Komponen ini sangat penting dalam proses nitrifikasi karena dengan adanya ketersediaan amonium, maka bakteri pengikat nitrogen baru akan mampu mengubah unsur tersebut dari yang semula berbentuk amonium maka nantinya akan diubah kebentuk nitrit dan pada akhirnya nanti akan diubah kedalam bentuk nitrat.
Bakteri nitrifikasi,
Semakin banya populasi bakteri nitrifikasi di suatu lahan maka potensi untuk meningkatkan ketersediaan unsur N akan semakin baik sehingga dengan demikian proses nitrifikasi akan berjalan dengan baik. Diperlukan sekitar 3 x 105 bakteri nitrifikasi/ gram untuk kecepatan 1 mg N/kg tanah/hari.
Konsentrasi kation-kation basa,
Kation-kation basa akan digunakan untuk pengikatan unsur-unsur tanah yang diperlukan oleh tanaman.
Kelembaban tanah,
Kelembaban berkaitan dengan suhu pada tanah tersebut. Tanah dengan kondisi suhu lingkungan yang terlalu rendah maka proses nitrifikasi akan berlangsung lambat, begitu pula pada kondisi yang terlalu tinggi proses nitrifikasi ini akan melambat juga, sehingga dengan demikian kondisi suhu ruangan sekitar 27-28 0C yang mampu membantu proses nitrifikasi.
pH,
Tanah pada pH masam maka proses penghancuran Bahan Organiknya akan berlangsung lambat sehingga dengan demikian nitrifikasi akan berjalan dengan baik pada kondisi pH sekitar 7.5 to 8.5 dimana umumnya organisme menyukai kondisi ini. Nitrifikasi berjalan lambat pada pH dibawah 4,5 terutama pada tanah pertanian. Pada pH tinggi, nitrit bisa terakumulasi karena hambatan yang besar terhadap pengoksidasi nitrit dibandingkan pengoksidasi amonia.
C/N rasio,
Jika C/N rasionya rendah maka ketersediaan unsur N bagi tanaman akan tinggi, hal ini dikarenakan N dalam tanah sedikit digunakan oleh organisme dalam tanah sehingga mineralisasi N dapat berlangsung dengan baik, Begitu pula sebaliknya apabila C/N rasionya tinggi maka ketersediaan N bagi tanaman akan rendah dikarenakan N tersebut digunakan oleh organisme dalam tanah.
Aerasi dan drainase,
Faktor ini dapat dikaitkan dengan kondisi ruang pori yang terisi air untuk proses nitrifikasi. Biasanya sekitar 60 % ruang pori terisi air (kapasitas lapang) proses nitrifikasi dapat berjalan optimum.
Waktu penangkapan
Waktu Penangkapan yang lebih panjang, semakin mungkin nitrification akan terjadi. Lumpur sampah bisa mengalami nitrify dalam 6- 48 jam. Danau di pinggir laut mungkin punya penangkapan jam 30 hari atau lebih panjang.
Faktor yang mempengaruhi nitrifikasi:
Ketersediaan NH4+,
Komponen ini sangat penting dalam proses nitrifikasi karena dengan adanya ketersediaan amonium, maka bakteri pengikat nitrogen baru akan mampu mengubah unsur tersebut dari yang semula berbentuk amonium maka nantinya akan diubah kebentuk nitrit dan pada akhirnya nanti akan diubah kedalam bentuk nitrat.
Bakteri nitrifikasi,
Semakin banya populasi bakteri nitrifikasi di suatu lahan maka potensi untuk meningkatkan ketersediaan unsur N akan semakin baik sehingga dengan demikian proses nitrifikasi akan berjalan dengan baik. Diperlukan sekitar 3 x 105 bakteri nitrifikasi/ gram untuk kecepatan 1 mg N/kg tanah/hari.
Konsentrasi kation-kation basa,
Kation-kation basa akan digunakan untuk pengikatan unsur-unsur tanah yang diperlukan oleh tanaman.
Kelembaban tanah,
Kelembaban berkaitan dengan suhu pada tanah tersebut. Tanah dengan kondisi suhu lingkungan yang terlalu rendah maka proses nitrifikasi akan berlangsung lambat, begitu pula pada kondisi yang terlalu tinggi proses nitrifikasi ini akan melambat juga, sehingga dengan demikian kondisi suhu ruangan sekitar 27-28 0C yang mampu membantu proses nitrifikasi.
pH,
Tanah pada pH masam maka proses penghancuran Bahan Organiknya akan berlangsung lambat sehingga dengan demikian nitrifikasi akan berjalan dengan baik pada kondisi pH sekitar 7.5 to 8.5 dimana umumnya organisme menyukai kondisi ini. Nitrifikasi berjalan lambat pada pH dibawah 4,5 terutama pada tanah pertanian. Pada pH tinggi, nitrit bisa terakumulasi karena hambatan yang besar terhadap pengoksidasi nitrit dibandingkan pengoksidasi amonia.
C/N rasio,
Jika C/N rasionya rendah maka ketersediaan unsur N bagi tanaman akan tinggi, hal ini dikarenakan N dalam tanah sedikit digunakan oleh organisme dalam tanah sehingga mineralisasi N dapat berlangsung dengan baik, Begitu pula sebaliknya apabila C/N rasionya tinggi maka ketersediaan N bagi tanaman akan rendah dikarenakan N tersebut digunakan oleh organisme dalam tanah.
Aerasi dan drainase,
Faktor ini dapat dikaitkan dengan kondisi ruang pori yang terisi air untuk proses nitrifikasi. Biasanya sekitar 60 % ruang pori terisi air (kapasitas lapang) proses nitrifikasi dapat berjalan optimum.
Waktu penangkapan
Waktu Penangkapan yang lebih panjang, semakin mungkin nitrification akan terjadi. Lumpur sampah bisa mengalami nitrify dalam 6- 48 jam. Danau di pinggir laut mungkin punya penangkapan jam 30 hari atau lebih panjang.