PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA MTS NURUL HUDA SARIMULYO NGAWEN BLORA
SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1
Program Studi Pendidikan Biologi
diajukan oleh Muhammad Badaruddin 11680047
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2015
SURAT PERT\TYATAAII KEASLIAN SKRIPSI Yang bertandatangan di bawatr ini:
Nama
Muhammad Badaruddin
NIM
I 1680047
Prodi/Smt
Pendidikan
Fakultas
Sains dan Teknologi
Dengan
ini
Biologi/VIII
saya menyatakan bahwa skripsi
ini tidak
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan
terdapat karya yang
di
suatu perguruan
Tinggi, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam dafrffpustaka
Yogyakarta,5 Juni 2015 Yang Menyatakan,
Muhammad Badanrddin
NIM. 11680047
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Hal
: Surat Persetujuan SkriPsi
Lamp :Kepada
Yth. Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kallj aga Yo gyakarta di Yogyakarta Assalamu' alaikum wr. wb. Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi Saudara:
Nama MM
: Muhammad Badaruddin
: 11680047 Judul Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Prablem Based Learning (PBL) Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar IPA Biologi Siswa MTs Nurul Huda Sarimulyo Ngawen Blora
sudah dapat diajukan kembali kepada Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Pendidikan Biologi. Dengan ini kami mengharap agar skrips\ltugas akhir Saudara tersebut di atas dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum wr. wb.
Yogyakarta, 5 Juni 2015 Pembimbing,
untut Prih Utami. M.Pd. NIP 1982092820A9l^22002
ilt
UniversitoslslomNegeriSunonKolijogo FM-UINSK-BM-05-07/R0 PENG ESAHAN
gTnrI $U{K U$rt$Af SUNAn* I(ALIIACA
SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Nomor : UIN.02/D,ST/PP,01.1/2153 /2015
Y{}GYAXARTA
Skripsiffugas Akhir dengan judul
Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning(PBL)
terhadap Motivasi dan Hasil Belajar IPA Biologi Siswa MTs Nurul Huda Sarimulyo Ngawen Blora
Yang dipersiapkan dan disusun oleh Nama
Muhammad Badaruddin
NIM
1
Telah dimunaqasyahkan pada Nilai Munaqasyah
1680047
30 Juni 2015
A-
Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga
TIM MUNAQASYAH : Ketua Sidang
Runtut Prih Utami, M.Pd. NrP.19830116 200801 2 013
Penguji I
.--Q'\u
Dr. Widodo, S.Pd., M,Pd. NIP.19700326 199702 t 004
NrP. 19740611 200801 2 009
MOTTO “Ketika kalian meminta, maka Aku (Allah) akan mengabulkannya” “Sebaik-baik permintaan (doa) adalah yang diiringi dengan usaha maksimal” “Allah tidak selalu memberikan apa yang kita inginkan, tetapi Allah akan memberikan apa yang kita butuhkan”
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1. Ayah dan Ibunda tercinta yang senantiasa mencurahkan segala kasih sayangnya tanpa henti dan mendoakanku dalam setiap helaan nafasnya. 2. Kakakku tersayang yang selalu menasehati dan membimbingku. 3. Almamaterku Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
vi
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA MTS NURUL HUDA SARIMULYO NGAWEN BLORA
Oleh: Muhammad Badaruddin NIM. 11680047 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap motivasi dan hasil belajar IPA Biologi siswa kelas VII MTs Nurul Huda Sarimulyo Ngawen Blora pada materi Pencemaran Lingkungan dan Dampaknya Bagi Kehidupan. Desain penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang sebenarnya (True Experimental Design) dengan rancangan penelitian pretest-posttest kontrol group design. Pemilihan sampel menggunakan teknik simple random sampling dengan kelas VII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VII C sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, sedangkan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran Direct Instruction. Instrumen pengambilan data menggunakan data tes (pretest dan posttest) dan data angket motivasi belajar siswa. Teknik analisis data menggunakan uji statistik Mann Whitney U-test dan Independent Sample T-test. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa: 1) Rata-rata skor motivasi belajar siswa kelas eksperimen sebesar 84,61 dan kelas kontrol sebesar 79,5. Berdasarkan hasil uji statistik Mann Whitney U-test, nilai p adalah 0,008, yang berarti 0,008 < 0,05, sehingga penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. 2) Ratarata nilai posttest siswa kelas eksperimen sebesar 66,85 dan kelas kontrol 61,00. Berdasarkan hasil uji Mann Whitney U-test, nilai p adalah 0,039, yang berarti 0,039 < 0,05, sehingga penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Kata Kunci: Problem Based Learning, Motivasi belajar, Hasil belajar, Pencemaran lingkungan, MTs Nurul Huda
KATA PENGANTAR واﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻋﻠﻰ أﺷﺮف اﻷ ﻧﺒﯿﺎء.رب اﻟﻌﺎ ﻟﻤﯿﻦ و ﺑﮫ ﻧﺴﺘﻌﯿﻦ و ﻋﻠﻰ اﻣﻮراﻟﺪﻧﯿﺎ واﻟﺪﯾﻦ واﻟﻤﺮﺳﻠﯿﻦ ﺳﯿﺪﻧﺎ و ﻣﻮﻻ ﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ و ﻋﻠﻰ آﻟﮫ و أﺻﺤﺎﺑﮫ أﺟﻤﻌﯿﻦ
اﻟﺤﻤﺪ
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah memberikan segala nikmatnya, termasuk nikmat kesehatan sehingga perjalanan panjang penulis dalam menyelami lautan ilmu pada strata S-1 ini telah sampai pada tahap akhir, yaitu penulisan skripsi. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW, manusia mulia yang syafa’atnya dinantikan di hari Kiamat kelak. Proses penulisan skripsi ini melibatkan berbagai pihak. Oleh karenanya, penulis merasa berhutang budi kepada berbagai pihak yang telah membantu dan melancarkan proses penulisan skripsi baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1.
Ayahanda Mashudi dan Ibunda Siti Nur Jazilah di rumah yang selalu memberikan dukungan serta doa kepada penulis agar tetap semangat dalam menuntut ilmu. Mereka merupakan inspirator terbesar dalam hidup penulis untuk terus berkarya.
2.
Simbah tercinta (Alm. KH. Dja’far Shodiq Nashiruddin dan Nyai Hj. Ummi Hayati). Ghofarollahu laka simbah wa barakallahu lakuma.
3.
Ummi Ma’rifatul Laili, kakak dari penulis, yang selalu memberikan semangat kepada penulis untuk tidak mudah menyerah, karena “Allah selalu memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan”.
4.
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi serta para Wakil Dekan dan semua staf yang telah memberikan pelayanan terbaik selama penulis menuntut ilmu di Fakultas Sains dan Teknologi.
5.
Ibu Eka Sulistyowati, M.A., M.IWM., selaku kaprodi Pendidikan Biologi yang sekaligus menjadi inspirator bagi penulis.
viii
6.
Ibu Runtut Prih Utami, M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang senantiasa memberikan arahan dan bimbingan tanpa henti selama penulisan skripsi ini.
7.
Ibu Dias Idha Pramesti, M.Si. selaku dosen Pembimbing Akademik (PA) yang dengan sabar mendengarkan keluh kesah penulis selama studi dan terus memotivasi agar penulis segera menyelesaikan skripsi.
8.
Dr. Ahmad Fatah M. Ag., dan Moch. Kanif Anwari, M. Ag., beserta keluarga besar Pondok Pesantren As-Sunni Darussalam yang telah menjadi orang tua penulis selama menempuh studi di Yogyakarta.
9.
Saudara-saudara di rumah yang selalu berdoa untuk kesuksesan penulis.
10. Mbak Triana Atika Zulfa, S.Pd.Si., yang dengan sabar membimbing dan mengajari penulis terutama dalam mengerjakan perhitungan statistik SPSS. 11. Keluarga kecil yang berawal dari semester V, KABUTERS, mas afat, rinda, evi, irna dan nurul yang telah mau menjadi tempat berkeluh kesah penulis selama ini serta melakukan ekspedisi yang luar biasa. Momen bersama dengan kalian adalah salah satu hal yang paling membahagiakan dan selalu penulis tunggu. Kalian bagaikan oase di tengah padang pasir. Semoga kekeluargaan dan ekspedisi ini bisa terus berlanjut meskipun kita semua nantinya akan melanjutkan perjalanan masing-masing. Sukses untuk kita semua. 12. Teman-teman KKN Power Rangers (83KP240), umar, alek, wisnu, iffa, jannah, feni dan imah. Menjadi bagian dari kalian merupakan salah satu kebahagiaan penulis. Semoga kita semua bisa “main-main” lagi. Ingatlah kawan, bahwa jarak bukan merupakan penghambat kita untuk tetap berkomunikasi dan menjalin silaturrahmi. 13. Bregas dan Nazeh yang telah senantiasa membukakan pintu asramanya di sela-sela kegiatan penulis di kampus. 14. Segenap teman-teman prodi Pendidikan Biologi 2011 yang banyak memberikan kenangan warna-warni selama penulis menempuh studi. 15. Semua pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
ix
Atas bantuan dan dukungan dari semua pihak di atas dan pihak lain yang tidak penulis sebutkan, penulis hanya bisa mengucapkan terima kasih. Semoga Allah SWT memberikan balasan terbaik. Jazakumullahu khoiro jaza.
Yogyakarta, 24 Mei 2015. Penulis,
Muhammad Badaruddin NIM. 11680047
x
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................ i HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................... ii HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................... iii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iv HALAMAN MOTTO .............................................................................. v HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. vi ABSTRAK ................................................................................................ vii KATA PENGANTAR .............................................................................. viii DAFTAR ISI ............................................................................................. xi BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................ 1 A. B. C. D. E. F. G.
Latar Belakang ............................................................................... Identifikasi Masalah ....................................................................... Pembatasan Masalah ...................................................................... Rumusan Masalah .......................................................................... Tujuan Penelitian ........................................................................... Manfaat Penelitian ......................................................................... Definisi Operasional .......................................................................
1 5 6 7 7 7 8
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 10 A. Kajian Teori ................................................................................... 1. Pembelajaran IPA atau Sains ................................................... 2. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ............ 3. Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction atau DI) .. 4. Motivasi Belajar Siswa ............................................................ 5. Hasil Belajar Siswa ................................................................. . 6. Pencemaran Lingkungan dan Dampaknya Bagi Kehidupan .... B. Peneilitian yang Relevan ................................................................ C. Kerangka Berpikir ..........................................................................
10 10 16 23 27 30 34 48 49
BAB III. METODE PENELITIAN ........................................................ 51 A. B. C. D. E.
Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... Desain Penelitian ............................................................................ Variabel Penelitian ........................................................................ . Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ..................... . Instrumen Penelitian .......................................................................
xi
51 51 52 52 53
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 54 G. Uji Coba Instrumen ........................................................................ 56 H. Teknik Analisis Data ...................................................................... 58 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................. .. 63 A. Hasil ............................................................................................... 1. Motivasi Belajar ...................................................................... . 2. Hasil Belajar ............................................................................. a. Posttest ............................................................................... b. Pretest ................................................................................. B. Pembahasan .................................................................................... 1. Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas VII MTs Nurul Huda Sarimulyo Ngawen Blora ..................................... 2. Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar IPA Biologi Siswa Kelas VII MTs Nurul Huda Sarimulyo Ngawen Blora ............................
63 64 66 67 70 72
72
75
BAB V. PENUTUP ................................................................................... 79 A. Kesimpulan .................................................................................... 79 B. Saran ............................................................................................... 79 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 80 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................ 145 DAFTAR TABEL .................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... .. xv
xii
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
1. Tahap-tahap perkembangan kognitif Piaget ................................... 2. Sintaks Pembelajaran dalam Problem Based Learning ................. 3. Sintaks Model Pembelajaran Langsung atau Direct Instruction .... 4. Deskripsi Angket Motivasi Belajar ................................................ 5. Persentase Angket Motivasi Belajar Setiap Aspek ........................ 6. Statistik Uji Mann Whitney U Test ................................................ 7. Ringkasan Hasil Tes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .......... 8. Distribusi Hasil Posttest Berdasarkan Kategori ............................. 9. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Posttest ....................................... 10. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Posttest ................................... 11. Statistik Uji Mann Whitney U Test ................................................ 12. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Pretest ........................................ 13. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Pretest ..................................... 14. Statistik Uji Independent Sample Test ...........................................
xiii
13 22 25 64 64 66 66 67 68 69 69 70 71 71
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
1. Model Sistem Pembelajaran IPA ................................................... 14 2. Perbandingan persentase hasil angket motivasi belajar siswa berdasarkan kategori pada kelas eksperimen dan kelas kontrol ..... 68
xiv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1. Instrumen Penelitian ............................................................................ a. Silabus Pembelajaran .................................................................... b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen .... c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol ........... d. Review Materi ............................................................................... 2. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................. a. Kisi-kisi Soal Pretest/Posttest ....................................................... b. Soal Pretest/Posttest ..................................................................... c. Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen ........ d. Lembar Angket Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen ......... e. Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Siswa Kelas Kontrol .............. f. Lembar Angket Motivasi Belajar Siswa Kelas Kontrol ................ 3. Hasil Pengolahan Data ........................................................................ a. Hasil Uji Coba Instrumen .............................................................. b. Data Nilai Hasil Pretest/Posttest ................................................... c. Perhitungan Hasil Pretest .............................................................. d. Perhitungan Hasil Posttest ............................................................ e. Data Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa ................................... f. Perhitungan Hasil Angket Motivasi .............................................. 4. Surat-surat Pengantar Penelitian ......................................................... a. Permohonan Surat Izin Penelitian (Luar DIY) .............................. b. Rekomendasi Perijinan .................................................................. c. Rekomendasi Penelitian ................................................................ d. Surat Ijin Riset/Survey .................................................................. e. Permohonan Izin Riset .................................................................. f. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .............................
xv
84 85 87 94 101 108 109 110 114 117 119 122 124 125 127 129 131 133 135 137 138 139 140 142 143 144
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA dikenal juga dengan istilah sains. Dalam kamus Fowler & Fowler (1951: 1014), ilmu pengetahuan alam didefinisikan sebagai pengetahuan yang sistematis dan disusun dengan menghubungkan gejala-gejala alam yang bersifat kebendaan dan didasarkan pada hasil pengamatan dan induksi. Sehingga, IPA memiliki peranan penting dalam kehidupan, karena manusia sangat tergantung pada alam, zat yang terkandung di alam dan semua gejala yang terjadi di alam. Secara umum, IPA merupakan rumpun ilmu yang terdiri dari Biologi, Fisika, Kimia, Astronomi/ Astrofisika dan Geologi (Wisudawati dan Sulistyowati, 2014: 22). Dalam jenjang pendidikan menengah pertama (SMP/MTs), mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) termasuk dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dan menuntut pembelajaran IPA secara terintegrasi dalam bentuk tema atau topik yang dikenal dengan nama IPA Terpadu (Soewarno & Asmarol, 2012: 50). IPA Terpadu pada dasarnya mengintegrasikan sejumlah disiplin (mata pelajaran) melalui keterkaitan di antara tujuan, isi, keterampilan dan sikap (Majid, 2014: 52). Pokok pembelajaran IPA dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) meliputi tiga bidang ilmu dasar, yaitu biologi, fisika dan kimia (Trianto, 2010: 137). Aspek biologi, IPA mengkaji berbagai persoalan yang
1
2
berkaitan dengan fenomena pada makhluk hidup. Pada aspek fisis, IPA memfokuskan pada benda tak hidup, sedang untuk aspek kimia IPA mengkaji berbagai fenomena baik makhluk hidup maupun benda tak hidup. Berdasarkan hal tersebut, pada dasarnya bidang kajian dalam IPA meliputi kajian energi dan perubahannya, bumi antariksa, makhluk hidup dan proses kehidupan serta materi dan sifatnya (Trianto, 2010: 153). Sistem pengelolaan KTSP menuntut kegiatan belajar mengajar (KBM) yang mampu memberdayakan semua potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh siswa untuk menguasai kompetensi yang diharapkan. KBM dalam sistem KTSP ini dilandasi oleh beberapa prinsip, yaitu berpusat pada siswa (student center),
mengembangkan
kreativitas
siswa,
menciptakan
kondisi
menyenangkan dan menantang, mengembangkan beragam kemampuan yang bermuatan nilai, menyediakan pengalaman belajar yang beragam serta belajar melalui berbuat (learning by doing) (Trianto, 2010: 26). Pada kenyataannya, pelaksanaan pembelajaran IPA pada jenjang SMP/MTs ternyata masih belum menerapkan model yang melibatkan keaktifan siswa dan masih mengalami beberapa kendala. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru IPA kelas VII di MTs Nurul Huda Sarimulyo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2014/2015 pada hari Sabtu, 20 Desember 2014, menunjukkan bahwa: pertama, pembelajaran IPA khususnya IPA Biologi merupakan pembelajaran langsung (Direct Instruction), yang artinya pembelajaran masih berpusat pada guru; kedua, proses pembelajaran yang dilakukan di kelas lebih didominasi oleh
3
guru serta kurang memfasilitasi siswa dalam proses penemuan konsep maupun pemecahan masalah; ketiga, siswa kurang bisa fokus atau berkonsentrasi pada saat pembelajaran IPA Biologi. Hal tersebut mengakibatkan rendahnya motivasi belajar siswa yang ditunjukkan dengan masih banyaknya siswa yang tidak memperhatikan guru dan siswa yang bermain atau bergurau sendiri saat proses pembelajaran berlangsung. Rendahnya motivasi belajar siswa berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa yang rendah karena kurangnya motivasi belajar ini juga ditemui di MTs Nurul Huda Sarimulyo Ngawen Blora, khususnya pada pembelajaran IPA materi pokok pencemaran lingkungan untuk kelas VII semester genap. Hasil ulangan harian pada materi pokok pencemaran lingkungan tahun ajaran 2013/2014 menunjukkan sebanyak 68,75 % siswa belum tuntas dan hanya 31,25 % siswa yang tuntas, dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) IPA 73. Materi pokok pencemaran lingkungan sebenarnya merupakan materi yang familiar dan dekat dengan kehidupan sehari-hari, namun yang terjadi justru siswa belum mampu memahami materi tersebut secara baik. Hal ini dikarenakan cara penyampaian guru yang kurang sesuai dengan karakteristik materi. Materi pokok pencemaran lingkungan lebih sering disampaikan menggunakan model pembelajaran Direct Instruction (DI) atau Pembelajaran Langsung.
Model
pembelajaran
DI
digunakan
untuk
menjelaskan
pembelajaran di mana guru memegang kendali penuh dan belum memberikan kesempatan kepada siswa dalam hal penemuan konsep maupun pemecahan
4
masalah. Hal tersebut mengakibatkan penerimaan siswa terhadap materi pokok pencemaran lingkungan masih terkesan sulit. Respon siswa terhadap penggunaan model pembelajaran Direct Instruction (DI) juga kurang begitu baik, yang bisa dilihat dari hasil angket/kuisioner tentang respon siswa terhadap perlunya inovasi model pembelajaran. Berdasarkan hasil angket, dapat diketahui bahwa 86,1% siswa menginginkan adanya suatu inovasi model pembelajaran, 95,9% siswa lebih suka terlibat aktif dalam proses pembelajaran, 90,2% siswa menginginkan suatu model pembelajaran yang menuntut siswa untuk dapat menyelesaikan suatu
permasalahan
dan
98,4%
siswa
menginginkan
suatu
model
pembelajaran yang yang menuntut siswa untuk berpikir kritis dan belajar secara mandiri. Oleh karena itu diperlukan suatu model pembelajaran yang tepat untuk membantu guru dalam menyampaikan materi pokok pencemaran lingkungan agar mampu dipahami siswa dengan baik. Salah satu model yang bisa diterapkan yaitu Problem Based Learning (PBL). PBL merupakan suatu model pembelajaran yang digunakan untuk mendukung pola berfikir tingkat tinggi (HOT atau high-order thinking) dalam situasi yang berorientasi pada masalah, termasuk belajar “how to learn”. Esensi dari PBL adalah menyajikan suatu masalah yang sesuai dengan kenyataan (realita) dan bermakna bagi siswa untuk diselidiki secara terbuka dan ditemukan solusi penyelesaiannya. John Hopkins juga menyebutkan bahwa tujuan dikembangkannya PBL adalah untuk membantu siswa dalam mempelajari konsep pengetahuan dan kemampuan memecahkan masalah
5
dengan menghubungkan situasi masalah yang ada dalam dunia nyata (realita) (Wisudawati dan Sulistyowati, 2014: 88-89). Aplikasi atau penerapan dari PBL ini nantinya adalah dengan menerapkan prinsip learning by doing (belajar dengan melakukan) yang dalam hal ini melalui observasi atau penyelidikan sederhana dan kemudian siswa diminta untuk menganalisis permasalahan yang terjadi sekaligus mencari solusi penyelesaiannya. Cara seperti ini diharapkan mampu meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari materi pokok pencemaran lingkungan sehingga nantinya berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) atau Pembelajaran Berdasarkan Masalah untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Penelitian ini diwujudkan dalam bentuk skripsi dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap Motivasi dan Hasil Belajar IPA Biologi Siswa MTs Nurul Huda Sarimulyo Ngawen Blora”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut : 1. Penggunaan model pembelajaran yang digunakan oleh guru masih belum disesuaikan dengan karakteristik materi.
6
2. Siswa masih belum terlibat aktif dalam proses belajar mengajar, termasuk dalam proses penemuan konsep maupun pemecahan masalah. 3. Guru masih dominan dalam proses pembelajaran. 4. Motivasi belajar siswa masih rendah. 5. Hasil ulangan harian pada materi pokok pencemaran lingkungan tahun ajaran 2013/2014 menunjukkan sebanyak 68,75 % siswa belum tuntas dan hanya 31,25 % siswa yang tuntas, dengan KKM IPA 73. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, maka dalam penelitian ini dibatasi pada masalah: 1. Penelitian dilakukan di kelas VII MTs Nurul Huda Sarimulyo Ngawen Blora semester genap Tahun Ajaran 2014/2015. 2. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Problem Based Learning (PBL) untuk kelas eksperimen dan
kelas kontrol
menggunakan model Direct Instruction (DI). 3. Materi yang disampaikan adalah Pencemaran Lingkungan dan Dampaknya bagi Kehidupan. 4. Motivasi siswa dalam hal ini adalah motivasi intrinsik dan ekstrinsik yang diukur dengan menggunakan angket. 5. Hasil belajar siswa yang diukur adalah pada ranah kognitif yaitu pada pengetahuan (C1), pemahaman (C2) dan aplikasi (C3).
7
D. Rumusan Masalah Berdasarkan masalah yang dijadikan fokus penelitian, masalah pokok penelitian tersebut dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berpengaruh terhadap motivasi belajar IPA Biologi siswa kelas VII MTs Nurul Huda Sarimulyo Ngawen Blora tahun ajaran 2014/2015? 2. Apakah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berpengaruh terhadap hasil belajar IPA Biologi siswa kelas VII MTs Nurul Huda Sarimulyo Ngawen Blora tahun ajaran 2014/2015? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap motivasi belajar IPA Biologi siswa kelas VII MTs Nurul Huda Sarimulyo Ngawen Blora tahun ajaran 2014/2015. 2. Mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar IPA Biologi siswa kelas VII MTs Nurul Huda Sarimulyo Ngawen Blora tahun ajaran 2014/2015. F. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, antara lain: 1. Bagi peneliti, merupakan sarana belajar dan latihan dalam menggunakan variasi model pembelajaran.
8
2. Bagi guru, penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ini diharapkan menjadi salah satu model pembelajaran yang bisa memudahkan guru dalam menyampaikan materi pokok Pencemaran Lingkungan dan Dampaknya bagi Kehidupan. 3. Bagi siswa, membantu siswa untuk memahami konsep yang dipelajari pada materi pokok Pencemaran Lingkungan dan Dampaknya bagi Kehidupan. G. Definisi Operasional 1. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) PBL merupakan suatu model pembelajaran yang digunakan untuk mendukung pola berfikir tingkat tinggi (HOT atau high-order thinking) dalam situasi yang berorientasi pada masalah, termasuk belajar “how to learn”. Esensi dari PBL adalah menyajikan suatu masalah yang sesuai dengan kenyataan (realita) dan bermakna kepada siswa untuk diselidiki secara terbuka dan ditemukan solusi penyelesaiannya (Wisudawati dan Sulistyowati, 2014: 88-89). 2. Motivasi Belajar Motivasi merupakan faktor pendorong yang ada pada diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu demi tercapainya tujuan. Motivasi dalam kegiatan belajar dapat
dikatakan sebagai keseluruhan
daya penggerak di dalam diri siswa yang dapat menimbulkan, menjamin dan memberikan arah kegiatan belajar (Fauzi, Dwiastuti & Harlita, 2011: 73). Motivasi belajar itu sendiri terbagi menjadi dua, yaitu motivasi
9
intrinsik (dari dalam diri siswa) dan motivasi ekstrinsik (dari lingkungan luar), yang keduanya akan diukur menggunakan angket. Sudjana (2014: 61) menjelaskan bahwa indikator motivasi belajar siswa dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran, semangat siswa untuk melaksanakan tugas belajarnya, tanggung jawab siswa
dalam
melaksanakan
tugas-tugas
belajarnya,
reaksi
yang
ditunjukkan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru serta rasa senang dan puas siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. 3. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan–kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar merupakan penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru (Tu’u, 2004: 75). Dalam hal ini hasil belajar yang akan diukur adalah ranah kognitif C1 – C3 pada materi pokok pencemaran lingkungan dan dampaknya bagi kehidupan.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Model pembelajaran problem based leaerning (PBL) berpengaruh terhadap peningkatan rata-rata motivasi belajar IPA Biologi siswa kelas VII MTs Nurul Huda Sarimulyo Ngawen Blora tahun ajaran 2014/2015. 2. Model pembelajaran problem based leaerning (PBL) berpengaruh terhadap peningkatan rata-rata hasil belajar IPA Biologi siswa kelas VII MTs Nurul Huda Sarimulyo Ngawen Blora tahun ajaran 2014/2015. B. Saran Penggunaan model pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu proses pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diketahui bahwa model pembelajaran problem based learning cocok apabila diterapkan untuk menjelaskan materi pokok pencemaran lingkungan dan dampaknya bagi kehidupan dibandingkan model pembelajaran direct instruction. Oleh karena itu, model pembelajaran problem based learning direkomendasikan
untuk
digunakan
dalam
menyampaikan materi pokok pencemaran lingkungan dan dampaknya bagi kehidupan.
79
DAFTAR PUSTAKA Akhadi, Mukhlis. 2014. Isu Lingkungan Hidup: Mewaspadai Dampak Kemajuan Teknologi dan Polusi Lingkungan Global yang Mengancam. Yogyakarta: Graha Ilmu. Al-Adnani, Abu Fatiah. 2008. Global Warming: Sebuah Isyarat Dekatnya Akhir Zaman dan Kehancuran Dunia. Surakarta: Granada Mediatama. Arends, Richard I. 2011. Learning To Teach, Ninth Edition. New York: McGrawHill. Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendididkan. Jakarta : Bumi Aksara. Azhari, Akyas. 1996. Psikologi Pendidikan. Semarang: Dina Utama Semarang. Depdiknas. 2006. Model Pembelajaran Tematik Kelas Awal Sekolah Dasar. Jakarta: Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan. Djaramah dkk. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Fauzi, Rahmat, Sri Dwiastuti & Harlita. 2011. Penerapan Metode Pembelajaran Picture And Picture Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Biologi Siswa Kelas VIII D SMP Negeri 14 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Biologi. Volume 3, Nomor 3, hal: 72. Fowler, H.W & F.G, Fowler. 1951. The Concise Oxford Dictionary of Current English. London: Oxford University Press. Gijbels, D et al. 2005. Effect of Problem-Based Learning: A meta-analysis from the Angle of Assessment. Review of Educational Research. Volume 75, Number 1, Pages: 27-61. Hamzah, B. Uno. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hill, Marquita K. 2010. Understanding Environmental Pollution. New York: Cambridge University Press. Ibrahim Muslimin dan Mohamad Nor. 2000. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Buku Ajar Mahasiswa). Surabaya: Unessa University Press. Kardi, Soeparman dan Mohammad nur. 1994. Pengajaran Langsung. Surabaya: Unesa University Press.
80
81
Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Miller, G. Tyler & Scott E. Spoolman. 2010. Environmental Science. USA: Yolanda Cossio. Mulia, Ricki M. 2005. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Nugraha, Ali. 2008. Pengembangan Pembelajaran Sains Pada Anak Usia Dini. Bandung: JILSI Foundation. Nur, Mohammad. 1998. Teori-Teori Perkembangan. Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Depdikbud Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Paidi. 2007. Handout Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran Biologi. Yogyakarta: UNY Press. Prihantoro, Laksmi. 1986. IPA Terpadu. Jakarta: Depdikbud Universitas Terbuka. Purwanto, Ngalim. 1990. Cara-cara Belajar yang Baik. Jakarta: Balai Pustaka. Rifai, Mien A. 2004. Kamus Biologi. Jakarta: Balai Pustaka. Riyadi, Pawit. 2010. Pengaruh Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Problem Posing Terhadap Partisipasi dan Hasil Belajar Biologi Siswa Materi Pokok Virus Kelas X SMA Negeri 2 Banguntapan Tahun Ajaran 2010/2011. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga. Riyanto, Yatim. 2012. Paradigma Baru Pembelajaran (Sebagai Referensi bagi Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas). Jakarta: Prenada Media Group. Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sastrawijaya, A. Tresna. 2009. Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta. Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar (Pedoman Bagi Guru dan Calon Guru). Jakarta: PT Remaja Grafindo Persada. Soewarno & Asmarol Hidayat. 2012. Implementasi Pembelajaran IPA Terpadu di SMP Kota Banda Aceh. Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu. Volume 12, Nomor 1, Hal: 50.
82
Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo. Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sudjana, Nana. 2014. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2003. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Suherman. 2009. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem-Based Learning). Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah. Sumantri, Arif. 2013. Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Prenada Media Group. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenada Media Group. Syah, Muhibbin. 2002. Psikologi Belajar. Bandung: PT Raja Grafindo Persada. Trianto.
2010.
Model
Pembelajaran
Terpadu
(Konsep,
Strategi
dan
Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Jakarta: PT Bumi Aksara. Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Umar, Husein. 1998. Metode Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Wahana Komputer. 2009. Pengolahan Data Statistik dengan SPSS 16.0. Jakarta: Salemba Infotek. Wardhana, Wisnu A. 1995. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset. Widhy, Purwanti. 2013. Diklat penyusunan worksheets integrated science process skils bagi guru IPA SMP kabupaten Sleman menyongong implementasi kurikulum 2013. Langkah Pengembangan Pembelajaran IPA pada Implementasi Kurikulum 2013. Yogyakarta. Sleman, 24 dan 31 Agustus 2013.
83
Wilkerson, L and W.H. Gijselaers. 2001. Bringing Problem Based-Learning to Higher Education: Theory and Practice. San Fransisco: Jossey-Bass. Wiryono. 2013. Pengantar Ilmu Lingkungan. Bengkulu: Pertelon Media. Wisudawati, Asih Widi & Eka Sulistyowati. 2014. Metodologi Pembelajaran IPA (Disesuaikan dengan Pembelajaran Kurikulum 2013). Jakarta: PT Bumi Aksara. Yulfika, Yasmin. 2009. Penerapan problem based learning untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar dalam pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SDN Tegalweru Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Malang: Universitas Negeri Malang. Zulfiani. 2007. Model Pembelajaran IPA Berbasis Konstruktivisme di MI/MTs. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
85
SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah
: MTs Nurul Huda Sarimulyo Ngawen Blora
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/Semester
: VII/Genap
Alokasi Waktu
: 4 x 40 menit
Standar Kompetensi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem Kompetensi Dasar 7.4 Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan
Materi Kegiatan Indikator Pokok/ Pembelajaran Pembelajaran Pencemaran Studi pustaka untuk Menjelaskan Lingkungan merumuskan konsep pengertian dan dan tentang pencemaran konsep tentang Dampaknya lingkungan pencemaran Bagi lingkungan Melakukan Kehidupan pengamatan atau penyelidikan tentang berbagai macam pencemaran yang terjadi di lingkungan Diskusi kelompok tentang penyebab terjadinya pencemaran Mengamati lingkungan dan proses dampaknya bagi pencemaran kehidupan yang terjadi di Mempresentasikan lingkungan hasil diskusi
Teknik Tes tulis
Penugasan
Penilaian Alokasi Sumber Bentuk Contoh Waktu Belajar Instrumen Instrumen Pencemaran Pilihan 4 x 40’ Buku udara ganda siswa, disebabkan oleh buku berbagai acuan, polutan. Bahan video, yang dapat film, menyebabkan gambar, rusaknya lapisan LKS, ozon yaitu..... internet a. CO b. H2O c. CO2 d. CFC Tugas kelompok
Amatilah pencemaran yang terjadi di lingkungan sekitar anda!
86
kelompok Membuat tabel hasil diskusi kelompok
Penugasan
Tugas kelompok
Melakukan presentasi di depan kelas kelas berdasarkan pengamatan dan hasil diskusi kelompok
Penugasan
Tugas kelompok
Lakukanlah diskusi kelompok terkait persoalan pencemaran lingkungan yang anda temui dan buatlah hasil diskusinya dalam bentuk tabel!
Mengetahui,
Presentasikanlah hasil diskusi masing-masing kelompok di depan kelas!. Masing-masing kelompok boleh mengirimkan 1-2 orang sebagai delegasi atau perwakilan kelompok. Blora,......... Maret 2015
Kepala Sekolah MTs Nurul Huda
Mahasiswa Praktikan
Ahmad Syukroniam, S.Pd.
Muhammad Badaruddin
87
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas / Semester Materi Pokok Alokasi Waktu
: MTs Nurul Huda : IPA : VII / Genap : Pencemaran Lingkungan dan Dampaknya Bagi Kehidupan : 6 X 40 menit
A. Standar Kompetensi 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem B. Kompetensi Dasar 7.4 Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan C. Indikator 1. Menjelaskan pengertian dan konsep tentang pencemaran lingkungan 2. Mengamati proses pencemaran yang terjadi di lingkungan 3. Membuat tabel hasil diskusi kelompok 4. Melakukan presentasi di depan kelas kelas berdasarkan pengamatan dan hasil diskusi kelompok D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian pencemaran lingkungan. 2. Siswa dapat menjelaskan macam-macam pencemaran yang terjadi di lingkungan. 3. Siswa dapat menjelaskan penyebab dari terjadinya pencemaran lingkungan. 4. Siswa dapat menjelaskan dampak dari terjadinya pencemaran lingkungan. 5. Siswa dapat melakukan pengamatan dan penyelidikan langsung terhadap pencemaran yang terjadi di lingkungan. 6. Siswa dapat membuat laporan hasil pengamatan dan penyelidikan terhadap pencemaran lingkungan dalam bentuk tabel. 7. Siswa dapat melakukan presentasi di depan kelas terkait hasil diskusi terhadap permasalahan pencemaran lingkungan. 8. Siswa dapat menjelaskan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran lingkungan. E. Materi Pembelajaran Pencemaran Lingkungan dan Dampaknya Bagi Kehidupan F. Model Pembelajaran. Problem Based Learning (PBL) atau model pembelajaran berbasis masalah G. Sumber Belajar Buku Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas VII dan LKS H. Alat dan Bahan Pembelajaran Papan tulis dan spidol
88
I. Langkah-langkah Pembelajaran: Pertemuan Pertama (2 x 40 menit) a. Kegiatan Awal (5 menit) Kegiatan Guru: 1. Guru mengucapkan salam dan memimpin berdoa. 2. Guru memberikan apersepsi mengenai lingkungan dan pengantar pencemaran lingkungan Kegiatan Siswa: 1. Menjawab salam dari guru dan ikut berdoa. 2. Mengamati, memperhatikan dan merespon apersepsi yang diberikan oleh guru. b. Kegiatan Inti (70 menit) 1. Eksplorasi (20 menit) a) Orientasi siswa pada masalah 1) Guru menyebutkan permasalahan-permasalahan lingkungan yang terjadi di lingkungan sekitar 2) Guru menjelaskan contoh pencemaran udara yang disebabkan oleh asap kendaraan dan asap rokok b) Mengorganisasi siswa untuk belajar 1) Guru membagi siswa menjadi delapan kelompok 2) Dengan panduan LKS, guru mengarahkan siswa untuk mengklasifikasikan pencemaran berdasarkan dengan jenis pencemarannya (pencemaran air, udara, tanah dan suara) 2. Elaborasi (40 menit) c) Membimbing penyelidikan kelompok 1) Guru membimbing siswa untuk melakukan penyelidikan terkait dengan permasalahan lingkungan yang terjadi di lingkungan sekitar 2) Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dan relevan d) Mengembangkan dan menyajikan hasil kerja kelompok 1) Guru membimbing siswa untuk menuliskan hasil penyelidikan kelompok yang telah didiskusikan 2) Guru meminta perwakilan tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil penyelidikan kelompoknya di depan kelas 3. Konfirmasi (10 menit) e) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah 1) Menganalisis langkah-langkah pemecahan persoalan yang telah dilakukan siswa 2) Menilai hasil kerja kelompok siswa c. Kegiatan Akhir (5 menit) Kegiatan Guru 1. Guru melakukan klarifikasi materi 2. Guru memimpin doa selesai belajar dan mengucapkan salam Kegiatan Siswa 1. Siswa mendengarkan, menjawab salam dan ikut berdoa
89
Pertemuan Kedua (2 x 40 menit) a. Kegiatan Awal (5 menit) Kegiatan Guru: 1. Guru mengucapkan salam dan memimpin berdoa. 2. Guru memberikan apersepsi mengenai lingkungan dan pengantar pencemaran lingkungan Kegiatan Siswa: 1. Menjawab salam dari guru dan ikut berdoa. 2. Mengamati, memperhatikan dan merespon apersepsi yang diberikan oleh guru. b. Kegiatan Inti (70 menit) 1. Eksplorasi (20 menit) a) Orientasi siswa pada masalah 1) Guru memberikan penjelasan mengenai jenis-jenis pencemaran lingkungan (air, udara, tanah dan suara) 2) Guru menyebutkan beberapa aktivitas manusia yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan b) Mengorganisasi siswa untuk belajar 1) Guru membagi siswa menjadi delapan kelompok 2) Guru memberikan tugas bagi masing-masing kelompok untuk menyelidiki salah satu dari beberapa jenis pencemaran, yaitu pencemaran air, udara, tanah dan suara (setiap jenis pencemaran dikaji oleh dua kelompok) 2. Elaborasi (40 menit) c) Membimbing penyelidikan kelompok 1) Guru membimbing siswa untuk melakukan penyelidikan di lingkungan sekitar mengenai permasalahan lingkungan yang terjadi berdasarkan jenis pencemaran yang telah dibagikan pada masing-masing kelompok 2) Guru membing siswa untuk melakukan diskusi kelompok dan menganalisis penyebab serta dampak terjadinya pencemaran d) Mengembangkan dan menyajikan hasil kerja kelompok 1) Guru membantu dan mengarahkan siswa untuk menyajikan hasil diskusi kelompok dalam bentuk tabel 2) Guru meminta perwakilan masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas 3. Konfirmasi (10 menit) e) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah 1) Guru menganalisis langkah-langkah pemecahan persoalan yang telah dilakukan siswa 2) Guru menilai hasil kerja kelompok siswa c. Kegiatan Akhir (5 menit) Kegiatan Guru 1. Guru memberikan review dan klarifikasi materi 2. Guru memimpin doa selesai belajar dan mengucapkan salam Kegiatan Siswa 1. Siswa mendengarkan, menjawab salam dan ikut berdoa
90
Pertemuan Ketiga (2 x 40 menit) a. Kegiatan Awal (5 menit) Kegiatan Guru: 1. Guru mengucapkan salam dan memimpin berdoa. 2. Guru memberikan apersepsi mengenai lingkungan dan pengantar pencemaran lingkungan Kegiatan Siswa: 1. Menjawab salam dari guru dan ikut berdoa. 2. Mengamati, memperhatikan dan merespon apersepsi yang diberikan oleh guru. b. Kegiatan Inti (70 menit) 1. Eksplorasi (20 menit) a) Orientasi siswa pada masalah 1) Guru memberikan penjelasan mengenai dampak yang terjadi akibat adanya pencemaran lingkungan 2) Guru menjelaskan beberapa contoh dampak pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas manusia b) Mengorganisasi siswa untuk belajar 1) Guru membagi siswa menjadi delapan kelompok 2) Guru membimbing siswa melakukan diskusi kelompok dan menganalisis upaya-upaya apa saja yang dapat dilakukan guna menanggulangi pencemaran lingkungan yang terjadi di lingkungan sekitar (melanjutkan diskusi pada pertemuan sebelumnya) 2. Elaborasi (40 menit) c) Membimbing penyelidikan kelompok 1) Guru membimbing siswa untuk menyelidiki usaha-usaha yang paling tepat untuk menanggulangi pencemaran lingkungan d) Mengembangkan dan menyajikan hasil kerja kelompok 1) Guru membantu siswa untuk menyajikan hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan 2) Guru memina perwakilan masing-asing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas 3. Konfirmasi (10 menit) e) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah 1) Guru menganalisis langkah-langkah pemecahan persoalan yang telah dilakukan siswa 2) Guru menilai hasil kerja kelompok siswa c. Kegiatan Akhir (5 menit) Kegiatan Guru 1. Guru meminta siswa untuk membuat kesimpulan berdasarkan presentasi yang telah dilakukan oleh masing-masing kelompok 2. Guru memimpin doa selesai belajar dan mengucapkan salam Kegiatan Siswa 1. Siswa mendengarkan, menjawab salam dan ikut berdoa
91
J. Penilaian 1. Penilaian Test (Posttest terlampir)
Blora, 30 Maret 2015 Mengetahui, Kepala Sekolah
Mahasiswa Peneliti
Ahmad Syukroniam, S.Pd. NIP.
Muhammad Badaruddin NIM. 11680047
92
LAMPIRAN Lembar Kerja Siswa Nama
:
A. Judul Kegiatan
Kelas :
: Pencemaran Lingkungan dan Dampaknya bagi Kehidupan
B. Tujuan : Mengetahui penyebab dan dampak dari terjadinya pencemaran lingkungan serta usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulanginya C. Alat
: Alat tulis
D. Bahan
: Lembar Kerja Siswa
E. Materi Ajar : Pencemaran lingkungan didefinisikan sebagai masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan menurun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No.4 Tahun 1982). Pencemaran yang terjadi di lingkungan dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain: 1. 2. 3. 4.
Pencemaran udara Pencemaran air Pencemaran tanah Pencemaran suara (kebisingan)
F. Sumber Belajar yang relevan
: Buku paket IPA Kelas VII, LKS, internet dan sumber lain
G. Cara Kerja : 1. Pergilah ke lingkungan sekitar dan perhatikan beberapa pencemaran lingkungan yang terjadi. 2. Kategorikan contoh pencemaran yang terjadi ke dalam jenis pencemarannya (air, udara, tanah dan suara) 3. Carilah penyebab-penyebab dan dampak dari terjadinya pencemaran lingkungan berdasarkan jenisnya masing-masing. 4. Carilah usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi terjadinya pencemaran lingkungan tersebut. 5. Diskusikanlah dengan teman-teman dalam kelompok anda. 6. Masukkan hasil diskusi tersebut ke dalam tabel pengamatan yang telah tersedia.
93
H. Tabel Pengamatan 1. Pertemuan pertama Contoh pencemaran yang terjadi di lingkungan
2. Pertemuan kedua dan ketiga Jenis Pencemaran Penyebab
Jenis Pencemaran
Dampak
Usaha penanggulangan
94
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas / Semester Materi Pokok Alokasi Waktu
: MTs Nurul Huda : IPA : VII / Genap : Pencemaran Lingkungan dan Dampaknya Bagi Kehidupan : 6 X 40 menit
A. Standar Kompetensi 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem B. Kompetensi Dasar 7.4 Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan C. Indikator 1. Menjelaskan pengertian dan konsep tentang pencemaran lingkungan 2. Mengamati proses pencemaran melalui video 3. Menjelaskan akibat-akibat yang ditimbulkan dari terjadinya pencemaran lingkungan 4. Menjelaskan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran lingkungan D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian pencemaran lingkungan 2. Siswa dapat menjelaskan macam-macam pencemaran yang terjadi di lingkungan. 3. Siswa dapat menjelaskan penyebab dari terjadinya pencemaran lingkungan. 4. Siswa dapat menjelaskan dampak dari terjadinya pencemaran lingkungan. 5. Siswa dapat menjelaskan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran lingkungan. E. Materi Pembelajaran Pencemaran Lingkungan dan Dampaknya Bagi Kehidupan F. Model Pembelajaran. Direct Instruction (DI) atau model pembelajaran langsung G. Sumber Belajar Buku Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas VII dan LKS H. Alat dan Bahan Pembelajaran Papan tulis, spidol, komputer dan LCD Proyektor I. Langkah-langkah Pembelajaran:
95
Pertemuan Pertama (2 x 40 menit) a. Kegiatan Awal (5 menit) Kegiatan Guru: 1. Guru mengucapkan salam dan memimpin berdoa. 2. Guru memberikan apersepsi mengenai lingkungan dan pengantar pencemaran lingkungan Kegiatan Siswa: 1. Menjawab salam dari guru dan ikut berdoa. 2. Mengamati, memperhatikan dan merespon apersepsi yang diberikan oleh guru. b. Kegiatan Inti (70 menit) 1. Eksplorasi (10 menit) a) Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa 1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2) Guru menentukan prosedur pembelajaran 3) Guru mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran b) Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan 1) Guru menjelaskan tentang konsep pencemaran lingkungan 2) Guru menjelaskan berbagai jenis pencemaran lingkungan (pencemaran air, udara, tanah dan suara) 3) Guru menampilkan gambar-gambar terkait pencemaran lingkungan 2. Elaborasi (50 menit) c) Membimbing pelatihan 1) Guru meminta siswa untuk mengamati gambar yang ditampilkan 2) Guru meminta siswa mengelompokkan permasalahan-permasalahan yang terjadi di lingkungan ke dalam jenis pencemarannya 3. Konfirmasi (10 menit) d) Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik 1) Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk mengecek pemahaman siswa 2) Guru memberikan umpan balik kepada siswa e) Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan 1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya lebih lanjut 2) Guru memberikan klarifikasi dan mereview materi yang telah disampaikan c. Kegiatan Akhir (5 menit) Kegiatan Guru 1. Guru meminta siswa meneruskan pekerjaan di rumah, dengan membuat resume dan melengkapi informasi yang belum lengkap 2. Guru memimpin doa selesai belajar dan mengucapkan salam Kegiatan Siswa 1. Siswa mendengarkan, menjawab salam dan ikut berdoa
96
Pertemuan Kedua (2 x 40 menit) a. Kegiatan Awal (5 menit) Kegiatan Guru: 1. Guru mengucapkan salam dan memimpin berdoa. 2. Guru memberikan apersepsi tentang pencemaran lingkungan yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya Kegiatan Siswa: 1. Menjawab salam dari guru dan ikut berdoa. 2. Mengamati, memperhatikan dan merespon apersepsi yang diberikan oleh guru. b. Kegiatan Inti (70 menit) 1. Eksplorasi (10 menit) a) Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa 1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2) Guru menentukan prosedur pembelajaran 3) Guru mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran b) Mendemonstrasikan pegetahuan dan keterampilan 1) Guru memberikan penjelasan mengenai aktivitas-aktivitas manusia yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan 2) Guru memberikan penjelasan mengenai dampak yang terjadi akibat pencemaran lingkungan 3) Guru membagi siswa menjadi empat kelompok 4) Guru memberikan LKS (Lembar Kerja Siswa) bagi masing-masing kelompok 5) Guru memberikan penjelasan mengenai LKS yang diberikan 2. Elaborasi (50 menit) c) Membimbing pelatihan 1) Guru membimbing siswa untuk melakukan diskusi dengan kelompoknya masing-masing untuk mengetahui penyebab dan dampak terjadinya pencemaran lingkungan 2) Siswa menyelesaikan tugas sesuai dengan instruksi yang ada pada LKS 3) Siswa mencari penjelasan ringkas dari masing-masing penyebab dan dampak terjadinya pencemaran lingkungan melalui referensi buku paket maupun sumber lain yang relevan 3. Konfirmasi (10 menit) d) Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik 1) Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk mengecek pemahaman siswa 2) Guru memberikan umpan balik kepada siswa e) Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan 1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya lebih lanjut 2) Guru memberikan klarifikasi dan mereview materi yang telah disampaikan c. Kegiatan Akhir (5 menit) Kegiatan Guru 1. Guru meminta siswa untuk membuat kesimpulan berdasarkan presentasi yang telah dilakukan oleh masing-masing kelompok
97
2. Guru memimpin doa selesai belajar dan mengucapkan salam Kegiatan Siswa 1. Siswa mendengarkan, menjawab salam dan ikut berdoa
Pertemuan Ketiga (2 x 40 menit) a. Kegiatan Awal (5 menit) Kegiatan Guru: 1. Guru mengucapkan salam dan memimpin berdoa. 2. Guru memberikan apersepsi tentang pencemaran lingkungan yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya Kegiatan Siswa: 1. Menjawab salam dari guru dan ikut berdoa. 2. Mengamati, memperhatikan dan merespon apersepsi yang diberikan oleh guru. b. Kegiatan Inti (70 menit) 1. Eksplorasi (10 menit) a) Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa 1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2) Guru menentukan prosedur pembelajaran 3) Guru mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran b) Mendemonstrasikan pegetahuan dan keterampilan 1) Guru memberikan penjelasan mengenai upaya penanggulangan pencemaran lingkungan 2) Guru menyebutkan beberapa contoh upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran lingkungan 3) Guru menampilkan video tentang pencemaran lingkungan 4. Elaborasi (50 menit) c) Membimbing pelatihan 1) Guru membimbing siswa untuk melakukan diskusi dengan teman sebangkunya untuk menyebutkan upaya apa saja yang bisa dilakukan untuk menanggulangi pencemaran lingkungan yang ditampilkan pada video 2) Siswa menyajikan hasil diskusi kelompok dalam bentuk tabel 5. Konfirmasi (10 menit) d) Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik 1) Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk mengecek pemahaman siswa 2) Guru memberikan umpan balik kepada siswa e) Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan 1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya lebih lanjut 2) Guru memberikan klarifikasi dan mereview materi yang telah disampaikan c. Kegiatan Akhir (5 menit) Kegiatan Guru 1. Guru meminta siswa untuk membuat kesimpulan berdasarkan presentasi yang telah dilakukan oleh masing-masing kelompok 2. Guru memimpin doa selesai belajar dan mengucapkan salam
98
Kegiatan Siswa 1. Siswa mendengarkan, menjawab salam dan ikut berdoa
J. Penilaian 1. Penilaian Test (Posttest terlampir)
Blora, 30 Maret 2015 Mengetahui, Kepala Sekolah
Mahasiswa Peneliti
Ahmad Syukroniam, S.Pd. NIP.
Muhammad Badaruddin NIM. 11680047
99
LAMPIRAN Lembar Kerja Siswa Nama
:
A. Judul Kegiatan
Kelas :
: Pencemaran Lingkungan dan Dampaknya bagi Kehidupan
B. Tujuan : Mengetahui penyebab dan dampak dari terjadinya pencemaran lingkungan serta usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulanginya C. Alat
: Alat tulis
D. Bahan
: Lembar Kerja Siswa
E. Materi Ajar : Pencemaran lingkungan didefinisikan sebagai masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan menurun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No.4 Tahun 1982). Pencemaran yang terjadi di lingkungan dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain: 1. 2. 3. 4.
Pencemaran udara Pencemaran air Pencemaran tanah Pencemaran suara (kebisingan)
F. Sumber Belajar yang relevan
: Buku paket IPA Kelas VII, LKS, internet dan sumber lain
G. Cara Kerja : 1. Amatilah video yang ditampilkan dengan seksama. 2. Sebutkan penyebab-penyebab dan dampak dari terjadinya pencemaran lingkungan berdasarkan jenisnya masing-masing. 3. Sebutkan usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi terjadinya pencemaran lingkungan tersebut. 4. Diskusikanlah dengan teman-teman dalam kelompok anda. 5. Masukkan hasil diskusi tersebut ke dalam tabel diskusi yang telah tersedia.
100
H. Tabel Gambar pada video
Jenis pencemaran
Penyebab
Dampak
Upaya penanggulangan
101
REVIEW MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAK DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN Lingkungan pada dasarnya adalah gabungan dari semua hal yang ada di sekitar kita dan mempengaruhi hidup kita. Di dalam Undang-Undang tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yaitu UU no 32 tahun 2009, Lingkungan Hidup di definisikan sebagai berikut: “Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain” Orang awam sering menyamakan istilah lingkungan dengan istilah ekosistem. Masing-masing istilah tersebut ternyata memiliki pengertian yang berbeda. Ekosistem bisa diartikan sebagai 1) komunitas makhluk hidup dan lingkungan hidup fisiknya yang berinteraksi sebagai satu kesatuan ekologi, sehingga merupakan keseluruhan kandungan biologi, fisika dan kimia; 2) setiap tempat terjadinya interaksi makhluk hidup dengan lingkungan fisik dan kimia (Rifai, 2004: 95-96). Sedangkan lingkungan bisa diartikan sebagai semua unsur dan faktor di luar diri kita yang di dalamnya juga terkandung interaksi sosial, budaya dan hukum (Wiryono, 2013: 1). Dalam mendukung kehidupan makhluk hidup di dalamnya, lingkungan memiliki suatu kemampuan yang sering disebut dengan daya dukung lingkungan, daya toleransi dan daya tenggang, atau dalam istilah asing juga disebut sebagai carrying capacity (Mulia, 2005: 6). Maksudnya adalah bahwa lingkungan hanya mampu memenuhi kebutuhan makhluk hidup sampai pada batas-batas tertentu saja. Misalnya, perhatikanlah suasana di rumah pada saat kedatangan banyak tamu, misalnya sewaktu libur hari raya. Rumah yang semula hanya dihuni beberapa orang saja, secara mendadak harus menampung banyak orang. Oleh karena keterbatasan tempat tidur, sebagian penghuni harus tidur di lantai; harus antri untuk menggunakan kamar mandi; harus bergantian dalam menggunakan alat-alat makan; dan ada kemungkinan tidak kebagian makanan karena sudah kehabisan. Apabila daya dukung lingkungan tersebut terlampaui, maka akan terjadi ketidakseimbangan atau menurunnya kualitas lingkungan. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas lingkungan itu sendiri adalah terjadinya pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan diartikan sebagai masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan menurun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No.4 Tahun 1982). Zat atau sesuatu yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran disebut polutan. Polutan merupakan substansi yang apabila dimasukkan ke dalam lingkungan akan menyebabkan
102
menurunnya kualitas lingkungan (Hill, 2010: 8). Suatu zat disebut sebagai polutan apabila jumlahnya melebihi batas normal, berada pada waktu dan tempat yang tidak semestinya, merusak lingkungan serta mengganggu kesehatan atau dapat menyebabkan penyakit. Macam-macam pencemaran antara lain: a. Pencemaran Udara Salah satu jenis daya dukung lingkungan terhadap kehidupan adalah ketersediaan udara yang higienis untuk pernapasan. Namun berkembangnya kegiatan pembangunan atau industri dan berbagai aktivitas manusia (seperti pembakaran bensin, solar dan batubara serta pemakaian zat kimia yang di semprotkan ke udara), telah banyak merubah komposisi udara. Berubahnya komposisi udara ini akan berpengaruh pada kesehatan manusia, hewan maupun tumbuhan. Pada kondisi tersebut dikatakan bahwa udara telah mengalami pencemaran. Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup R.I. No.KEP-03/MENKLH/II/1991 menjelaskan bahwa: “Pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke udara oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya” Pencemaran udara terjadi apabila udara mengandung satu macam atau lebih bahan pencemar yang diperoleh dari hasil proses kimiawi seperti gas karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), sulfur oksida atau belerang oksida (SOx), Chlorofluorocarbon (CFC), debu dan zat-zat lain yang tidak baik bagi manusia, hewan dan tumbuhan (Sumantri, 2013: 186). Gas-gas pencemar udara banyak dihasilkan oleh aktivitas manusia itu sendiri, antara lain gas yang dihasilkan kendaraan bermotor, pembakaran sampah, gas yang dihasilkan saat pembakaran pada saat proses pembuatan batu bata dan genteng, gas yang berasal dari pabrik-pabrik, gas CFC (berasal dari buangan lemari es, parfum, AC dan hairspray) dan lain-lain. Dampak atau akibat yang terjadi karena adanya pencemaran udara antara lain: a) Hujan asam Hujan asam terjadi ketika gas sulfur oksida (SOx) bereaksi dengan uap air di udara yang selanjutnya turun ke bumi sebagai hujan asam. Hujan asam bersifat korosif sehingga dapat mengoksidasi benda-benda yang kontak dengannya. Selain itu, hujan asam juga mengakibatkan terjadinya perubahan pH pada badan air dan tanah yang dilaluinya, sehingga terjadi perubahan kesetimbangan dalam ekosistem (Mulia, 2005: 15). Dampak dari hujan asam ini antara lain (Sumantri, 2013: 196): (1) Mempengaruhi kualitas air permukaan (2) Merusak tanaman
103
(3) Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan (4) Bersifat korosif sehingga bisa merusak material bangunan b) Efek rumah kaca Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC (chlorofluorocarbon), methane, ozon dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global. Dampak dari pemanasan global yaitu (Sumantri, 2013: 197): (1) Pencairan es di kutub (2) Perubahan iklim regional dan iklim global (3) Perubahan siklus hidup flora dan fauna c) Kerusakan lapisan ozon Ozon (O3 = bentuk oksigen yang tidak stabil) akan berubah menjadi oksigen (O2) jika bereaksi dengan CFC. Lapisan ozon ini sebenarnya berfungsi untuk melindungi permukaan bumi dari radiasi sinar ultraviolet (UV). Apabila lapisan ozon rusak, maka radiasi sinar ultraviolet akan sampai ke bumi (Sumantri, 2013: 198). Dampak dari kerusakan lapisan ozon ini di antaranya dapat menyebabkan terjadinya kanker kulit (Hill, 2010: 225). Dampak lainnya yaitu dapat menyebabkan meningkatnya suhu dibumi, naiknya permukaan air laut dan berbahaya bagi kesehatan manusia. d) Pemanasan global (Global Warming) Pemanasan global adalah meningkatnya suhu bumi sebagai akibat dari meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Gas-gas di atmosfer yang dapat menyebabkan terjadinya pemanasan global antara lain karbon dioksida, uap air, ozon, nitrogen oksida dan methane. Lebih lanjut, dampak dari pemanasan global ini antara lain (Wiryono, 2013: 92): (1) Mencairnya es di kutub (2) Meningkatkan tinggi permukaan air laut (3) Terjadi bencana alam, seperti banjir dan badai (4) Berubahnya pola cuaca Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi dampak dari pencemaran udara antara lain (Sumantri, 2013: 204-2008): (a) Melakukan uji berkala kendaraan bermotor untuk meyakinkan mesin bekerja dengan baik dan ramah lingkungan (b) Membuat peraturan adanya instalasi pengolahan asap pabrik agar asap yang dibuang tidak berbahaya (c) Penggunaan energi alternatif, seperti pembangkit listrik tenaga surya dan angin yang aman bagi lingkungan (d) Tidak membakar sampah, melainkan pengolahan kembali sampah (e) Menghentikan penebangan liar dan melakukan reboisasi
104
b. Pencemaran Air Definisi dari pencemaran air yang mengacu pada UU tentang Lingkungan Hidup yaitu UU No. 23/1997. Dan dalam PP No. 20/1990 pasal 1 ayat 2, pengertian dari pencemaran air adalah sebagai berikut: “Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan/atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya” Indikator atau tanda bahwa lingkungan perairan telah tercemar adalah adanya perubahan seperti perubahan warna, rasa dan bau (Sumantri, 2013: 210). Banyak selokan yang airnya tampak hitam dan bau. Hal itu menunjukkan bahwa air selokan tersebut sudah tercemar. Selain itu, derajat keasaman (pH) juga dapat dijadikan sebagai indikator terjadinya pencemaran lingkungan perairan. Kegiatan manusia seringkali menghasilkan bahan-bahan yang jika dibuang ke air dapat menimbulkan pencemaran. Limbah pabrik, sampah-sampah, air bekas mandi dan mencuci, serta pembuangan kotoran merupakan sebagian contoh kegiatan manusia yang menyebabkan pencemaran air. Pencemaran yang terjadi pada lingkungan perairan dapat menyebabkan terganggunya kehidupan makhluk hidup dalam perairan tersebut bahkan juga dapat mengganggu kehidupan manusia. Contoh, air sungai yang tercemar oleh limbah pabrik menyebabkan matinya ikan-ikan dan organisme air lainnya, selain itu manusia yang menggunakan air sungai tersebut juga bisa terkena berbagai macam penyakit seperti penyakit kulit. Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) tahun 2004 menyebutkan bahwa dampak yang terjadi akibat adanya pencemaran air dibagi menjadi empat kategori, antara lain (Sumantri, 2013: 222-224): (1) Dampak terhadap kehidupan biota air Banyaknya zat pencemar pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut di dalam air tersebut. Hal ini bisa mengakibatkan terganggunya kehidupan dalam air yang membutuhkan oksigen serta mengurangi jumlah perkembangannya. (2) Dampak terhadap kualitas air tanah Adanya limbah air tidak selalu berakhir di sungai atau danau, seringkali limbah tersebut merembes ke dalam tanah dan bergabung dengan cadangan air di tanah. Hal ini menyebabkan air tanah menjadi tercemar (Akhadi, 2014: 285). (3) Dampak terhadap kesehatan Peran air sebagai pembawa berbagai macam penyakit menular antara lain air sebagai media untuk hidup mikroba patogen, air sebagai sarang insekta penyebar penyakit, jumlah air yang tidak tersedia cukup menyebabkan manusia tidak dapat membersihkan diri dan air sebagai media untuk hidup vektor penyakit. (4) Dampak terhadap estetika lingkungan Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan ini akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau
105
yang menyengat di samping tumpukan sampah yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi terjadinya pencemaran air antara lain (Sumantri, 2013: 224-225): (a) Perataturan pemerintah yang mewajibkan pabrik-pabrik untuk memiliki pengolahan limbah sebelum limbah dibuang (b) Tidak membuang sampah ke selokan-selokan maupun lingkungan perairan (c) Tidak membuang bekas bahan yang mengandung zat kimia ke lingkungan perairan c. Pencemaran Tanah Tanah merupakan bagian tertipis dari seluruh lapisan bumi, tetapi pengaruhnya terhadap kehidupan sangat besar. Tanah menyediakan berbagai sumber daya yang berguna bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Selain itu, tanah juga merupakan habitat alamiah bagi manusia dan makhluk hidup hidup lainnya (Sumantri, 2013: 226). Pencemaran tanah menyebabkan menurunnya kualitas tanah. Penurunan kualitas tanah terutama disebabkan oleh kehadiran bahan pencemar di tanah. Bahan pencemar tanah bisa berupa bahan padat yang tidak bisa atau sulit terurai seperti plastik, keramik, gelas dan kaca; selain itu juga bahan kimia yang biasa digunakan untuk pertanian. Penggunaan pupuk dan obat-obat tanaman (seperti pestisida, insektisida dan lain-lain) secara berlebihan dapat membunuh pengurai yang hidup di dalam tanah. Pengurai merupakan makhluk hidup yang berjasa menguraikan bahan-bahan sisa menjadi mineral yang sangat dibutuhkan tumbuhan. Jika tidak ada pengurai maka tanah akan miskin mineral dan zat hara lain yang diperlukan tumbuhan. Akibatnya, tanah akan kehilangan kesuburannya. Contoh lain yang dapat mencemari tanah adalah limbah bekas cucian atau air sabun yang dibuang ke tanah dapat menyebabkan cacing mati, karena limbah tersebut mengandung bahan kimia. Dampak yang terjadi akibat adanya pencemaran tanah ini antara lain (Sumantri, 2013: 227-228): 1) Gangguan kesehatan manusia, karena kekurangan unsur-unsur hara mikro yang terkandung dalam bahan makanan yang dikonsumsi manusia. Contoh: selenium (Se) yang bersifat toksik pada dosis tinggi tetapi sangat dibutuhkan dalam konsentrasi mikro. Kekurangan unsur mikro ini dapat mengakibatkan adanya efek negatif bagi manusia dan hewan. 2) Kontaminasi yang terjadi pada sumber-sumber air, terutama sumber air tanah. Contoh: air tanah yang tercemar oleh unsur nitrat yang berasal dari pupuk (Akhadi, 2014: 285). 3) Banyaknya bahan berbahaya dan beracun di dalam tanah yang dapat ditularkan oleh bakteri, terutama pembuat spora seperti bakteri tetanus dan antraks. Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi terjadinya pencemaran tanah antara lain (Mulia, 2005: 91-92):
106
a) Melakukan daur ulang sampah terutama sampah sampah padat yang sulit terurai b) Mengolah sampah-sampah organik (seperti daun-daunan) menjadi kompos c) Tidak membuang sampah sembarangan d. Pencemaran Suara Pencemaran suara juga biasa disebut dengan kebisingan. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No: Kep-48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan menyebutkan: “Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan” Pencemaran suara bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti suara mesin gergaji, suara knalpot motor yang kencang, suara pesawat terbang di bandara, suara petasan, suara ledakan bom, suara kebisingan lalu lintas dan lain-lain (Mulia, 2005: 112): Dampak yang terjadi akibat dari pencemaran suara atau kebisingan antara lain (Mulia, 2005: 112-113): a) Kerusakan indera pendengar b) Gangguan kenyamanan c) Kecemasan dan gangguan emosi d) Stress e) Denyut jantung bertambah cepat Kebisingan dapat dikendalikan melalui beberapa cara, di antaranya (Mulia, 2005: 114): (1) Pengendalian kebisingan pada sumbernya. Hal ini dilakukan melalui pemberlakuan peraturan yang melarang sumber bising (misalnya mesin pabrik) mengeluarkan bunyi dengan tingkat kebisingan tinggi. (2) Penempatan penghalang (barrier) pada jalan transmisi. Hal ini dilakukan dengan membuat penghalang pada jalan transmisi di antara sumber bising dengan individu yang terpapar. Misalnya dengan menanam pohon bambu di sekitar kawasan industri, sehingga dapat mereduksi kebisingan. (3) Proteksi pada individu yang terpapar. Hal ini dilakukan dengan penggunaan sumbat telinga bagi individu yang berada di dekat kawasan industri atau sumber kebisingan.
107
DAFTAR PUSTAKA Akhadi, Mukhlis. 2014. Isu Lingkungan Hidup: Mewaspadai Dampak Kemajuan Teknologi dan Polusi Lingkungan Global yang Mengancam. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hill, Marquita K. 2010. Understanding Environmental Pollution. New York: Cambridge University Press. Mulia, Ricki M. 2005. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Rifai, Mien A. 2004. Kamus Biologi. Jakarta: Balai Pustaka. Sastrawijaya, A. Tresna. 2009. Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta. Sumantri, Arif. 2013. Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Prenada Media Group. Wardhana, Wisnu A. 1995. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset. Wiryono. 2013. Pengantar Ilmu Lingkungan. Bengkulu: Pertelon Media.
108
109
KISI-KISI SOAL PRETEST/POSTTEST SK : 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem KD : 7.4 Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan KISI-KISI: Materi Ajar
Konsep lingkungan dan pencemaran lingkungan
Nomor Soal
Indikator
Menjelaskan pengertian dan konsep tentang pencemaran lingkungan
Menjelaskan penyebab terjadinya pencemaran udara Menjelaskan akibat yang ditimbulkan dari pencemaran udara Menjelaskan penyebab terjadinya pencemaran Pencemaran air air Menjelaskan upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi terjadinya pencemaran air Menjelaskan penyebab terjadinya pencemaran tanah Pencemaran Menjelaskan akibat yang ditimbulkan dari tanah pencemaran tanah Menjelaskan upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi terjadinya pencemaran tanah Pencemaran Menjelaskan akibat yang ditimbulkan dari suara pencemaran suara Jumlah KETERANGAN : Pencemaran udara
C1
= Mengingat
C2
= Memahami
C3
1 3 4 10 11 16 17 18 13 19 7 8
Tingkat Kompetensi C1 C2 C3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
14
√
9
√
12
√
2 15
√ √
5 6 20 20
= Menerapkan
√ √ √ 6
8
6
110
Nama :
Kelas/No Absen:
SOAL PRETEST/POSTTEST 1. Bahan pencemar yang masuk ke dalam lingkungan dan dapat mengganggu makhluk hidup di dalamnya disebut dengan.... a. Polutan b. Polusi c. Efek rumah kaca d. Terganggunya kondisi lingkungan 2. Salah satu dampak yang diakibatkan oleh pencemaran tanah antara lain..... a. Menyuburkan tanah c. Meningkatkan hasil pertanian b. Meningkatkan jumlah organisme tanah d. Mengkontaminasi sumber-sumber air tanah 3. Salah satu prinsip etika lingkungan yaitu: “manusia adalah bagian dari lingkungan yang tidak terpisahkan dan bukan penguasa lingkungan ”. Contoh penerapan prinsip tersebut dalam kehidupan sehari-hari adalah..... a. Mengeksploitasi sumber daya alam semaksimal mungkin b. Mengubah hutan untuk pemukiman c. Menggunakan pupuk alami d. Menggunakan pestisida secara berlebihan 4. Masyarakat di sekitar peternakan sapi mengeluh limbah kotoran ternak yang dapat mencemari lingkungan sekitar. Upaya yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah..... a. Mengolah kembali limbah kotoran ternak menjadi makanan ternak b. Mengolah kotoran ternak menjadi biogas dan pupuk c. Menimbun kotoran ternak di dalam tanah d. Membakar timbunan kotoran ternak 5. Tingkat erosi di daerah aliran sungai (DAS) sungai Cijolang 110,41 ton/ha/tahun dan DAS Cisanggarung 54 ton/ha/tahun, sementara itu ambang batas erosi yang diperbolehkan masing-masing adalah 6 ton/ha/tahun dan 7,25 ton/ha/tahun. Kondisi ini dapat menyebabkan pendangkalan sungai sehingga terjadi banjir pada saat musim hujan. Upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah..... a. Meluruskan aliran sungai sehingga laju air meningkat b. Melakukan penanaman pohon di sepanjang daerah aliran sungai c. Membuat aturan pembuangan limbah dari pabrik d. Mendirikan pemukiman yang jauh dari sungai 6. Di bawah ini adalah dampak yang terjadi akibat terjadinya pencemaran suara, kecuali..... a. Stress c. Kerusakan indera pendengar b. Gangguan kenyamanan d. Penipisan lapisan ozon 7. Yang dimaksud dengan efek rumah kaca adalah..... a. Naiknya suhu udara karena pencemaran udara oleh CO2, NOx dan SOx b. Naiknya suhu atmosfer karena pencemaran air oleh CO2, SOx dan NOx
111
c. Naiknya suhu atmosfer karena banyaknya rumah dari kaca d. Naiknya suhu udara karena atmosfer sangat kering 8. SO2 yang bertemu dan bereaksi dengan uap air akan menyebabkan terjadinya..... a. Efek rumah kaca c. Hujan asam b. Pemanasan global d. Kerusakan lapisan ozon 9. Upaya penanggulangan pencemaran air yang merupakan dampak dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah..... a. Membatasi penggunaan zat-zat kimia dan menutup industri bahan-bahan kimia b. Mengolah limbah sebelum dibuang dan mengurangi penggunaan za-zat kimia c. Menutup industri-industri bahan kimia dan memberi sanksi kepada pengusaha industri d. Melarang penggunaan bahan-bahan kimia 10. Peristiwa masuknya zat-zat atau komponen lain yang merugikan lingkungan disebut..... a. Kerusakan lingkungan c. Akumulasi lingkungan b. Pencemaran lingkungan d. Kerugian lingkungan 11. Pernyataan berikut yang tidak bertujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan adalah..... a. Reboisasi dan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor b. Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil c. Melakukan pengolahan sampah d. Selalu bepergian menggunakan kendaraan bermotor 12. Berikut ini adalah zat-zat yang bukan merupakan bahan pencemar tanah, yaitu..... a. Minyak dan botol bekas c. Dedaunan b. Sampah plastik d. Sisa detergen 13. Berikut ini merupakan pencemaran udara yang terjadi secara alami yaitu..... a. Pembakaran sampah c. Asap knalpot kendaraan bermotor b. Kebakaran hutan d. Gas dari aktivitas gunung berapi 14. Penggunaan detergent yang paling tepat dan tidak menimbulkan pencemaran yaitu..... a. Menggunakan detergent paling mahal, sedikit busa dan tidak wangi b. Menggunakan detergent yang wangi dan berbusa banyak c. Menggunakan detergent yang paling banyak diiklankan di televisi d. Menggunakan detergent secukupnya, dibilas dengan banyak air dan sedikit busa 15. Plastik merupakan salah satu bahan yang dapat mencemari tanah tanah, karena tidak dapat terurai selama bertahun-tahun. Berikut ini adalah akibat yang ditimbulkan dari pencemaran tanah akibat plastik kecuali..... a. Mempengaruhi keseimbangan ekologis dalam ekosistem sehingga menjadi tidak stabil b. Kehidupan mikroorganisme tanah tidak terganggu dan tanah menjadi subur c. Merubah sifat kimiawi tanah sehingga tanah menjadi tidak subur d. Tanah menjadi kering dan tandus 16. Gas-gas berikut yang dapat secara langsung membahayakan kesehatan manusia adalah...... a. Oksigen c. Karbon monoksida
112
b. Karbon dioksida d. Ozon 17. Kegiatan yang dapat mencemari lingkungan adalah..... a. Tidak membuang sampah sembarangan b. Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil c. Membakar sampah yang sudah menumpuk d. Menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan 18. Beberapa sumber di bawah ini merupakan penyebab terjadinya polusi, kecuali..... a. Sampah rumah tangga b. Gas buang asap knalpot/industri c. Gas hasil fotosintesis tumbuhan d. Limbah pabrik 19. Mencairnya gunung es di kutub dapat menyebabkan peningkatan permukaan air laut. Hal tersebut disebabkan oleh..... a. Hujan asam c. Tingginya kadar CO bumi b. Pemanasan global d. Tingginya bahan oksida sulfur 20. Di bawah ini adalah salah satu akibat yang dapat terjadi akibat adanya pencemaran suara kecuali..... a. Pemanasan global c. Kerusakan indera pendengar b. Stress d. Gangguan kenyamanan
113
KUNCI JAWABAN 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) 11) 12) 13) 14) 15) 16) 17) 18) 19) 20)
A D C B B D A C B B D C D D B C C C B A
114
KISI-KISI ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) No 1.
Aspek*
Indikator
Rasa senang dan a. Senang terhadap mata pelajaran puas siswa dalam mengerjakan tugas
4
3
jam pelajaran c. Semangat
diberikan
Jumlah
yang akan dipelajari b. Mau belajar IPA Biologi di luar
yang
Nomor item Positif Negatif 1
siswa
melakukan
dalam tugas-tugas
4
belajarnya d. Rasa senang dan puas siswa terhadap
tugas-tugas
5
yang
diberikan 2.
Tanggung jawab a. Kemauan siswa
dalam
untuk
menerima
3
6
materi pelajaran dalam proses pembelajaran
mengerjakan
b. Tugas-tugas dapat diselesaikan
tugas-tugas
19
sebagaimana mestinya
belajarnya
c. Tanggung jawab siswa dalam
15
melaksanakan tugas-tugasnya 3.
Minat perhatian
dan a. Perhatian terhadap materi yang siswa
17
2
6
dijelaskan
terhadap pelajaran b. Membuat
rangkuman
materi
10
pelajaran yang diterangkan guru c. Keinginan
untuk
mendalami
13
9
materi d. Membantu
teman
yang
7
mengalami kesulitan belajar 4.
Reaksi
yang a. Kemauan
ditunjukkan siswa
untuk
11
mempelajari
materi pelajaran lebih lanjut 20
3
115
terhadap stimulus b. Kemauan yang
diberikan
untuk
menerapkan
teori dalam kehidupan seharihari
guru
c. Memahami
dan
mengikuti
18
petunjuk yang diberikan 5.
Semangat
siswa a. Hasrat
untuk melakukan tugas-tugas belajarnya
untuk
bertanya
dan
4
12, 14
merespon 8
b. Turut serta berdiskusi kelompok untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru c. Keberanian untuk mengutarakan pendapat
terhadap
16
persoalan
yang dihadirkan dalam proses pembelajaran JUMLAH
14
6
20
* Diadaptasi dari penelitian Yahsa (2013: 111 - 113). Aspek motivasi belajar siswa diambil dari pendapat Sudjana (2014: 61).
116
Keterangan Pernyataan Skor: Positif
Negatif
SS (Sangat Setuju)
:4
SS (Sangat Setuju)
:1
S (Setuju)
:3
S (Setuju)
:2
KS (Kurang Setuju)
:2
KS (Kurang Setuju)
:3
TS (Tidak Setuju)
:1
TS (Tidak Setuju)
:4
Nilai yang diperoleh:
Hasil tersebut ditafsirkan dengan rentang kualitatif sebagai berikut (Arikunto, 2002: 245): 80% ≤ P ≤ 100%
= baik sekali
66% ≤ P ≤ 79%
= baik
56% ≤ P ≤ 65%
= cukup
40% ≤ P ≤ 55%
= kurang
P ≤ 39%
= gagal
117
LEMBAR ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA Petunjuk Pengisian: 1. Tulislah nama, nomor absen dan kelas pada tempat yang telah disediakan 2. Isilah angket di bawah ini sesuai dengan apa yang anda rasakan, alami dan lakukan selama proses pembelajaran IPA Biologi 3. Berilah tanda check list ( √ ) pada kolom jawaban yang anda pilih dari keempat alternatif jawaban pernyataan di bawah ini 4. Keterangan jawaban: SS S KS TS
: Sangat Setuju : Setuju : Kurang Setuju : Tidak Setuju
Nama
:
Kelas
:
Nomor Absen :
NO PERNYATAAN 1 Saya senang dengan pembelajaran IPA Biologi yang disajikan guru dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) atau Pembelajaran Berdasarkan Masalah 2
Saya tidak memperhatikan penjelasan guru saat pembelajaran IPA Biologi
3
Saya selalu meluangkan waktu untuk mempelajari IPA Biologi di luar jam pelajaran
4
Tugas-tugas yang diberikan oleh guru membuat saya semangat untuk berkompetisi
5
Saya tidak suka ketika guru memberikan banyak tugas
6
Saya selalu siap untuk menerima materi ataupun tugas yang diberikan guru
7
Saya bersedia membantu teman yang kesulitan dalam belajar
SS
S
KS
TS
118
8
Saya tidak terlibat aktif dan tidak berpartisipasi dalam diskusi kelompok
9
Saya tidak tertarik untuk mencari penjelasan materi IPA Biologi di perpustakaan
10
Saya merangkum materi yang sedang dibahas dalam pembelajaran IPA Biologi
11
Ketika di rumah, saya tidak membaca buku catatan IPA Biologi
12
Saya
terdorong
untuk
menanggapi
ataupun
menjawab pertanyaan , baik dari teman maupun guru 13
Saya termotivasi untuk mendapatkan nilai IPA Biologi terbaik di kelas dengan mempelajari materi lebih lanjut
14
Saya aktif bertanya baik pada teman ataupun guru seputar materi pelajaran yang belum saya ketahui
15
Saya tidak mengerjakan tugas dengan sungguhsungguh
16
Pembelajaran
IPA
Biologi
dengan
model
pembelajaran Problem Based Learning membuat saya lebih percaya diri untuk mengemukakan pendapat 17
Karena selalu memperhatikan penjelasan dari guru, saya menjadi lebih paham mempelajari IPA Biologi dengan
model
pembelajaran
Problem
Based
Learning 18
Saya selalu melaksanakan instruksi dari guru
19
Saya selalu mengumpulkan tugas pada waktunya
20
Saya selalu menerapkan materi pelajaran dalam kehidupan sehari-hari
* Diadaptasi dari penelitian Yahsa (2013: 114 - 116).
119
KISI-KISI ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DI (DIRECT INSTRUCTION) No 1.
Aspek*
Indikator
Rasa senang dan e. Senang terhadap mata pelajaran puas siswa dalam mengerjakan tugas
4
3
jam pelajaran g. Semangat
diberikan
Jumlah
yang akan dipelajari f. Mau belajar IPA Biologi di luar
yang
Nomor item Positif Negatif 1
siswa
melakukan
dalam tugas-tugas
4
belajarnya h. Rasa senang dan puas siswa terhadap
tugas-tugas
5
yang
diberikan 2.
Tanggung jawab d. Kemauan siswa
dalam
untuk
menerima
3
6
materi pelajaran dalam proses pembelajaran
mengerjakan
e. Tugas-tugas dapat diselesaikan
tugas-tugas
19
sebagaimana mestinya
belajarnya
f. Tanggung jawab siswa dalam
15
melaksanakan tugas-tugasnya 3.
Minat perhatian
dan e. Perhatian terhadap materi yang siswa
17
2
6
dijelaskan
terhadap pelajaran f. Membuat
rangkuman
materi
10
pelajaran yang diterangkan guru g. Keinginan
untuk
mendalami
13
9
materi h. Membantu
teman
yang
7
mengalami kesulitan belajar 4.
Reaksi
yang d. Kemauan
ditunjukkan siswa
untuk
11
mempelajari
materi pelajaran lebih lanjut 20
3
120
terhadap stimulus e. Kemauan yang
diberikan
untuk
menerapkan
teori dalam kehidupan seharihari
guru
f. Memahami
dan
mengikuti
18
petunjuk yang diberikan 5.
Semangat
siswa d. Hasrat
untuk melakukan tugas-tugas belajarnya
untuk
bertanya
dan
4
12, 14
merespon 8
e. Turut serta berdiskusi kelompok untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru f. Keberanian untuk mengutarakan pendapat
terhadap
16
persoalan
yang dihadirkan dalam proses pembelajaran JUMLAH
14
6
20
* Diadaptasi dari penelitian Yahsa (2013: 111 - 113). Aspek motivasi belajar siswa diambil dari pendapat Sudjana (2014: 61).
121
Keterangan Pernyataan Skor: Positif
Negatif
SS (Sangat Setuju)
:4
SS (Sangat Setuju)
:1
S (Setuju)
:3
S (Setuju)
:2
KS (Kurang Setuju)
:2
KS (Kurang Setuju)
:3
TS (Tidak Setuju)
:1
TS (Tidak Setuju)
:4
Nilai yang diperoleh:
Hasil tersebut ditafsirkan dengan rentang kualitatif sebagai berikut (Arikunto, 2002: 245): 80% ≤ P ≤ 100%
= baik sekali
66% ≤ P ≤ 79%
= baik
56% ≤ P ≤ 65%
= cukup
40% ≤ P ≤ 55%
= kurang
P ≤ 39%
= gagal
122
LEMBAR ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA Petunjuk Pengisian: 5. Tulislah nama, nomor absen dan kelas pada tempat yang telah disediakan 6. Isilah angket di bawah ini sesuai dengan apa yang anda rasakan, alami dan lakukan selama proses pembelajaran IPA Biologi 7. Berilah tanda check list ( √ ) pada kolom jawaban yang anda pilih dari keempat alternatif jawaban pernyataan di bawah ini 8. Keterangan jawaban: SS S KS TS
: Sangat Setuju : Setuju : Kurang Setuju : Tidak Setuju
Nama
:
Kelas
:
Nomor Absen :
NO PERNYATAAN 1 Saya senang dengan pembelajaran IPA Biologi yang disajikan guru dengan model pembelajaran Direct
Instruction
(DI)
atau
Pembelajaran
Langsung 2
Saya tidak memperhatikan penjelasan guru saat pembelajaran IPA Biologi
3
Saya selalu meluangkan waktu untuk mempelajari IPA Biologi di luar jam pelajaran
4
Tugas-tugas yang diberikan oleh guru membuat saya semangat untuk berkompetisi
5
Saya tidak suka ketika guru memberikan banyak tugas
6
Saya selalu siap untuk menerima materi ataupun tugas yang diberikan guru
7
Saya bersedia membantu teman yang kesulitan dalam belajar
SS
S
KS
TS
123
8
Saya tidak terlibat aktif dan tidak berpartisipasi dalam diskusi kelompok
9
Saya tidak tertarik untuk mencari penjelasan materi IPA Biologi di perpustakaan
10
Saya merangkum materi yang sedang dibahas dalam pembelajaran IPA Biologi
11
Ketika di rumah, saya tidak membaca buku catatan IPA Biologi
12
Saya
terdorong
untuk
menanggapi
ataupun
menjawab pertanyaan , baik dari teman maupun guru 13
Saya termotivasi untuk mendapatkan nilai IPA Biologi terbaik di kelas dengan mempelajari materi lebih lanjut
14
Saya aktif bertanya baik pada teman ataupun guru seputar materi pelajaran yang belum saya ketahui
15
Saya tidak mengerjakan tugas dengan sungguhsungguh
16
Pembelajaran
IPA
Biologi
dengan
model
pembelajaran Direct Instruction membuat saya lebih percaya diri untuk mengemukakan pendapat 17
Karena selalu memperhatikan penjelasan dari guru, saya menjadi lebih paham mempelajari IPA Biologi dengan model pembelajaran Direct Instruction
18
Saya selalu melaksanakan instruksi dari guru
19
Saya selalu mengumpulkan tugas pada waktunya
20
Saya selalu menerapkan materi pelajaran dalam kehidupan sehari-hari
* Diadaptasi dari penelitian Yahsa (2013: 114 - 116).
125
HASIL UJI COBA INSTRUMEN 1. Hasil Uji Validitas Instrumen Tes No
Pearson Correlation
Signifikan (2-tailed)
Interpretasi
1
0,518**
0,006
Valid
2
0,303
0,125
Tidak Valid
3
0,230
0,248
Tidak Valid
4
0,376
0,53
Tidak Valid
5
0,600**
0,001
Valid
6
-0,96
0,634
Tidak Valid
7
0,279
0,159
Tidak Valid
8
-0,457*
0,016
Valid
9
0,458*
0,016
Valid
10
-0,049
0,807
Tidak Valid
11
-0,492**
0,009
Valid
12
0,118
0,557
Tidak Valid
13
0,474**
0,005
Valid
14
-0,234
0,241
Tidak Valid
15
0,452**
0,008
Valid
16
0,531**
0,004
Valid
17
0,102
0,613
Tidak Valid
18
0,198
0,323
Tidak Valid
19
-0,198
0,322
Tidak Valid
20
0,118
0,559
Tidak Valid
21
0,371
0,056
Tidak Valid
22
0,204
0,308
Tidak Valid
23
0,617**
0,001
Valid
24
0,555**
0,003
Valid
25
0,224
0,262
Tidak Valid
26
0,391*
0,044
Valid
27
0,599**
0,001
Valid
28
0,407*
0,035
Valid
29
0,423*
0,028
Valid
30
-0,011
0,957
Tidak Valid
31
0,542**
0,001
Valid
32
0,463**
0,007
Valid
126 33
0,677**
0,000
Valid
34
0,513*
0,006
Valid
35
0,281
0,156
Tidak Valid
36
0,018
0,931
Tidak Valid
37
0,164
0,414
Tidak Valid
38
0,679**
0,000
Valid
39
0,391*
0,044
Valid
40
0,390*
0,044
Valid
2. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Reliability Statistics Cronbach's Alpha
Part 1
Value N of Items
Part 2
Value N of Items
Total N of Items Correlation Between Forms Spearman-Brown Coefficient
Guttman Split-Half Coefficient
.382 19
a
.580 19
b
38 .430
Equal Length
.601
Unequal Length
.601 .587
127
DATA NILAI HASIL PRETEST DAN POSTTEST No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 Total Nilai Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata
Hasil Pretest Kelas eksperimen Kelas kontrol 50 40 40 70 35 35 35 55 30 50 50 65 25 55 55 65 45 80 45 45 45 50 70 55 45 55 25 50 50 75 60 45 65 80 60 60 55 65 50 65 45 85 80 50 50 40 55 70 70 75 50 55 80 60 60 45 70 25 75 55 50 70 30 35 50 50 65 45 65 45 1830 1965 80 85 25 25 52,28571 56,14286
Hasil Posttest Kelas eksperimen Kelas kontrol 80 55 75 55 55 50 55 75 45 50 50 55 80 70 75 65 80 75 25 40 80 70 85 70 80 75 20 60 75 70 45 60 60 70 80 85 60 55 40 60 75 75 80 45 95 35 75 75 85 75 45 65 95 75 80 70 85 40 75 65 40 75 50 20 60 80 75 45 80 30 2340 2135 95 85 20 20 66,85714 61
128 Penentuan Interval Nilai Pretest
Penentuan Interval Nilai Posttest
Jangkauan (J) = nilai tertinggi-nilai terendah
Jangkauan (J) = nilai tertinggi-nilai terendah
= 85 – 25 = 60 Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log (70) = 1 + 3,3 log (1,84)
= 95 – 20 = 75 Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 70
= 1 + 6,072 = 7,072 = 7 Panjang kelas (c) = J/k = 60/7 = 8,57 = 9
= 1 + 3,3 (1,84) = 1 + 6,072 = 7,072 = 7 Panjang kelas (c)
= J/k
Kelas pertama = (25 + 9) – 1 = 33 = 25 – 33 Kelas kedua
= (34 + 9) – 1 = 42 = 34 – 42
Kelas ketiga
= (43 + 9) – 1 = 51 = 43 – 51
Kelas keempat = (52 + 9) – 1 = 60 = 52 – 60 Kelas kelima
= (61 + 9) – 1 = 69 = 61 – 69
Kelas keenam = (70 + 9) – 1 = 78 = 70 – 78 Kelas ketujuh
= (79 + 9) – 1 = 87 = 79 – 87
= 75/7 = 10,7 = 11 Kelas pertama = (20 + 11) – 1 = 30 = 20 – 30 Kelas kedua = (31 + 11) – 1 = 41 = 31 – 41 Kelas ketiga = (42 + 11) – 1 = 52 = 42 – 52 Kelas keempat = (53 + 11) – 1 = 63 = 53 – 63 Kelas kelima = (64 + 11) – 1 = 74 = 64 – 74 Kelas keenam = (75 + 11) – 1 = 85 = 75 – 85 Kelas ketujuh = (86 + 11) – 1 = 96 = 86 – 96
129
PERHITUNGAN HASIL PRETEST Descriptives KELAS NILAI
1
Statistic Mean
52.2857
95% Confidence Interval for Lower Bound
47.2809
Mean
Upper Bound
52.2619
Median
50.0000
Variance
212.269 1.45695E1
Minimum
25.00
Maximum
80.00
Range
55.00
Interquartile Range
20.00
Skewness
.016
.398
-.443
.778
Mean
56.1429
2.39121
95% Confidence Interval for Lower Bound
51.2833
Kurtosis 2
2.46269
57.2905
5% Trimmed Mean
Std. Deviation
Std. Error
Mean
Upper Bound
61.0024
5% Trimmed Mean
56.1508
Median
55.0000
Variance
200.126
Std. Deviation
1.41466E1
Minimum
25.00
Maximum
85.00
Range
60.00
Interquartile Range
20.00
Skewness Kurtosis
.109
.398
-.401
.778
130
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov KELAS NILAI
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
1
.134
35
.116
.968
35
.388
2
.132
35
.127
.979
35
.726
a. Lilliefors Significance Correction
Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic NILAI
df1
df2
Sig.
Based on Mean
.002
1
68
.962
Based on Median
.000
1
68
1.000
.000
1
67.341
1.000
.002
1
68
.964
Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean
Group Statistics KELAS NILAI
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
1
35
52.2857
14.56945
2.46269
2
35
56.1429
14.14659
2.39121
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Sig. (2-
F
Sig.
t
df
tailed)
Mean
Std. Error
Difference Difference
Difference Lower
Upper
NILAI Equal variances
.002
.962
-1.124
68
.265
-3.85714
3.43260 -10.70678
2.99250
-1.124 67.941
.265
-3.85714
3.43260 -10.70689
2.99260
assumed Equal variances not assumed
131
PERHITUNGAN HASIL POSTTEST Descriptives KELAS NILAI
1
Statistic Mean
66.8571
95% Confidence Interval for Lower Bound
60.2959
Mean
Upper Bound
2
3.22859
73.4184
5% Trimmed Mean
67.7778
Median
75.0000
Variance
364.832
Std. Deviation
Std. Error
1.91006E1
Minimum
20.00
Maximum
95.00
Range
75.00
Interquartile Range
30.00
Skewness
-.776
.398
Kurtosis
-.199
.778
Mean
61.0000
2.61540
95% Confidence Interval for Lower Bound
55.6849
Mean
Upper Bound
66.3151
5% Trimmed Mean
61.8254
Median
65.0000
Variance
239.412
Std. Deviation
1.54729E1
Minimum
20.00
Maximum
85.00
Range
65.00
Interquartile Range
25.00
Skewness
-.836
.398
.126
.778
Kurtosis
132
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov KELAS NILAI
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
1
.265
35
.000
.900
35
.004
2
.177
35
.007
.924
35
.019
a. Lilliefors Significance Correction
Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic Based on Mean
NILAI
Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean
df1
NILAI
N
Mean Rank
1
68
.092
.664
1
68
.418
.664
1
60.463
.418
2.598
1
68
.112
Sum of Ranks
1
35
40.49
1417.00
2
35
30.51
1068.00
Total
70
a
Test Statistics
NILAI Mann-Whitney U
438.000
Wilcoxon W
1.068E3
Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Grouping Variable: KELAS
-2.066 .039
Sig.
2.924
Ranks KELAS
df2
133
DATA HASIL ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA No
Kelas Eksperimen Nilai 88,75 78,75 77,5 95 78,75 75 83,75 91,25 90 80 88,75 92,5 95 85 68,75 76,25 88,75 72,5 73,75 87,5 96,25 95 86,25 80 90 83,75 95 95 80 90 83,75 85 72,5 81,25 80
Ket Baik Sekali Baik Baik Baik Sekali Baik Baik Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Baik Baik Sekali Baik Baik Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali = 26 (26/35) x 100 = 74,385
Total Skor 62 61 55 61 70 72 66 65 73 53 64 67 54 69 65 62 59 63 69 72 67 66 65 73 60 68 55 60 65 61 60 61 67 57 59
Kelas Kontrol Nilai 77,5 76,25 68,75 76,25 87,5 90 82,5 81,25 91,25 66,25 80 83,75 67,5 86,25 81,25 77,5 73,75 78,75 86,25 90 83,75 82,5 81,25 91,25 75 85 68,75 75 81,25 76,25 75 76,25 83,75 71,25 73,75
2226
2782,5
73
91,25
53
66,25
Baik = 17
79,5
(17/35) x 100 = 48,571
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Total Skor 71 63 62 76 63 60 67 73 72 64 71 74 76 68 55 61 71 58 59 70 77 76 69 64 72 67 76 76 64 72 67 68 58 65 64
Total Nilai
2369
2961,25
Nilai Tertinggi
77
96,25
Nilai Terendah
55
68,75
Baik = 9
84,60714
(9/35) x 100 = 25,714
Nilai Ratarata
67,68571429
63,6
Ket Baik Baik Baik Baik Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Baik Sekali Baik Sekali Baik Baik Sekali Baik Sekali Baik Baik Baik Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Baik Sekali Baik Baik Baik Sekali Baik Baik Baik Baik Sekali Baik Baik Baik Sekali = 18 (18/35) x 100 = 51,428
134
Perhitungan Persentase Angket Motivasi Belajar Setiap Aspek Nomor Item Angket 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Aspek yang diukur Rasa senang dan puas siswa Tanggung jawab siswa Minat dan perhatian siswa Reaksi siswa terhadap stimulus Siswa untuk melakukan tugas
Nomor item angket
Total Skor Kelas Kelas Kontrol Eksperimen 134 114 134 129 116 94 126 115 104 102 121 109 108 109 96 117 110 115 113 112 124 122 116 90 128 121 117 113 121 130 127 113 130 116 110 103 124 105 110 97
Total Skor Eksperimen Kontrol
Skor Maksimal 4 x 35 = 140 4 x 35 = 140 4 x 35 = 140 4 x 35 = 140 4 x 35 = 140 4 x 35 = 140 4 x 35 = 140 4 x 35 = 140 4 x 35 = 140 4 x 35 = 140 4 x 35 = 140 4 x 35 = 140 4 x 35 = 140 4 x 35 = 140 4 x 35 = 140 4 x 35 = 140 4 x 35 = 140 4 x 35 = 140 4 x 35 = 140 4 x 35 = 140
Persentase (%) Skor Maksimal Eksperimen Kontrol
1, 3, 4, 5
480
425
560
85,714
75,892
6, 15, 19
366
344
420
87,142
81,904
2, 7, 9, 10, 13, 17
723
702
840
86,071
83,571
11, 18, 20
344
322
420
81,904
76,666
8, 12, 14, 16
456
433
560
81,428
77,321
135
PERHITUNGAN HASIL ANGKET MOTIVASI Descriptives KELAS NILAI
1
Statistic Mean
67.6857
95% Confidence Interval for Lower Bound
65.5916
Mean
Upper Bound
67.8254
Median
68.0000 37.163
Std. Deviation
6.09615
Minimum
55.00
Maximum
77.00
Range
22.00
Interquartile Range
2
1.03044
69.7798
5% Trimmed Mean
Variance
Std. Error
9.00
Skewness
-.197
.398
Kurtosis
-.928
.778
Mean
63.6000
.91688
95% Confidence Interval for Lower Bound
61.7367
Mean
Upper Bound
65.4633
5% Trimmed Mean
63.6429
Median
64.0000
Variance Std. Deviation
29.424 5.42435
Minimum
53.00
Maximum
73.00
Range
20.00
Interquartile Range
7.00
Skewness
-.075
.398
Kurtosis
-.635
.778
136
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov KELAS NILAI
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
1
.107
35
.200
*
.958
35
.193
2
.088
35
.200
*
.973
35
.525
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic NILAI
df1
Sig.
Based on Mean
.789
1
68
.378
Based on Median
.776
1
68
.381
.776
1
67.742
.381
.779
1
68
.380
Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean
Ranks KELAS NILAI
df2
N
Mean Rank
Sum of Ranks
1
35
41.90
1466.50
2
35
29.10
1018.50
Total
70
a
Test Statistics
NILAI Mann-Whitney U
388.500
Wilcoxon W
1.018E3
Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Grouping Variable: KELAS
-2.635 .008
137
138
139
140
141
142
143
144
DAFTAR RIWAYAT HIDUP A. Identitas Diri Nama
: Muhammad Badaruddin
Tempat/tgl. Lahir
: Blora, 19 Agustus 1993
Nama Ayah
: H. Drs. Mashudi
Nama Ibu
: Hj. Siti Nur Jazilah
Asal Sekolah
: MA Raudlatul Ulum Guyangan, Trangkil Pati Jateng
Alamat Kos
: PP Sunni Darussalam Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta
Alamat Rumah
: Desa Sarimulyo, Dukuh Pudak RT/RW 01/01, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah
E-mail
:
[email protected]
No. Hp
: 0857-4724-7996
B. Riwayat Pendidikan 1. Pendidikan Formal a. 1996 – 1999 : TK Pertiwi Sarimulyo Ngawen Blora b. 1999 – 2005 : SDN Sarimulyo 1 Ngawen Blora c. 2005 – 2008 : MTS Nurul Huda Sarimulyo Ngawen Blora d. 2008 – 2011 : MA Raudlatul Ulum Guyangan Trangkil Pati, Jateng e. 2011 – 2015 : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2. Pendidikan Non-Formal a. 2008 – 2011 : Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Guyangan b. 2011 – 2015 : Pondok Pesantren Sunni Darussalam c. 2012
: English Short Course di Pare, Kediri, Jatim
C. Pengalaman Organisasi 1. Wakil Ketua OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) MTs Nurul Huda 2. Ketua ESC (English Speaking Club) di MA Raudlatul Ulumum Guyangan 3. Seksi Pendidikan di Ponpes Raudlatul Ulum Guyangan 4. Seksi Kebersihan dan Humas di Ponpes Sunni Darussalam 5. Wakil Ketua HM PS Pendidikan Biologi 6. Anggota Divisi Bahasa Inggris SPBA (Studi Pengembangan Bahasa Asing) 7. Anggota Waterforum Kalijogo 8. Anggota ICON (Intelectual Community) 9. Anggota Mahasiswa Pendamping atau MP di Fakultas Sains dan Teknologi 10. Anggota IKAHIMBI (Ikatan Himpunan Mahasiswa Biologi Indonesia) 11. Partisipan di Globethics.net D. Pengalaman Lain 1. Guru privat SD, SMP dan SMA 2. Bekerja sebagai Submitter di Globethics.net 3. Melakukan miniriset kelompok tentang studi “Analisis Vegetasi Dasar Tumbuhan Paku Bukit Plawangan Taman Nasional Gunung Merapi D.I. Yogyakarta” 4. Bergabung dengan penelitian dosen (Eka Sulistyowati, MA., M.IMW.) tentang Wetland System 5. Asisten Praktikum Mikrobiologi tahun ajaran 2014/2015 6. Asisten Praktikum Sistematika Hewan tahun ajaran 2014/2015