Edward Douwes Dekker menentang pelaksanaan sistem tanam paksa dengan cara
theomartinz
Ernest François Eugène Douwes Dekker yang lebih dikenal dengan nama penanya Multatuli (berasal dari bahasa Latin yang artinya "saya sudah cukup menderita) menulis novel satir Max Havelaar: Or the Coffee Auctions of the Dutch Trading Company (1860) yang secara keras mengkritik kolonialisme Belanda di Indonesia. Novel ini bercerita tentang tokoh utam Max Havelaar yang berjuang melawan pemerintahan yang korup di Jawa (dalam hal ini Belanda).