kedaerahan. Perlawanan biasanya dipimpin oleh para raja-raja dan tokoh masyarakt di daerah tersebut. Saat itu perjuangan yang dilakukan oleh para raja yang melakukan perlawanan masih bersifat kedaerahan. Sehingga para penjajah dapat mengatur kekuatan militernya apabila ada daerah yang sedang melakukan perlawanan.
2. Perlawanan masih terlalu mengandalkan ketokohan. Perjuangan di setiap daerah di Indonesia dalam mengusir para penjajah masih terlalu mengandalkan faktor ketokohan. Sehingga apabila seorang tokoh perlawanan berhasil. ditangkap, perlawanan untuk mengusir para penjajah otomatis akan berhenti seketika.
3. Persenjataan kalah canggih. Pasukan penjajah Eropa memiliki persenjataan yang lebih canggih. Ketika bangsa Eropa datang ke Indonesia mereka sudah biasana menggunakan senapan dan pistol. Kapal-kapal para penjajah juga merupakan kapal tempur yang dilengkapi dengan meriam-meriam mematikan. Sehingga setiap ada peperangan baik darat atau laut, para penjajah selalu memenangkannya.
4. Persatuan dan kesatuan masih lemah. Kesadaran untuk berjuang bersama-sama di antara rakyat Indonesia saat itu belum kuat. Hal ini menyebabkan para penjajah sering menggunakan politik adu domba ketika salah satu daerah melakukan perlawanan. Para penjajah sering memberikan bantuan atau kekuasaan kepada pihak tertentu agar mau melawan daerah-daerah Indonesia yang sedang melakukan perlawaan.
Jawaban:
Perjuangan masih bersifat
kedaerahan. Perlawanan biasanya dipimpin oleh para raja-raja dan tokoh masyarakt di daerah tersebut. Saat itu perjuangan yang dilakukan oleh para raja yang melakukan perlawanan masih bersifat kedaerahan. Sehingga para penjajah dapat mengatur kekuatan militernya apabila ada daerah yang sedang melakukan perlawanan.
2. Perlawanan masih terlalu mengandalkan ketokohan. Perjuangan di setiap daerah di Indonesia dalam mengusir para penjajah masih terlalu mengandalkan faktor ketokohan. Sehingga apabila seorang tokoh perlawanan berhasil. ditangkap, perlawanan untuk mengusir para penjajah otomatis akan berhenti seketika.
3. Persenjataan kalah canggih. Pasukan penjajah Eropa memiliki persenjataan yang lebih canggih. Ketika bangsa Eropa datang ke Indonesia mereka sudah biasana menggunakan senapan dan pistol. Kapal-kapal para penjajah juga merupakan kapal tempur yang dilengkapi dengan meriam-meriam mematikan. Sehingga setiap ada peperangan baik darat atau laut, para penjajah selalu memenangkannya.
4. Persatuan dan kesatuan masih lemah. Kesadaran untuk berjuang bersama-sama di antara rakyat Indonesia saat itu belum kuat. Hal ini menyebabkan para penjajah sering menggunakan politik adu domba ketika salah satu daerah melakukan perlawanan. Para penjajah sering memberikan bantuan atau kekuasaan kepada pihak tertentu agar mau melawan daerah-daerah Indonesia yang sedang melakukan perlawaan.
Penjelasan:
smgt