January 2019 1 7 Report
Halo nama saya Diki Wahyudi, saya akan bercerita tentang kehidupan saya dimasa smk dulu, dimana dulu cinta pertama saya pun hadir dan meracuni jiwa dan raga saya.

Kehidupan saya baik-baik saja saat saya hidup sebagai anak muda yang cukup aktif dan polos, saya belum mengerti apa itu cinta. Dari kecil hingga masuk sekolah menengah pertama saya belum tertarik dengan yang namanya pacaran, bukan karena saya tidak normal tapi karena orangtua tidak mengizinkan saya pacaran sebelum lulus sekolah. Hari-hari saya berjalan dengan baik seperti biasa sampai pada akhirnya saya termakan rayuan teman saya sebut saja si Fulan, dia bilang kalau pacaran itu enak dan bisa ngilangin stress, galau, bete gitu, saya pada waktu itu percaya saja karena dia sudah berpengalaman soal percintaan, ya saya percaya karena dia bilang mantannya lebih dari 20an lebih hahah. saya pun penasaran gimana sih rasanya pacaran.

Tapi sayangnya saya mendapat awal yang sangat buruk untuk memulai hubungan, kenapa? Saya mendapatkan wanita yang “bad girl” what is bad girl? Saya mendapatkan wanita yang ‘nakal’, itu juga rekomendasi dari teman saya karena dia gampang sekali didekati, saya rayu dia saya dekati dia saya Pepet terus setiap jam istirahat, saya jadi tertarik begitu juga sebaliknya, akhirnya saya pun ‘tembak’ (istilahnya mengutarakan perasaan) saya ke wanita itu dan dia pun meng’iya’kannya (tuh kan gampang banget)

Setiap pulang sekolah saya tidak pulang ke rumahnya melainkan di sekolah bermesraan dengan Putri -nama pacar pertama saya- saya berdua-duaan sampai saya pun ada pikiran nakal, saya mencium bibirnya.. yang belum pernah saya rasakan selama hidup saya.

Seketika kehidupan saya berubah menjadi orang yang haus cinta, begitu banyak tekanan, menjadi liar tapi di sisi lain saya ingin kembali seperti saya yang dulu, tapi perasaan saya masih ingin melakukan itu tidak ada puasnya, rasanya hidup sudah terpaku dengan pacaran, kehidupan saya kacau, saya jadi orang yang boros, saya jadi tidak fokus belajar karena hanya memikirkan tentang wanita..

Tapi karena Allah masih sayang sama saya, Allah tuntun saya ke jalan yang benar lagi melalui kejadian. Pada saat memasuki bulan Ramadhan sekolah saya diliburkan selama sebulan dan sekolah mencarikan tempat magang untuk siswanya untuk mengisi liburannya, tapi saya tidak ikut karena ibu saya sedang hamil besar -8 bulan mau naik 9 bulan- pada saat mengisi liburan saya mengantar-jemput dia ke tempat magangnya karena saya ingin memegang tangannya selalu, saya memikirkan dia setiap malam, rutin saya lakukan setiap hari, sehingga dia meminta untuk tidak menjemput dia karena takut merepotkan, nah pada saat itulah saya tidak pernah antar-jemput dia sampai sebulan.

Nggak tau kenapa perasaan saya perlahan mulai hilang, saya mulai ingat sama Allah, saya jadi sadar kalau apa yang saya lakukan itu salah, saya putusin dia dan saya minta maaf ke dia kalau selama ini saya sudah bertindak berlebihan sama dia, tapi tidak apa-apa karena peristiwa itu saya jadi mengerti kenapa orangtua saya melarang pacaran sebelum lulus sekolah.

Kawan-kawan Allah tidak menyebutkan adanya pacaran dalam al-quran, Pacaran terjadi karena adanya bisikan syetan, jika kalian berfikir bahwa adanya pacaran islami? Itu artinya kamu sudah ditipu sama syetan, tidak ada pacaran yang islami, pacaran menuju kepada kemaksiatan. Maka jauhilah sekarang juga karena azab Allah sangat pedih. Saya harap pembaca mengambil pelajaran dari pengalaman saya ini, karena pengalaman yang berharga dan gratis adalah pengalaman yang kita lihat dari orang lain.

Tuliskan Sinopsisnya,Tema dan Latarnya!
More Questions From This User See All

Kakek adalah sosok yang luar biasa bagiku. Kakek yang selama ini selalu menjadi motivator di dalam hidupku. Kakek yang selalu memberikan semangat dan inspirasi untuk cucu-cucunya. Waktu aku kecil dulu, Kakek sering mengajakku jalan-jalan. Tiap sore, Kakek selalu mengajakku membeli makanan dan mengelilingi kota menggunakan mobil kantor Kakek. Kakek yang hanya tamatan Sekolah Dasar, dengan segala kemampuannya bisa menjadi supir bos besar di sebuah perusahaan. Yang membuat aku kagum terhadap Kakek, walaupun Kakek hanya seorang supir tapi Kakek selalu menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. “Apapun yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, pasti akan mendapatkan hasil yang memuaskan”. Pesan Kakek tersebut terbukti disaat Kakek diangkat jabatannya menjadi seorang Pegawai di perusahaannya. Kakek semakin fokus dalam melakukan pekerjaannya, hingga Kakek tidak memperhatikan kesehatannya. Dulu, saat Kakek sakit, aku sering memijat dan merawat Kakek. Aku menghampiri Kakek yang terbaring lemah di kasur. “Kek, mau dipijitin nggak?”, tanyaku ke Kakek. “Lia, sudah pulang sekolah ya?”, Kakek berbalik bertanya kepadaku. “Iya, Kek”, jawabku dan aku pun memijat kaki Kakekku. Waktu itu aku masih duduk dibangku TK. Waktu demi waktu pun berlalu. Aku yang mulai beranjak remaja, semakin sibuk dengan dunia sekolah. Dan jarang berkumpul bersama keluarga terutama Kakekku. Kakek sudah pensiun, badannya mulai rapuh, usianya semakin tua, untuk membawa kendaraan motor saja sudah tidak sanggup. Rumah Kakek dan Nenek berada jauh dari rumahku. Waktu bulan puasa tahun 2015, Kakek datang ke rumahku diantar oleh Paman. Kakek mengajakku untuk berkunjung ke rumahnya. Awalnya aku menolak karena aku sudah ada janji sama temanku untuk sahur dan buka bareng. Saat itu, aku melihat raut kecewa di wajah Kakek. Aku merasa tidak enak. Akhirnya aku pergi ke rumah Kakekku, dan aku menginap disana selama tiga hari. Moment yang tidak akan pernah aku lupakan adalah dimana kami bisa berkumpul lagi sekeluarga besar saat Hari Raya Idul Fitri. Saat itu Kakek masih dalam keadaan sehat. Tahun pun terus berganti. Usiaku semakin bertambah, begitu juga Kakek yang semakin tua. Kakek mengidap penyakit diabetes, dan itu membuatnya harus dirawat di Rumah Sakit. Sekitar setengah bulan Kakek dirawat di Rumah Sakit, tapi aku tidak pernah sekalipun datang untuk menjenguknya. Karena aku selalu pulang sore dan tidak mempunyai banyak waktu. Saat Kakek diperbolehkan pulang, Kakek dirawat di rumahku. Karena lokasi Rumah Sakit dekat dengan rumahku. Supaya tidak repot jika harus bolak-balik check-up. Aku yang baru pulang sekolah, melihat Kakekku yang lemas dan pucat di atas kasur. Aku hanya melihatnya dari luar kamar. Aku teringat disaat aku kecil dulu. Aku pernah memijat dan merawat Kakekku. Tapi sekarang, aku tidak punya waktu untuk merawat Kakekku. Selain aku pulang sekolahnya sore, aku juga mempunyai banyak tugas sekolah yang harus kukerjakan. Mungkin saat itu Kakek kecewa karena aku tidak punya banyak waktu untuk Kakek. Tibalah disaat aku harus merasakan duka, penyesalan, dan kehilangan yang teramat sangat. Kakek menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 03 Januari 2016, satu hari sebelum aku masuk sekolah. Aku sangat menyesal karena belum bisa menjadi cucu yang terbaik untuk Kakek. Memang benar, penyesalan selalu datang terlambat. “Kakek, maaf aku tidak bisa meluangkan waktuku untuk hari-hari tua Kakek, untuk hari-hari terakhir Kakek. Maaf aku belum bisa buat Kakek bangga. Terima kasih sudah menjadi motivator buat cucu-cucumu ini. Terima kasih untuk setiap inspirasi yang telah Kakek berikan” Tuliskan Tema,Latar,Penokohan,Alur,Sudut Pandang,Amanat!
Answer

Life Enjoy

" Life is not a problem to be solved but a reality to be experienced! "

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 KUDO.TIPS - All rights reserved.