Hellenisme merupakan perpaduan kebudayaan bangsa a.yunani,persia,dan mesir b.mesir,romawi,dan persia c.yunani,romawi,dan persia d.cina ,mesir,dan romawi e.cina,persia dan mesir
Kata Kunci : Hellenisme, Hellas, Persia, Mesir, Yunani
Hellenisme merupakan perpaduan kebudayaan bangsa Yunani atau Hellas, Mesir dan Persia.
Jadi jawabannnya A. Yunani, Persia, Mesir
PENJELASAN
Hellenisme merupakan istilah yang pertama kali dikemukakan seorang ahli sejarah dari Jerman bernama Johann Gustav Droysen. Ia menyatakan bahwa peradaban Hellenistik merupakan gabungan kebudayaan yunani dengan peradaban Timur Dekat.
Timur dekat sendiri adalah istilah yang sering digunakan oleh sejarawan dan merujuk pada kawasan leavant atau yang dikenal juga dengan istilah Sham, Anatolia, Mesopotamia dan plato iran.
Leavant atau sham mencakup Israel, jalur gaza, suriah, yordania, Lebanon dan yordania. Sementara Anatolia saat ini dikenal dengan nama Turki. Adapun Mesopotamia kini dikenal dengan nama Irak dan juga suriah bagian timur. Terakhir adalah plato iran yang merujuk pada Persia.
Mesir juga dimasukkan ke dalam bagian dari timur dekat karena ia dahulu telah menjalin relasi dengan negeri timur dekat. Bahkan lebih lanjut dikatakan bahwa pusat kebudayaan Hellenisme adalah di Alexandria, sebuah kota indah yang letaknya di Mesir.
Kebudayaan Yunani dibawa ke Persia dan Mesir oleh Iskandar Zulkarnaen (Alexander Agung) dengan jalan penaklukan. Selanjutnya, bertemulah dua kebudayaan yang berbeda-beda. Percampuran kebudayaan ini berlangsung damai karena Dinasti Ptolemeus justru mendukung tradisi lokal untuk menjaga loyalitas rakyatnya. Kondisi inilah turut mendukung percampuran kebudayaan yang menghasilkan kebudayaan baru bernama Hellenisme.
Kelas : X (1 SMA)
Pelajaran : Sejarah
Kategori : Sejarah Peradaban Yunani Kuno
Kata Kunci : Hellenisme, Hellas, Persia, Mesir, Yunani
Hellenisme merupakan perpaduan kebudayaan bangsa Yunani atau Hellas, Mesir dan Persia.
Jadi jawabannnya A. Yunani, Persia, Mesir
PENJELASAN
Hellenisme merupakan istilah yang pertama kali dikemukakan seorang ahli sejarah dari Jerman bernama Johann Gustav Droysen. Ia menyatakan bahwa peradaban Hellenistik merupakan gabungan kebudayaan yunani dengan peradaban Timur Dekat.
Timur dekat sendiri adalah istilah yang sering digunakan oleh sejarawan dan merujuk pada kawasan leavant atau yang dikenal juga dengan istilah Sham, Anatolia, Mesopotamia dan plato iran.
Leavant atau sham mencakup Israel, jalur gaza, suriah, yordania, Lebanon dan yordania. Sementara Anatolia saat ini dikenal dengan nama Turki. Adapun Mesopotamia kini dikenal dengan nama Irak dan juga suriah bagian timur. Terakhir adalah plato iran yang merujuk pada Persia.
Mesir juga dimasukkan ke dalam bagian dari timur dekat karena ia dahulu telah menjalin relasi dengan negeri timur dekat. Bahkan lebih lanjut dikatakan bahwa pusat kebudayaan Hellenisme adalah di Alexandria, sebuah kota indah yang letaknya di Mesir.
Kebudayaan Yunani dibawa ke Persia dan Mesir oleh Iskandar Zulkarnaen (Alexander Agung) dengan jalan penaklukan. Selanjutnya, bertemulah dua kebudayaan yang berbeda-beda. Percampuran kebudayaan ini berlangsung damai karena Dinasti Ptolemeus justru mendukung tradisi lokal untuk menjaga loyalitas rakyatnya. Kondisi inilah turut mendukung percampuran kebudayaan yang menghasilkan kebudayaan baru bernama Hellenisme.