Hal hal yang perlu di perhatikan dalam pengukuran?
ditha28
1. Perencanaan Sebelum melakukan pengukuran, sudah seharusnya surveyor wajib melakukan perencanaan terhadap pengukuran ataupun survey yang akan dilakukan. Melakukan perencanaan dengan baik berarti pekerjaan survey yang akan dilakukan telah selesai 50%, dan 50% sisanya diselesaikan pada saat pelaksanaan survey itu sendiri. Perencanaan tersebut meliputi rencana kerja, waktu, jumlah tenaga, biaya, metode pengukuran, perlatan yang digunakan, dan sebagainya.
2. Konsep & Metode Pengukuran Pahami dengan sunguh-sungguh konsep dan metode pengukuran atau pengambilan data yang akan dilakukan. Jenis poligon apa yang akan anda pakai, terbuka atau tertutup. Jika tertutup, apakah terikat sempurna atau terikat sebagian. Jika melakukan pengukuran sipat datar, metode apa yang akan dipakai, pergi pulang atau double stand, terbuka atau tertutup. Masih banyak lagi mengenai metode pengukuran yang bisa anda pelajari dan terutama: harus anda pahami!! Pengalaman saya, masih banyak surveyor yang bahkan sudah bekerja bertahun-tahun bahkan tidak mengerti bagaimana caranya menutup poligon, tidak mengerti apa itu poligon terikat sempurna, tidak mengerti bagaimana syarat titik acuan (BM) yang diperbolehkan untuk dijadikan acuan, bahkan ada yang hanya mengambil data hanya dengan membaca benang tengah dari bacaan rambu. Sungguh luarrrrrr biasa, padahal sehari-hari mereka melakukan pekerjaan survey tapi tidak paham maksud dan konsep dari pekerjaan tersebut. Pengambilan data ukur (terutama dengan alat teodolit dan waterpas) adalah pekerjaan yang gampang, sangat gampang malah. Anda hanya perlu mendirikan alat disuatu titik, lakukan centering point, setting alat, lakukan pengambilan data di titik belakang, depan, dan titik-titik lainnya, ukur tinggi patok, tinggi alat, dan selesai. Dalam setiap kesempatan pengukuran, saya selalu menyempatkan diri untuk mengajari anggota survey saya untuk melakukan hal itu dan sebagian besar dari mereka bisa melakukannya dengan baik. Kabar gembiranya, tidak perlu lulusan universitas untuk melakukan hal tersebut, karena sebagian besar anggota survey saya bahkan tidak lulus SMP. Perbedaan antara anggota survey saya dengan kita adalah (tanpa bermaksud mendiskriminasikan pendidikan), sudah seharusnya kita memahami konsep-konsep dari apa yang kita kerjakan, bukan sekedar menjadi robot yang hanya mentaati perintah tanpa tau maksud dari perintah dan manfaat dari melakukan perintah tersebut. Jadi tentukan pilihan anda, apakah anda ingin menjadi operator alat atau surveyor?
Sebelum melakukan pengukuran, sudah seharusnya surveyor wajib melakukan perencanaan terhadap pengukuran ataupun survey yang akan dilakukan. Melakukan perencanaan dengan baik berarti pekerjaan survey yang akan dilakukan telah selesai 50%, dan 50% sisanya diselesaikan pada saat pelaksanaan survey itu sendiri. Perencanaan tersebut meliputi rencana kerja, waktu, jumlah tenaga, biaya, metode pengukuran, perlatan yang digunakan, dan sebagainya.
2. Konsep & Metode Pengukuran
Pahami dengan sunguh-sungguh konsep dan metode pengukuran atau pengambilan data yang akan dilakukan. Jenis poligon apa yang akan anda pakai, terbuka atau tertutup. Jika tertutup, apakah terikat sempurna atau terikat sebagian. Jika melakukan pengukuran sipat datar, metode apa yang akan dipakai, pergi pulang atau double stand, terbuka atau tertutup. Masih banyak lagi mengenai metode pengukuran yang bisa anda pelajari dan terutama: harus anda pahami!!
Pengalaman saya, masih banyak surveyor yang bahkan sudah bekerja bertahun-tahun bahkan tidak mengerti bagaimana caranya menutup poligon, tidak mengerti apa itu poligon terikat sempurna, tidak mengerti bagaimana syarat titik acuan (BM) yang diperbolehkan untuk dijadikan acuan, bahkan ada yang hanya mengambil data hanya dengan membaca benang tengah dari bacaan rambu. Sungguh luarrrrrr biasa, padahal sehari-hari mereka melakukan pekerjaan survey tapi tidak paham maksud dan konsep dari pekerjaan tersebut.
Pengambilan data ukur (terutama dengan alat teodolit dan waterpas) adalah pekerjaan yang gampang, sangat gampang malah. Anda hanya perlu mendirikan alat disuatu titik, lakukan centering point, setting alat, lakukan pengambilan data di titik belakang, depan, dan titik-titik lainnya, ukur tinggi patok, tinggi alat, dan selesai. Dalam setiap kesempatan pengukuran, saya selalu menyempatkan diri untuk mengajari anggota survey saya untuk melakukan hal itu dan sebagian besar dari mereka bisa melakukannya dengan baik. Kabar gembiranya, tidak perlu lulusan universitas untuk melakukan hal tersebut, karena sebagian besar anggota survey saya bahkan tidak lulus SMP.
Perbedaan antara anggota survey saya dengan kita adalah (tanpa bermaksud mendiskriminasikan pendidikan), sudah seharusnya kita memahami konsep-konsep dari apa yang kita kerjakan, bukan sekedar menjadi robot yang hanya mentaati perintah tanpa tau maksud dari perintah dan manfaat dari melakukan perintah tersebut.
Jadi tentukan pilihan anda, apakah anda ingin menjadi operator alat atau surveyor?