Contoh teks cerita moral/fabel beserta strukturnya
HAna344hh
Contoh ceritan kelinci dan kura-kura orientasi: pada suatu haridi hutan yang damai ada seekor kelinci yang sombong, ia selalu mngejek si kura-kura yang berjalan lambat komplikasi: si kelinci yg sombong mengajak lomba lari dengan kura kura dan warga hutan sebagai jurinya resolusi: akhirnya kura-kura menang dan si kelinci kalah karena dia tertidur saat lomba lari Koda: jangan membanggakan diri sendiri, karena diatas langit masih ada langit, dan dibalik kekurangan pasti ada kelbihan yang terpendam
4 votes Thanks 19
aprillia1
FABEL KANCIL DAN SIPUT LOMBA LARI Suatu hari kancil bertemu dengan siput dipinggir kali. Melihat siput merangkak dengan lambatnya, sang kancil dengan sombong dan angkuhnya berkata. Kancil : “Hai siput, beranikah kamu lomba lari denganku ?” ( ajakan terasa sangat mengejek siput, berpikir sebentar, lalu menjawab ) Siput : “Baiklah, aku terima ajakanmu dan jangan malu kalau nanti kamu sendiri yang kalah.” Kancil : “Tidak bisa, masa jago lari sedunia mau dikalahkan olehmu, siput, binatang perangkak kelas wahid di dunia.” ejek kancil. Kancil : “Baiklah, ayo cepat kita tentukan larinya !” jawab kancil. Siput : “Bagaimana kalau hari minggu besok, agar banyak yang menonton.” Kata siput. Kancil : “Oke, aku setuju.” Jawab kancil. Sambil menunggu hari yang telah ditentukan itu, siput mengatur taktik. Segera dia kumpulkan bangsa siput sebanyak-banyaknya. Dalam pertemuan itu, siput membakar semangat kawan-kawannya dan dengan geram mereka ingin mempermalukan kancil dihadapan umum. Dalam musyawarah itu, disepakatilah dengan suara bulat bahwa dalam lomba nanti setiap siput ditugaskan berdiri diantara rerumputan di pinggir kali. Diaturlah tempat mereka masing-masing. Bila kancil memanggil maka siput yang didepannya itu yang menjawab begitu seterusnya. Sampailah saat yang ditunggu itu. Penonton pun sangat penuh. Para penonton datang dari semua penjuru hutan. Kancil dan siput telah bersiap digaris start. Pemimpin lomba mengangkat bendera, tanda lomba di mulai. Kancil berlari sangat cepatnya. Semua tenaga dikeluarkannya. Tepuk tangan penonton kian menggema, memberi semangat kepada kancil. Setelah lari sekian kilometer, berhentilah kancil. Sambil napas terengah-engah dia memanggil. Kancil : “Siput !” seru kancil. Siput : “Ya, aku disini.” Karena siput telah berada didepannya, kancilpun kembali lari sangat cepat sampai tidak ada lagi tenaga yang tersisa. Kemudia dia pun memanggil. Kancil : “Siput !” teriak kancil lagi. Siput : “Ya, aku disini.” Berkali-kali selalu begitu. Sampai pada akhirnya kancil lunglai dan tak dapat berlari lagi. Menyerahlah sang kancil dan mengakui kekalahannya. Penonton terbengong-bengong. Siput menyambut kemenangan itu dengan senyuman saja. Tidak ada loncatan kegirangan seperti pada umumnya pemenang lomba.
orientasi: pada suatu haridi hutan yang damai ada seekor kelinci yang sombong, ia selalu mngejek si kura-kura yang berjalan lambat
komplikasi: si kelinci yg sombong mengajak lomba lari dengan kura kura dan warga hutan sebagai jurinya
resolusi: akhirnya kura-kura menang dan si kelinci kalah karena dia tertidur saat lomba lari
Koda: jangan membanggakan diri sendiri, karena diatas langit masih ada langit, dan dibalik kekurangan pasti ada kelbihan yang terpendam
( ajakan terasa sangat mengejek siput, berpikir sebentar, lalu menjawab )
Siput : “Baiklah, aku terima ajakanmu dan jangan malu kalau nanti kamu sendiri yang kalah.”
Kancil : “Tidak bisa, masa jago lari sedunia mau dikalahkan olehmu, siput, binatang perangkak kelas wahid di dunia.” ejek kancil.
Kancil : “Baiklah, ayo cepat kita tentukan larinya !” jawab kancil.
Siput : “Bagaimana kalau hari minggu besok, agar banyak yang menonton.” Kata siput.
Kancil : “Oke, aku setuju.” Jawab kancil. Sambil menunggu hari yang telah ditentukan itu, siput mengatur taktik. Segera dia kumpulkan bangsa siput sebanyak-banyaknya. Dalam pertemuan itu, siput membakar semangat kawan-kawannya dan dengan geram mereka ingin mempermalukan kancil dihadapan umum. Dalam musyawarah itu, disepakatilah dengan suara bulat bahwa dalam lomba nanti setiap siput ditugaskan berdiri diantara rerumputan di pinggir kali. Diaturlah tempat mereka masing-masing. Bila kancil memanggil maka siput yang didepannya itu yang menjawab begitu seterusnya. Sampailah saat yang ditunggu itu. Penonton pun sangat penuh. Para penonton datang dari semua penjuru hutan. Kancil dan siput telah bersiap digaris start. Pemimpin lomba mengangkat bendera, tanda lomba di mulai. Kancil berlari sangat cepatnya. Semua tenaga dikeluarkannya. Tepuk tangan penonton kian menggema, memberi semangat kepada kancil. Setelah lari sekian kilometer, berhentilah kancil. Sambil napas terengah-engah dia memanggil. Kancil : “Siput !” seru kancil.
Siput : “Ya, aku disini.” Karena siput telah berada didepannya, kancilpun kembali lari sangat cepat sampai tidak ada lagi tenaga yang tersisa. Kemudia dia pun memanggil. Kancil : “Siput !” teriak kancil lagi.
Siput : “Ya, aku disini.” Berkali-kali selalu begitu. Sampai pada akhirnya kancil lunglai dan tak dapat berlari lagi. Menyerahlah sang kancil dan mengakui kekalahannya. Penonton terbengong-bengong. Siput menyambut kemenangan itu dengan senyuman saja. Tidak ada loncatan kegirangan seperti pada umumnya pemenang lomba.