Hamzah fausuri dan syamsudin sumatrani adalah pujangga dari kerajaan
diahviolin
Kelas: X Mata Pelajaran: Sejarah Materi: Perkembangan Islam di Indonesia Kata kunci: Kesultanan Aceh
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini dengan dua jawaban:
Jawaban pendek:
Hamzah Fansuri dan Syamsudin Sumatrani adalah pujangga dari Kesultanan Aceh.
Jawaban panjang:
Hamzah Fansuri adalah ulama dan pujangga beraliran Sufi dari kesultanan Aceh di Sumatera. Hamzah Fansuri dianggap sebagai penyair pertama di dunia dalam bahasa Melayu.
Hamzah Fansuri berasal dari Barus, sebuah kota pelabuhan di pesisir barat Sumatera Utara (juga dikenal sebagai kota Fansur oleh orang Arab). Barus pada masa itu merupakan salah satu bagian Kesultanan Aceh.
Dia dikenal sebagai guru agama besar yang pernah bekerja di kesultanan Aceh.
Hamzah Fansuri dikenal banhak menempuh perjalanan, dan diketahui telah mengunjungi Semenanjung Malaya, kekaisaran Mughal India, kota suci Mekkah dan Madinah serta kota Baghdad.
Hamzah Fansuri diduga meninggal sekitar tahun 1590.
Syamsuddin as-Sumatrani, atau yang bernama asli Syamsuddin bin Abdullah adalah seorang ulama besar lain dari kesultanan Aceh. Ia berasal dari Pasai, Aceh, dan sering pula disebut Syamsuddin dari Pasai.
Syamsuddin belajar kepada Hamzah Fansuri dan juga Sunan Bonang di Jawa. Ia juga fasih dalam berbahasa Melayu, Jawa, Persia, dan Arab.
Syamsuddin adalah ulama penting pada masa kekuasaan Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam (1606-1636), yaitu sebagai Kadi Malik al-Adil, Mufti Besar, dan Imam Masjid Baitur Rahman di Banda Aceh.
Syamsuddin Sumatrani meninggal sekitar tahun 1630.
Mata Pelajaran: Sejarah
Materi: Perkembangan Islam di Indonesia
Kata kunci: Kesultanan Aceh
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini dengan dua jawaban:
Jawaban pendek:
Hamzah Fansuri dan Syamsudin Sumatrani adalah pujangga dari Kesultanan Aceh.
Jawaban panjang:
Hamzah Fansuri adalah ulama dan pujangga beraliran Sufi dari kesultanan Aceh di Sumatera. Hamzah Fansuri dianggap sebagai penyair pertama di dunia dalam bahasa Melayu.
Hamzah Fansuri berasal dari Barus, sebuah kota pelabuhan di pesisir barat Sumatera Utara (juga dikenal sebagai kota Fansur oleh orang Arab). Barus pada masa itu merupakan salah satu bagian Kesultanan Aceh.
Dia dikenal sebagai guru agama besar yang pernah bekerja di kesultanan Aceh.
Hamzah Fansuri dikenal banhak menempuh perjalanan, dan diketahui telah mengunjungi Semenanjung Malaya, kekaisaran Mughal India, kota suci Mekkah dan Madinah serta kota Baghdad.
Hamzah Fansuri diduga meninggal sekitar tahun 1590.
Syamsuddin as-Sumatrani, atau yang bernama asli Syamsuddin bin Abdullah adalah seorang ulama besar lain dari kesultanan Aceh. Ia berasal dari Pasai, Aceh, dan sering pula disebut Syamsuddin dari Pasai.
Syamsuddin belajar kepada Hamzah Fansuri dan juga Sunan Bonang di Jawa. Ia juga fasih dalam berbahasa Melayu, Jawa, Persia, dan Arab.
Syamsuddin adalah ulama penting pada masa kekuasaan Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam (1606-1636), yaitu sebagai Kadi Malik al-Adil, Mufti Besar, dan Imam Masjid Baitur Rahman di Banda Aceh.
Syamsuddin Sumatrani meninggal sekitar tahun 1630.