prislaaaaa
Banyak faktor yang mempengaruhi besarnya pengeluaran konsumsi rumah tangga. Faktor-faktor tersebut dapat dikasifikasikan menjadi tiga besar :a. faktor-faktor ekonomi b. faktor-faktor Demografi (kependudukan) c. faktor-faktor Non-EkonomiA. Faktor-faktor Ekonomi1. Pendapatan Rumah Tangga (Household Income) Pendapatan rumah tangga sangat besar pengaruhnya terhadap tingkat konsumsi. Biasanya makin baik (tinggi) tingkat pendapatan, tingkat konsumsi makin tinggi. Kerena ketika tingkat pendapatan meningkat, kemampuan rumah tangga untuk membeli aneka kebutuhan konsumsi menjadi makin besar. Atau mungkin juga pola hidup makon konsumtif, setidak-tidaknya semakin menuntut kualitas yang baik. Contoh yang amat sederhana adalah jika pendapatan sang ayah masih sangat rendah, biasanya beras yang dipilih untuk konsumsi juga beras kelas rendah/menengah.2. kekayaan Rumah Tangga ( Household Wealth) Tercakup dalam pengertian kekayaan rumah tangga adalah kekayaan riil (misalnya: rumah,tanah dan mobil) dan financial (deposito berjangka, saham, surat-surat berharga). Kekayaan tersebut dapat meningkatkan konsumsi, karena menambah pendapatan disposibel. Misalnya bunga deposito yang diterima tiap bulan dan deviden yang diterimaa setiap tahun menambah pendapatan rumah tangga.3. Jumlah Barang-barangt Konsumsi Tahan Lama Dalam Masyarakat Pengeluaran konsumsi masyarakat juga dipengaruhi oleh jumlah barang-barang konsumsi tahan lama (consumers durables). Pengaruhnya terhadap tingkat konsumsi bisa bersifat positif (menambah) dan negatif (mengurangi). Barang-barang tahan lama biasnya harganya mahal, yang untuk memperolehnya dibutuhkan waktu untuk menabung. Apabila membelinya secara tunai, maka sebelum membeli harus banyak menabung.4. Tingkat Bunga Tingkat bunga yang tinggi dapat mengurangi konsumsi, baik dilihat dari sisi keluarga yang memiliki kelebihan uang maupun yang kekurangan uang. Dengan tingkat bunga yang tinggi, maka biaya ekonomi dari konsumsi akan semakin mahal. Bagi mereka yang ingin mengkonsumsi dengan berutang dahulu, misalnya dengan meminjam dari bank atau menggunakan fasilitas kartu kredit, biaya bunga semakin mahal, sehingga lebih baik mengurangi konsumsi. Tingkat bunga yang tinggi menyebabkan menyimpan uang di bank terasa lebih menguntungkan ketimbang dihabiskan untuk dikonsumsi. Jika tingkat bunga lebih rendah yang terjadi adalah sebaliknya.5. Perkiraan Taenatang Masa Depan (Household expectation about the future) Jika rumah tangga memperkirakan masa depannya makin baik, mereka akan merasa lebih leluasa untuk melakukan konsumsi. Karenanya pengeluaran konsumsi cenderung meningkat.6. Kebijakan Pemerintah Mengurangi Ketimpangan Distribusi Pendapatan Keinginan pemerintah untuk mengurangi ketimpangan dalam distribusi pendapatan ternyata akan menyebabkan bertambhanya pengeluaran konsumsi masyarakat secara keseluruhanB. Faktor-faktor Demografi1. Jumlah Penduduk Jumlah penduduk yang banyak akan memperbesar pengeluaran konsumsi secara menyeluruh, walaupun rata-rata per orang atau keluaraga relatif rendah. Misalnya, walaupun tingkat konsumsi rata-rata penduduk Indonesia lebih rendah daripada penduduk Singapura, tetapi secara absoult tingkat pengeluaran konsumsi Indonesia lebih besar daripada penduduk Singapura. Sebab jumlah penduduk Indonesia lima puluh kali lipat penduduk Singapura.2. Komposisis Penduduk Komposisi penduduk satu negara dapat dilihat dari beberapa klasifikasi diantaranya : usia (produktif dan tidak produktif), pendidikan (rendah, menengah, tinggi) dan wilayah tinggal ( pekotaan atau pedesaan).c. Faktor-faktor Non-Ekonomi faktor-faktor ekonomi yang paling berpengaruh terhadap besarnya konsumsi adalah faktor sosial-budaya masyarakat. Misalnya, berubahnya pola kebiasaan makan, perubahan etika dam tata nilai karena ingin meniru kelopmok masyarakat lain yang dianggap lebih hebat. Tidak mengherankan bila ada rumah tangga yang mengeluarkan uang ratusan juta, bahakan miliarab rupiah, hanya untuk membeli rumah idaman. Dalam dunia nyata, sulit memilah-milah faktor apa mempengaruhi apa, seingga menyebabkan tejadinya perubahan/peningkatan konsumsi. Karena itu bisa saja terjadi dalam kelompok masyarakat yang berpendapat rendah yang memaksakan untuk membeli barang-barang dan jasa yang sebenarnya tidak sesuai dengan kemampuannya.
14 votes Thanks 43
izzahilma Faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi yaitu sebagai berikut : 1. Tingkat Pendapatan Makin tinggi tingkat pendapatan suatu rumah tangga, akan semakin tinggi tingkat konsumsinya. Sebaliknya, jika pendapatannya kecil, konsumsinya pun kecil. 2. Tingkat Harga Banyak sedikitnya barang yang akan dikonsumsi sangat bergantung pada haga. Dengan kata lain, konsumsi dikurangi pada waktu harga tinggi dan konsumsi dapat ditingkatkan jika harga lebih rendah. 3. Sikap dan Gaya Hidup Sikap dan gaya hidup seseorang sangat mempengaruhi tingkat konsumsi. Jika sikap dan gaya hidupnya boros, ia cenderung berperilaku konsumtif, yaitu kebiasaan untuk membelanjakan semua uang untuk membeli barang, padahal barang tersebut belum tentu bermanfaat. 4. Adat Istiadat Adat istiadat juga dapat mempengaruhi konsumsi. Misalnya, untuk upacata tradisional diperlukan barang-barang tertentu. 5. Model Barang Model barang yang sedang tren dapat mempengaruhi perilaku masyarakat dalam konsumsi. 6. Kegiatan Berkompetisi dengan Konsumen Lain Barang substitusi jika seorang konsumen memiliki hasrat atau keinginan berkompetisi dengan konsumen lainnya, biasanya tingkat konsumsinya besar. Artinya, konsumen yang dilakukan bukan berdasarkan skala prioritas kebutuhan, melainkan menurut konsumen lain. 7. Selera Konsumen Selera konsumen setiap orang berbeda-beda. Orang Jawa dan orang Sunda memiliki selera yang berbeda dalam hal makanan. Adanya perbedaan selera jelas akan mempengaruhi konsumsi masyarakat terhadap barang dan jasa.
b. faktor-faktor Demografi (kependudukan)
c. faktor-faktor Non-EkonomiA. Faktor-faktor Ekonomi1. Pendapatan Rumah Tangga (Household Income)
Pendapatan rumah tangga sangat besar pengaruhnya terhadap tingkat konsumsi. Biasanya makin baik (tinggi) tingkat pendapatan, tingkat konsumsi makin tinggi. Kerena ketika tingkat pendapatan meningkat, kemampuan rumah tangga untuk membeli aneka kebutuhan konsumsi menjadi makin besar. Atau mungkin juga pola hidup makon konsumtif, setidak-tidaknya semakin menuntut kualitas yang baik. Contoh yang amat sederhana adalah jika pendapatan sang ayah masih sangat rendah, biasanya beras yang dipilih untuk konsumsi juga beras kelas rendah/menengah.2. kekayaan Rumah Tangga ( Household Wealth)
Tercakup dalam pengertian kekayaan rumah tangga adalah kekayaan riil (misalnya: rumah,tanah dan mobil) dan financial (deposito berjangka, saham, surat-surat berharga). Kekayaan tersebut dapat meningkatkan konsumsi, karena menambah pendapatan disposibel. Misalnya bunga deposito yang diterima tiap bulan dan deviden yang diterimaa setiap tahun menambah pendapatan rumah tangga.3. Jumlah Barang-barangt Konsumsi Tahan Lama Dalam Masyarakat
Pengeluaran konsumsi masyarakat juga dipengaruhi oleh jumlah barang-barang konsumsi tahan lama (consumers durables). Pengaruhnya terhadap tingkat konsumsi bisa bersifat positif (menambah) dan negatif (mengurangi). Barang-barang tahan lama biasnya harganya mahal, yang untuk memperolehnya dibutuhkan waktu untuk menabung. Apabila membelinya secara tunai, maka sebelum membeli harus banyak menabung.4. Tingkat Bunga
Tingkat bunga yang tinggi dapat mengurangi konsumsi, baik dilihat dari sisi keluarga yang memiliki kelebihan uang maupun yang kekurangan uang. Dengan tingkat bunga yang tinggi, maka biaya ekonomi dari konsumsi akan semakin mahal. Bagi mereka yang ingin mengkonsumsi dengan berutang dahulu, misalnya dengan meminjam dari bank atau menggunakan fasilitas kartu kredit, biaya bunga semakin mahal, sehingga lebih baik mengurangi konsumsi. Tingkat bunga yang tinggi menyebabkan menyimpan uang di bank terasa lebih menguntungkan ketimbang dihabiskan untuk dikonsumsi. Jika tingkat bunga lebih rendah yang terjadi adalah sebaliknya.5. Perkiraan Taenatang Masa Depan (Household expectation about the future)
Jika rumah tangga memperkirakan masa depannya makin baik, mereka akan merasa lebih leluasa untuk melakukan konsumsi. Karenanya pengeluaran konsumsi cenderung meningkat.6. Kebijakan Pemerintah Mengurangi Ketimpangan Distribusi Pendapatan
Keinginan pemerintah untuk mengurangi ketimpangan dalam distribusi pendapatan ternyata akan menyebabkan bertambhanya pengeluaran konsumsi masyarakat secara keseluruhanB. Faktor-faktor Demografi1. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk yang banyak akan memperbesar pengeluaran konsumsi secara menyeluruh, walaupun rata-rata per orang atau keluaraga relatif rendah. Misalnya, walaupun tingkat konsumsi rata-rata penduduk Indonesia lebih rendah daripada penduduk Singapura, tetapi secara absoult tingkat pengeluaran konsumsi Indonesia lebih besar daripada penduduk Singapura. Sebab jumlah penduduk Indonesia lima puluh kali lipat penduduk Singapura.2. Komposisis Penduduk
Komposisi penduduk satu negara dapat dilihat dari beberapa klasifikasi diantaranya : usia (produktif dan tidak produktif), pendidikan (rendah, menengah, tinggi) dan wilayah tinggal ( pekotaan atau pedesaan).c. Faktor-faktor Non-Ekonomi
faktor-faktor ekonomi yang paling berpengaruh terhadap besarnya konsumsi adalah faktor sosial-budaya masyarakat. Misalnya, berubahnya pola kebiasaan makan, perubahan etika dam tata nilai karena ingin meniru kelopmok masyarakat lain yang dianggap lebih hebat. Tidak mengherankan bila ada rumah tangga yang mengeluarkan uang ratusan juta, bahakan miliarab rupiah, hanya untuk membeli rumah idaman.
Dalam dunia nyata, sulit memilah-milah faktor apa mempengaruhi apa, seingga menyebabkan tejadinya perubahan/peningkatan konsumsi. Karena itu bisa saja terjadi dalam kelompok masyarakat yang berpendapat rendah yang memaksakan untuk membeli barang-barang dan jasa yang sebenarnya tidak sesuai dengan kemampuannya.
1. Tingkat Pendapatan
Makin tinggi tingkat pendapatan suatu rumah tangga, akan semakin tinggi tingkat konsumsinya. Sebaliknya, jika pendapatannya kecil, konsumsinya pun kecil.
2. Tingkat Harga
Banyak sedikitnya barang yang akan dikonsumsi sangat bergantung pada haga. Dengan kata lain, konsumsi dikurangi pada waktu harga tinggi dan konsumsi dapat ditingkatkan jika harga lebih rendah.
3. Sikap dan Gaya Hidup
Sikap dan gaya hidup seseorang sangat mempengaruhi tingkat konsumsi. Jika sikap dan gaya hidupnya boros, ia cenderung berperilaku konsumtif, yaitu kebiasaan untuk membelanjakan semua uang untuk membeli barang, padahal barang tersebut belum tentu bermanfaat.
4. Adat Istiadat
Adat istiadat juga dapat mempengaruhi konsumsi. Misalnya, untuk upacata tradisional diperlukan barang-barang tertentu.
5. Model Barang
Model barang yang sedang tren dapat mempengaruhi perilaku masyarakat dalam konsumsi.
6. Kegiatan Berkompetisi dengan Konsumen Lain
Barang substitusi jika seorang konsumen memiliki hasrat atau keinginan berkompetisi dengan konsumen lainnya, biasanya tingkat konsumsinya besar. Artinya, konsumen yang dilakukan bukan berdasarkan skala prioritas kebutuhan, melainkan menurut konsumen lain.
7. Selera Konsumen
Selera konsumen setiap orang berbeda-beda. Orang Jawa dan orang Sunda memiliki selera yang berbeda dalam hal makanan. Adanya perbedaan selera jelas akan mempengaruhi konsumsi masyarakat terhadap barang dan jasa.