Seperti dalam bahasa Indonesia, kalimat gaya bahasa dalam bahasa Sunda adalah juga merupakan cara yang biasa digunakan dalam berkomunikasi atau berbicara, baik dalam percakapan nyata sehari hari maupun percakapan dalam tulisan atau karya sastra. Tujuan dari penggunaan gaya bahasa antara lain adlah untuk memperindah, memperhalus atau menyamarkan kalimat.
Pembahasan
Dalam bahasa Sunda ada beberapa macam gaya bahasa yaitu seperti gaya bahasa mijalma, gaya bahasa rarahulan, gaya bahasa kadalon, gaya bahasa lalandian, gaya bahasa ngasor, gaya bahasa ngupamakeun, gaya bahasa rautan, gaya bahasa raguman, gaya bahasa sindir, gaya bahasa moyok. Di bawah ini adalah contoh 10 kalimat gaya bahasa dalam bahasa Sunda:
Gaya bahasa mijalma atau gaya bahasa personifikasi adalah gaya bahasa yang meminjam cara atau tingkah laku manusia untuk digunakan pada pada tumbuhan, hewan atau benda mati. Contoh kalimatnya : Kacirina tangkal kalapa di sisi basisir teh ngagupayan parahu layar anu aya di tengah laut.
Gaya bahasa rarahulan atau gaya bahasa hiperbola adalah gaya bahasa yang dilakukan dengan cara melebih-lebihkan kenyataan yang ada sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal atau berlebihan. Contoh kalimatnya : Sawah Kang Amir mah luasna satungtung deuleu.
Gaya bahasa kadalon atau gaya bahasa pleonasme adalah gaya bahasa yang dilakukan dengan menambahkan keterangan pada pernyataan yang sebenarnya sudah jelas atau tidak perlu. Contoh kalimatnya : Hayu atuh urang turun kahandap.
Gaya bahasa lalandian atau gaya bahasa metafora adalah gaya bahasa yang dilakukan dengan cara membandingkan sesuatu benda dengan benda yang lain karena dianggap mempunyai sifat yang sama atau hampir sama. Contoh kalimatnya : Jang Amir mah kasep siga Arjuna.
Gaya bahasa ngasor atau litoles adalah gaya bahsasa yang digunakan untuk merendahkan diri sendiri yang tujuannya adalah untuk menghargai atau menghormat orang lain yang sedang diajak berbicara. Contoh kalimatnya : Sapatu abdi mah mirah d meserna oge ti loak.
Gaya bahasa ngupamakeun atau gaya bahasa simile adalah gaya bahasa yang digunakan dengan cara membandingkan. Contoh kalimatnya : Eta jang Amir jeung Nyi Ecin teh kawas Romeo jeung Juliet.
Gaya bahasa rautan atau gaya bahasa euphemisme adalah gaya bahasa yang dilakukan dengan mengganti ungkapan dengan yang lebih jelas. Contoh kalimatnya : Nyarios sareng Mang Udin mah kedah rada tarik, margi anjeuna teh kirang ngadangu.
Gaya bahasa raguman atau gaya bahasa merupakan kata yang banyak disatukan atau sebaliknya yang satu dianggap banyak. Contoh kalimatnya : Indonesia keur pertandingan badminton jeung Malaysia.
Gaya bahasa sindir atau gaya bahasa alegori adalah omongan yang tidak dijelaskan tapi tujuannya jelas, tidak mengatakan langsung pada orang yang sedang disindir. Contoh kalimatnya : Da abdi mah cacah, sanes panganggung sapertos pangjenengan, atos we damai.
Gaya bahasa moyok atau gaya bahasa spot adalah gaya bahasa yang memojokkan seseorang dengan kata-kata yang tidak kasar. Contoh kalimatnya : Mangga we saderek nu salaku sarjana nu janten dai, da ari abdi mah jalmi bodo, jalmi teu tiasa nanaon.
Seperti dalam bahasa Indonesia, kalimat gaya bahasa dalam bahasa Sunda adalah juga merupakan cara yang biasa digunakan dalam berkomunikasi atau berbicara, baik dalam percakapan nyata sehari hari maupun percakapan dalam tulisan atau karya sastra. Tujuan dari penggunaan gaya bahasa antara lain adlah untuk memperindah, memperhalus atau menyamarkan kalimat.
Pembahasan
Dalam bahasa Sunda ada beberapa macam gaya bahasa yaitu seperti gaya bahasa mijalma, gaya bahasa rarahulan, gaya bahasa kadalon, gaya bahasa lalandian, gaya bahasa ngasor, gaya bahasa ngupamakeun, gaya bahasa rautan, gaya bahasa raguman, gaya bahasa sindir, gaya bahasa moyok. Di bawah ini adalah contoh 10 kalimat gaya bahasa dalam bahasa Sunda:
Gaya bahasa mijalma atau gaya bahasa personifikasi adalah gaya bahasa yang meminjam cara atau tingkah laku manusia untuk digunakan pada pada tumbuhan, hewan atau benda mati. Contoh kalimatnya : Kacirina tangkal kalapa di sisi basisir teh ngagupayan parahu layar anu aya di tengah laut.
Gaya bahasa rarahulan atau gaya bahasa hiperbola adalah gaya bahasa yang dilakukan dengan cara melebih-lebihkan kenyataan yang ada sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal atau berlebihan. Contoh kalimatnya : Sawah Kang Amir mah luasna satungtung deuleu.
Gaya bahasa kadalon atau gaya bahasa pleonasme adalah gaya bahasa yang dilakukan dengan menambahkan keterangan pada pernyataan yang sebenarnya sudah jelas atau tidak perlu. Contoh kalimatnya : Hayu atuh urang turun kahandap.
Gaya bahasa lalandian atau gaya bahasa metafora adalah gaya bahasa yang dilakukan dengan cara membandingkan sesuatu benda dengan benda yang lain karena dianggap mempunyai sifat yang sama atau hampir sama. Contoh kalimatnya : Jang Amir mah kasep siga Arjuna.
Gaya bahasa ngasor atau litoles adalah gaya bahsasa yang digunakan untuk merendahkan diri sendiri yang tujuannya adalah untuk menghargai atau menghormat orang lain yang sedang diajak berbicara. Contoh kalimatnya : Sapatu abdi mah mirah d meserna oge ti loak.
Gaya bahasa ngupamakeun atau gaya bahasa simile adalah gaya bahasa yang digunakan dengan cara membandingkan. Contoh kalimatnya : Eta jang Amir jeung Nyi Ecin teh kawas Romeo jeung Juliet.
Gaya bahasa rautan atau gaya bahasa euphemisme adalah gaya bahasa yang dilakukan dengan mengganti ungkapan dengan yang lebih jelas. Contoh kalimatnya : Nyarios sareng Mang Udin mah kedah rada tarik, margi anjeuna teh kirang ngadangu.
Gaya bahasa raguman atau gaya bahasa merupakan kata yang banyak disatukan atau sebaliknya yang satu dianggap banyak. Contoh kalimatnya : Indonesia keur pertandingan badminton jeung Malaysia.
Gaya bahasa sindir atau gaya bahasa alegori adalah omongan yang tidak dijelaskan tapi tujuannya jelas, tidak mengatakan langsung pada orang yang sedang disindir. Contoh kalimatnya : Da abdi mah cacah, sanes panganggung sapertos pangjenengan, atos we damai.
Gaya bahasa moyok atau gaya bahasa spot adalah gaya bahasa yang memojokkan seseorang dengan kata-kata yang tidak kasar. Contoh kalimatnya : Mangga we saderek nu salaku sarjana nu janten dai, da ari abdi mah jalmi bodo, jalmi teu tiasa nanaon.
Pelajari lebih lanjut
Contoh gaya bahasa kadalon brainly.co.id/tugas/5625337
Contoh gaya bahasa rarahulan brainly.co.id/tugas/11479635
Contoh gaya bahasa lalandian brainly.co.id/tugas/8050147
__________
Detil Jawaban
Kelas : IX
Mapel : Bahasa Sunda - Pakeman Basa
Bab : 3
Kode : 9.13.3
#JadiRankingSatu