Kelas: VIII Mata Pelajaran: Biologi Materi: Zat Aditif Makanan
Kata Kunci: Fermentasi
Jawaban pendek:
Fermentasi atau peragian dan penambahan enzim merupakan pengawet secara “biologi”
Jawaban panjang:
Pengawetan makanan secara umum dibagi menjadi tiga jenis, yaitu pengawetan secara biologi, kimia dan fisika.
Pengawetan secara fisika adalah pengawetan tanpa menggunakan reaksi kimia, seperti dengan pendinginan atau dengan pengeringan makanan agar mikroba pengurai tidak dapat berkembang.
Pengawetan secara kimia adalah pengawetan dengan menggunakan bahan pengawet kimia kimia, seperti dengan garam untuk pengasinan atau dengan asam untuk pengasaman makanan.
Pengawetan secara biologi menggunakan mikroorganisme yang melakukan aktifitas yang dapat membantu makanan agar awet. Contoh pengawetan secara biologi adalah fermentasi ini, di mana mikroorganisme menguntungkan ditambahkan ke makanan, yang kemudian akan mengurai makanan agar lebih awet..
Pada fermentasi, mikroba seperti jamur dan bakteri akan melakukan respirasi anaerob (tanpa menggunakan oksigen) dan memecah karbohidrat di makanan menjadi asam organik, gas atau alkohol. Fermentasi akan merubah tekstur dan rasa makanan, namun akan lebih awet dan tahan lama.
Contoh fermentasi adalah pembuatan tapai, yang merubah ketela menjadi lebih lunak dan awet, menggunakan jamur-jamur seperti Aspergillus oryzae, Rhizopus oryzae, Amylomyces rouxii dan Saccharomyces cerevisiae.
Contoh fermentasi lainya adalah pembuatan keju dari susu, menggunakan jamur seperti Penicillium roqueforti, yang akan mencerna karbohidrat di susu dan merubah teksturnya menjadi lebih padat dan kenyal.
Verified answer
Kelas: VIII
Mata Pelajaran: Biologi
Materi: Zat Aditif Makanan
Kata Kunci: Fermentasi
Jawaban pendek:
Fermentasi atau peragian dan penambahan enzim merupakan pengawet secara “biologi”
Jawaban panjang:
Pengawetan makanan secara umum dibagi menjadi tiga jenis, yaitu pengawetan secara biologi, kimia dan fisika.
Pengawetan secara fisika adalah pengawetan tanpa menggunakan reaksi kimia, seperti dengan pendinginan atau dengan pengeringan makanan agar mikroba pengurai tidak dapat berkembang.
Pengawetan secara kimia adalah pengawetan dengan menggunakan bahan pengawet kimia kimia, seperti dengan garam untuk pengasinan atau dengan asam untuk pengasaman makanan.
Pengawetan secara biologi menggunakan mikroorganisme yang melakukan aktifitas yang dapat membantu makanan agar awet. Contoh pengawetan secara biologi adalah fermentasi ini, di mana mikroorganisme menguntungkan ditambahkan ke makanan, yang kemudian akan mengurai makanan agar lebih awet..
Pada fermentasi, mikroba seperti jamur dan bakteri akan melakukan respirasi anaerob (tanpa menggunakan oksigen) dan memecah karbohidrat di makanan menjadi asam organik, gas atau alkohol. Fermentasi akan merubah tekstur dan rasa makanan, namun akan lebih awet dan tahan lama.
Contoh fermentasi adalah pembuatan tapai, yang merubah ketela menjadi lebih lunak dan awet, menggunakan jamur-jamur seperti Aspergillus oryzae, Rhizopus oryzae, Amylomyces rouxii dan Saccharomyces cerevisiae.
Contoh fermentasi lainya adalah pembuatan keju dari susu, menggunakan jamur seperti Penicillium roqueforti, yang akan mencerna karbohidrat di susu dan merubah teksturnya menjadi lebih padat dan kenyal.