Gambar di atas menunjukkan suasana pembacaan Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959. Tulislah 2 alasan mengapa Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden!
Pertama, Presiden Soekarno merasa bahwa Konstituante tidak mampu menyelesaikan tugas-tugasnya dan tidak efektif dalam membentuk suatu sistem pemerintahan yang stabil dan efisien di Indonesia. Konstituante telah dibentuk pada tahun 1956 untuk membuat konstitusi baru untuk Indonesia, tetapi terhambat oleh perbedaan pandangan dan perselisihan antara partai politik yang ada. Karena itu, Soekarno merasa perlu untuk mengambil tindakan tegas dan mengeluarkan Dekrit Presiden untuk membentuk suatu sistem pemerintahan baru.
Kedua, Soekarno juga ingin menegaskan peran dan kekuasaannya sebagai presiden dalam mengatur pemerintahan dan mengambil keputusan-keputusan penting bagi negara. Dengan mengeluarkan Dekrit Presiden, Soekarno mengambil alih kekuasaan dari Konstituante dan memberlakukan "Demokrasi Terpimpin" yang memungkinkan presiden untuk mengambil keputusan-keputusan penting tanpa harus melalui proses demokrasi yang panjang. Hal ini membuat Soekarno menjadi sosok yang sangat berpengaruh dan menjadi pusat kekuasaan di Indonesia pada saat itu.
Jawaban:
Penjelasan:
Pertama, Presiden Soekarno merasa bahwa Konstituante tidak mampu menyelesaikan tugas-tugasnya dan tidak efektif dalam membentuk suatu sistem pemerintahan yang stabil dan efisien di Indonesia. Konstituante telah dibentuk pada tahun 1956 untuk membuat konstitusi baru untuk Indonesia, tetapi terhambat oleh perbedaan pandangan dan perselisihan antara partai politik yang ada. Karena itu, Soekarno merasa perlu untuk mengambil tindakan tegas dan mengeluarkan Dekrit Presiden untuk membentuk suatu sistem pemerintahan baru.
Kedua, Soekarno juga ingin menegaskan peran dan kekuasaannya sebagai presiden dalam mengatur pemerintahan dan mengambil keputusan-keputusan penting bagi negara. Dengan mengeluarkan Dekrit Presiden, Soekarno mengambil alih kekuasaan dari Konstituante dan memberlakukan "Demokrasi Terpimpin" yang memungkinkan presiden untuk mengambil keputusan-keputusan penting tanpa harus melalui proses demokrasi yang panjang. Hal ini membuat Soekarno menjadi sosok yang sangat berpengaruh dan menjadi pusat kekuasaan di Indonesia pada saat itu.