Hairani
Faktor pendukung budaya neolitikum adalah manusia pada saat itu sudah setengah nomaden. tau setengah menetap di suatu daerah. dan pola makanannya berubah dari food gathering(mengumpulkan makanan) menjadi food producing(memproduksi makanan) misal dengan beternak,bertani atau bercocok tanam.
Ciri utama pada zaman batu Muda (neolithikum) adalah alat-alat batu buatan manusia sudah diasah atau dipolis sehingga halus dan indah. Alat-alat yang dihasilkan antara lain:Kapak persegi, misalnya beliung, pacul, dan torah yang banyak terdapat di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, Kalimantan,Kapak batu (kapak persegi berleher) dari Minahasa.Perhiasan (gelang dan kalung dari batu indah) ditemukan di Jawa,Pakaian dari kulit kayuTembikar (periuk belaga) ditemukan di Sumatera, Jawa, Melolo (Sunda)Manusia pendukung Neolithikum adalah Austronesia (Austria), Austro-Asia (Khamer-Indocina)
Kebudayaan Megalith
Antara zaman neolitikum dan zaman logam telah berkembang kebudayaan megalith, yaitu kebudayaan yang menggunakan media batu-batu besar sebagai alatnya, bahkan puncak kebudayaan megalith justru pada zaman logam. Hasil kebudayaan Megalith, antara lain:Menhir: tugu batu yang dibangun untuk pemujaan terhadap arwah-arwah nenek moyang.Dolmen: meja batu tempat meletakkan sesaji untuk upacara pemujaan roh nenek moyangSarchopagus/keranda atau peti mati (berbentuk lesung bertutup)Punden berundak: tempat pemujaan bertingkatKubur batu: peti mati yang terbuat dari batu besar yang dapat dibuka-tutupArca/patung batu: simbol untuk mengungkapkan kepercayaan mereka
Ciri utama pada zaman batu Muda (neolithikum) adalah alat-alat batu buatan manusia sudah diasah atau dipolis sehingga halus dan indah. Alat-alat yang dihasilkan antara lain:Kapak persegi, misalnya beliung, pacul, dan torah yang banyak terdapat di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, Kalimantan,Kapak batu (kapak persegi berleher) dari Minahasa.Perhiasan (gelang dan kalung dari batu indah) ditemukan di Jawa,Pakaian dari kulit kayuTembikar (periuk belaga) ditemukan di Sumatera, Jawa, Melolo (Sunda)Manusia pendukung Neolithikum adalah Austronesia (Austria), Austro-Asia (Khamer-Indocina)
Kebudayaan Megalith
Antara zaman neolitikum dan zaman logam telah berkembang kebudayaan megalith, yaitu kebudayaan yang menggunakan media batu-batu besar sebagai alatnya, bahkan puncak kebudayaan megalith justru pada zaman logam. Hasil kebudayaan Megalith, antara lain:Menhir: tugu batu yang dibangun untuk pemujaan terhadap arwah-arwah nenek moyang.Dolmen: meja batu tempat meletakkan sesaji untuk upacara pemujaan roh nenek moyangSarchopagus/keranda atau peti mati (berbentuk lesung bertutup)Punden berundak: tempat pemujaan bertingkatKubur batu: peti mati yang terbuat dari batu besar yang dapat dibuka-tutupArca/patung batu: simbol untuk mengungkapkan kepercayaan mereka