yayangsuryo4798
Menurut catatan, perkembangan Agama Hindu Di India berlangsung dalam kurun waktu yang sangat panjang. Menurut pola pemikiran yang disampaikan oleh “Govinda Das Hinduism Madras”, fase fase proses perkembangan tersebut dibagi menjadi Zaman Veda, Zaman Brahmana dan Zaman Upanisad. 1. Zaman Veda Zaman Veda diperkirakan berlangsung dari tahun 1500 SM sampai dengan tahun 600 SM. Pada zaman inilah wahyu dari Tuhan Yang Maha Esa diterima oleh para maharsi yang disusun dan membentuk Kitab Suci Veda. Penjelasan tersebut diambil dari kitab Nirukta buah karya Maharsi Sayana. Dalam tradisi Hindu, Maharsi yang amat populer dan sangat besar jasanya dalam menghimpun kitab suci Veda dikenal dengan sebutan Kresna Dwipayana Vyasa. Maharsi Vyasa dibantu oleh 4 orang siswanya yang juga maharsi. Selain menghimpun kitab Catur Veda Samhita, Maharsi Vyasa juga berjasa menyusun kitab Purana, Mahabratha, Bhagavadgitha dan kitab Brahmasutra. Pada Zaman Veda, pemujaan dipusatkan kepada para dewa yang diyakini sebagai suatu kekuatan yang nyata dan berpribadi. Persembahan yang dilakukan pada masa ini dengan melantunkan nyanyian nyanian suci yang sangat indah disertai dengan menghaturkan sajian yang dipersembahakan kepada-Nya. Tujuannya untuk memohon waranugraha dari para dewa agar hidup seseorang selamat, sejahtera lahir dan batin. Pada masa Zaman Veda juga mengenal keberadaannya hukum alam yang disebut Rta. Rta itulah yang mengatur segalanya yang ada di alam semesta. Mitologi dewa pada zaman Veda menampilkan beberapa cerita mengenai dewa dewa yang dipandang populer. Adanya uraian tentang mitologi dewa dewa itu diharapkan akan dapat memperjelas pengetahuan tentang ajaran Ketuhanan. Dewa dewa yang dimaksud antara lain: A. Dewa Agni Dalam Kitab Veda, sangat banyak dijumpai pemujaan terhadap Dewa Agni terutama dalam Reg Veda. Penampilannya yang selalu dihubungkan dengan upacara api karena sesuai dengan wujudnya digambarkan berambut nyala api, berdagu tajam, bergigi emas dan kepalanya selalu bersinar. Dalam Kitab Mahabratha, Dewa Agni diceritakan sebagai dewa yang membakar hutan Kandhawa dan dalam Kitab Ramayana diceritakan Dewa Agni mengawini Svaha dan mempunyai tiga orang putra yaitu Pavaka, Pavamana dan Suchi. Dewa Agni dipandang sebagai dewa yang amat dermawan kepada para pemuja-Nya dan memberkahi mereka dengan bermacam macam karunia misalkan kebahagiaan dalam rumah tangga. Di dalam Kitab Veda terdapat mantra yang diucapkan untuk memuliakan Dewa Agni yang mempunyai terjemahan "Atas karunia Agni setiap hari, dunia kiri mendapatkan kemakmuran yang menyebabkan adanya kekuatan, jasa dan kepahlawanan yang mulia. B. Dewa Indra Keberadaan Dewa Indra dalam kitab suci Veda adalah yang paling dominan. Disebutkan hampir sekitar 250 mantra mengagungkan Dewa Indra dalam Veda. Pada zaman purana, posisinya lebih menonjol sebagai dewa Kahyangan (surga). Ia menjadi saksi agung setiap perbuatan manusia karena Ia memiliki seribu mata (Sahasraksa). Dewa Indra dikenal sebagai Dewa Perang yang mengalahkan tiga benteng musuh dalam masa itu. Kendaraan Dewa Indra adalah Gajah Airavata dan istrinya bernama Sachi atau Indrani. C. Dewa Rudra Dewa Rudra diidentikkan dengan Dewa Siva (Siva Rudra). Dewa Rudra digambarkan sebagai laki laki bertubuh besar, perutnya berwarna biru dan punggungnya berwarna merah. Kepala-Nya berwarna biru dan lehernya berwarna putih serta memiliki kulit yang coklat kemerah merahan. Rambutnya panjang terurai dan seluruh tubuhnya memancarkan cahaya keemasan. Dari karakternya tampak angker dan menakutkan, namun hatinya lembut dan maha pengasih. Ia menjadi dukunnya pada dukun dengan berjenis jenis pengobatan yang dimilikinya. Oleh karena itu, ia diberi julukan Jalasa Bhesaya. D. Dewa Varuna Dewa Varuna digambarkan sebagai laki laki berwajah rupawan berwarna putih yang mengendarai monster laut yang bernama Makara (Gajahmina) yang berupa binatang laut campuran antara kitang dan ikan. Dewa Varuna merupakan dewa yang menguasai hukum alam semesta atau Rta. Istri Dewa Varuna bernama Dewi Varuni yang tinggal di Istana mutiara.
2 votes Thanks 2
naning98
Fase perkembangannya yaitu : zaman veda, zaman brahmana, dan zaman upanisad
1. Zaman Veda
Zaman Veda diperkirakan berlangsung dari tahun 1500 SM sampai dengan tahun 600 SM. Pada zaman inilah wahyu dari Tuhan Yang Maha Esa diterima oleh para maharsi yang disusun dan membentuk Kitab Suci Veda. Penjelasan tersebut diambil dari kitab Nirukta buah karya Maharsi Sayana. Dalam tradisi Hindu, Maharsi yang amat populer dan sangat besar jasanya dalam menghimpun kitab suci Veda dikenal dengan sebutan Kresna Dwipayana Vyasa. Maharsi Vyasa dibantu oleh 4 orang siswanya yang juga maharsi. Selain menghimpun kitab Catur Veda Samhita, Maharsi Vyasa juga berjasa menyusun kitab Purana, Mahabratha, Bhagavadgitha dan kitab Brahmasutra. Pada Zaman Veda, pemujaan dipusatkan kepada para dewa yang diyakini sebagai suatu kekuatan yang nyata dan berpribadi. Persembahan yang dilakukan pada masa ini dengan melantunkan nyanyian nyanian suci yang sangat indah disertai dengan menghaturkan sajian yang dipersembahakan kepada-Nya. Tujuannya untuk memohon waranugraha dari para dewa agar hidup seseorang selamat, sejahtera lahir dan batin. Pada masa Zaman Veda juga mengenal keberadaannya hukum alam yang disebut Rta. Rta itulah yang mengatur segalanya yang ada di alam semesta. Mitologi dewa pada zaman Veda menampilkan beberapa cerita mengenai dewa dewa yang dipandang populer. Adanya uraian tentang mitologi dewa dewa itu diharapkan akan dapat memperjelas pengetahuan tentang ajaran Ketuhanan. Dewa dewa yang dimaksud antara lain: A. Dewa Agni Dalam Kitab Veda, sangat banyak dijumpai pemujaan terhadap Dewa Agni terutama dalam Reg Veda. Penampilannya yang selalu dihubungkan dengan upacara api karena sesuai dengan wujudnya digambarkan berambut nyala api, berdagu tajam, bergigi emas dan kepalanya selalu bersinar. Dalam Kitab Mahabratha, Dewa Agni diceritakan sebagai dewa yang membakar hutan Kandhawa dan dalam Kitab Ramayana diceritakan Dewa Agni mengawini Svaha dan mempunyai tiga orang putra yaitu Pavaka, Pavamana dan Suchi. Dewa Agni dipandang sebagai dewa yang amat dermawan kepada para pemuja-Nya dan memberkahi mereka dengan bermacam macam karunia misalkan kebahagiaan dalam rumah tangga. Di dalam Kitab Veda terdapat mantra yang diucapkan untuk memuliakan Dewa Agni yang mempunyai terjemahan "Atas karunia Agni setiap hari, dunia kiri mendapatkan kemakmuran yang menyebabkan adanya kekuatan, jasa dan kepahlawanan yang mulia.
B. Dewa Indra Keberadaan Dewa Indra dalam kitab suci Veda adalah yang paling dominan. Disebutkan hampir sekitar 250 mantra mengagungkan Dewa Indra dalam Veda. Pada zaman purana, posisinya lebih menonjol sebagai dewa Kahyangan (surga). Ia menjadi saksi agung setiap perbuatan manusia karena Ia memiliki seribu mata (Sahasraksa). Dewa Indra dikenal sebagai Dewa Perang yang mengalahkan tiga benteng musuh dalam masa itu. Kendaraan Dewa Indra adalah Gajah Airavata dan istrinya bernama Sachi atau Indrani.
C. Dewa Rudra Dewa Rudra diidentikkan dengan Dewa Siva (Siva Rudra). Dewa Rudra digambarkan sebagai laki laki bertubuh besar, perutnya berwarna biru dan punggungnya berwarna merah. Kepala-Nya berwarna biru dan lehernya berwarna putih serta memiliki kulit yang coklat kemerah merahan. Rambutnya panjang terurai dan seluruh tubuhnya memancarkan cahaya keemasan. Dari karakternya tampak angker dan menakutkan, namun hatinya lembut dan maha pengasih. Ia menjadi dukunnya pada dukun dengan berjenis jenis pengobatan yang dimilikinya. Oleh karena itu, ia diberi julukan Jalasa Bhesaya.
D. Dewa Varuna Dewa Varuna digambarkan sebagai laki laki berwajah rupawan berwarna putih yang mengendarai monster laut yang bernama Makara (Gajahmina) yang berupa binatang laut campuran antara kitang dan ikan. Dewa Varuna merupakan dewa yang menguasai hukum alam semesta atau Rta. Istri Dewa Varuna bernama Dewi Varuni yang tinggal di Istana mutiara.