Kekuatan London, juga dikenal sebagai gaya dispersi London atau gaya Van der Waals, adalah gaya tarik antara molekul non-polar yang disebabkan oleh fluktuasi sementara dalam distribusi elektron. Beberapa faktor yang mempengaruhi kekuatan gaya London antara molekul-molekul non-polar meliputi:
1. Luas permukaan molekul: Semakin besar luas permukaan molekul, semakin besar interaksi London yang terbentuk. Molekul dengan rantai karbon yang lebih panjang, misalnya, cenderung memiliki luas permukaan yang lebih besar dan kekuatan gaya London yang lebih kuat.
2. Jumlah elektron: Semakin banyak elektron yang terlibat dalam molekul, semakin kuat kekuatan gaya London-nya. Molekul dengan jumlah elektron yang lebih besar, seperti molekul yang memiliki banyak atom karbon atau atom halogen, cenderung memiliki kekuatan gaya London yang lebih kuat.
3. Bentuk molekul: Bentuk molekul juga mempengaruhi kekuatan gaya London. Molekul yang memiliki bentuk yang lebih linear atau padat cenderung memiliki kekuatan gaya London yang lebih kuat daripada molekul yang lebih cabang atau memiliki struktur yang lebih longgar.
4. Suhu: Pada suhu yang lebih tinggi, energi kinetik molekul meningkat, yang dapat mengurangi kekuatan gaya London. Oleh karena itu, gaya London cenderung lebih lemah pada suhu yang lebih tinggi.
Perlu dicatat bahwa gaya London hanya berlaku untuk molekul non-polar. Molekul polar juga dapat mengalami gaya tarik antara muatan parsial yang disebut gaya tarik dipol-dipol, yang memiliki faktor-faktor yang berbeda yang mempengaruhinya.
gaya London dipengaruhi oleh 2 faktor sebagai berikut. nilai massa molekul relatif, semakin besar nilai massa molekulnya maka semakin kuat gaya London yang terbentuk. struktur molekul, gaya London pada struktur yang lebih lurus dan panjang akan lebih kuat daripada dalam struktur kecil, kompak, dan simetris
Jawaban:
Kekuatan London, juga dikenal sebagai gaya dispersi London atau gaya Van der Waals, adalah gaya tarik antara molekul non-polar yang disebabkan oleh fluktuasi sementara dalam distribusi elektron. Beberapa faktor yang mempengaruhi kekuatan gaya London antara molekul-molekul non-polar meliputi:
1. Luas permukaan molekul: Semakin besar luas permukaan molekul, semakin besar interaksi London yang terbentuk. Molekul dengan rantai karbon yang lebih panjang, misalnya, cenderung memiliki luas permukaan yang lebih besar dan kekuatan gaya London yang lebih kuat.
2. Jumlah elektron: Semakin banyak elektron yang terlibat dalam molekul, semakin kuat kekuatan gaya London-nya. Molekul dengan jumlah elektron yang lebih besar, seperti molekul yang memiliki banyak atom karbon atau atom halogen, cenderung memiliki kekuatan gaya London yang lebih kuat.
3. Bentuk molekul: Bentuk molekul juga mempengaruhi kekuatan gaya London. Molekul yang memiliki bentuk yang lebih linear atau padat cenderung memiliki kekuatan gaya London yang lebih kuat daripada molekul yang lebih cabang atau memiliki struktur yang lebih longgar.
4. Suhu: Pada suhu yang lebih tinggi, energi kinetik molekul meningkat, yang dapat mengurangi kekuatan gaya London. Oleh karena itu, gaya London cenderung lebih lemah pada suhu yang lebih tinggi.
Perlu dicatat bahwa gaya London hanya berlaku untuk molekul non-polar. Molekul polar juga dapat mengalami gaya tarik antara muatan parsial yang disebut gaya tarik dipol-dipol, yang memiliki faktor-faktor yang berbeda yang mempengaruhinya.
Jawaban:
gaya London dipengaruhi oleh 2 faktor sebagai berikut. nilai massa molekul relatif, semakin besar nilai massa molekulnya maka semakin kuat gaya London yang terbentuk. struktur molekul, gaya London pada struktur yang lebih lurus dan panjang akan lebih kuat daripada dalam struktur kecil, kompak, dan simetris
Penjelasan:
maaf kalau salah