1
Nanda et al., Kesalahan Pemilihan Kata ….........
KESALAHAN PEMILIHAN KATA PADA PENULISAN KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SDN 08 TEGALHARJO KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ( Error of Words Choice in Writing Narrative Text of Fifth Grade Students in SDN 08 Tegalharjo Banyuwangi County 2013/2014 Academic Year)
Aisha Ariestya Nanda, Suhartiningsih, Syarifuddin Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember (UNEJ) Jln. Kalimantan 37, Jember 68121 E-mail:
[email protected]
Abstrak Bahasa merupakan alat untuk berinteraksi atau berkomunikasi yang digunakan setiap manusia agar dapat berinteraksi sosial dengan manusia lainnya. Komunikasi melalui bahasa dapat berupa bahasa lisan maupun bahasa tulis. Penelitian ini mendeskripsikan pemilihan kata pada bahasa tulis, yaitu karangan narasi siswa. Siswa diberi tugas menulis sebuah karangan narasi bertema pengalaman siswa kemudian dianalisis berdasarkan beberapa aspek yang meliputi penggunaan kata bersinonim, kata denotatif/konotatif, kata umum/khusus, kata baku/nonbaku, kata ciptaan sendiri, serta keserasian kata. Penelitian ini ditujukan pada siswa kelas 5 SDN 08 Tegalharjo yang terdiri dari 23 siswa. Penelitian dilakukan dengan wawancara, tes, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan teknik analisis kualitatif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa sebagian besar siswa masih melakukan kesalahan dalam memilih dan menggunakan kata yang tepat. Kesalahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu interferensi bahasa ibu (B1) terhadap bahasa kedua (B2), lingkungan tepat tinggal siswa, kompetensi bahasa Indonesia siswa yang rendah, sikap siswa yang kurang peduli akan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta rendahnya minat baca siswa. Kata kunci : bahasa, karangan narasi, kesalahan berbahasa, pemilihan kata.
Abstract Language is a mean of interraction or communication which is used by every human being in order to be able to hold social interraction with the others. Communication by language can be in the form of both oral and written language. The aim of this study is to describe the students word choices in written language, the student’s narrative texts creation. The students were given a writing assigments of narrative text with a theme of their own experiences the those works are analyzed based on same aspects including synonym words, denotative/connotative words, general/particular words, standart/nonstandart words, words that made by the students themselves, also balance words. The samples of this study are 23 fifth grades of SDN 08 Tegalharjo. Ths study uses interview, test, and documentation to collect data. The data then has analyzed with quantitative analysis technique. The result of data analysis shows that most of students commit errors in choosing and using the right term. These errors exist due to some factors : mother language interference(B1) towards the second language(B2), teh environments where they live at, lack of competence of Indonesia language, the setudents attitudes to be ignorat of using the correct Indonesia language, and also the students less interest of reading skills. Key Words : language, narrative text, error in using language, word choice.
Pendahuluan Bahasa merupakan alat untuk berinteraksi atau berkomunikasi dalam menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan yang digunakan oleh seorang
Artikel Hasil Penelitian Mahasiswa 2014
manusia, yang berupa bunyi yang dihasilkan oleh alat kecap manusia. Bahasa diciptakan sebagai alat komunikasi universal yang diharapkan dapat dimengerti oleh setiap manusia untuk melakukan suatu interaksi sosial dengan manusia lainnya. Komunikasi melalui bahasa dapat berupa
2
Nanda et al., Kesalahan Pemilihan Kata …......... bahasa lisan maupun bahasa tulis. Bahasa itu sendiri terdiri atas kumpulan kata atau kalimat yang dari masing-masing susunan kata memiliki makna untuk mengungkapkan gagasan, pikiran atau perasaan seseorang. Penelitian ini memfokuskan pada salah satu keterampilan berbahasa yaitu menulis. Keterampilan menulis adalah kegiatan menuangkan ide/ gagasan melalui bahasa tertulis agar dapat dipahami oleh pembaca. Keterampilan menulis merupakan suatu kebutuhan bagi setiap orang termasuk siswa terkait dengan pendidikan dan lingkungan dimana ia berada. Melalui kegiatan menulis, siswa dapat menuangkan ide atau gagasan yang ada di dalam pikirannya melalui bahasa. Bahasa tersebut dapat berupa kata. Kata-kata yang disusun haruslah sesuai dan tepat, sehingga dapat menghasilkan tulisan atau karangan yang dapat dipahami dan dinikmati oleh pembaca. Namun permasalahan yang ditemui guru dalam mengajarkan bahasa, terutama dalam hal mengarang yang termasuk dalam keterampilan menulis ini sangat sering terjadi. Salah satunya berkaitan dengan kemampuan siswa dalam aspek pemilihan kata yang sesuai dengan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sebagian besar siswa masih melakukan kesalahan dalam memilih kata yang tepat untuk mengungkapkan gagasannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesalahan berbahasa tersebut menurut Tarigan dalam bukunya yang berjudul Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa antara lain adalah kurangnya pemahaman siswa tentang pemilihan kata yang baik dan benar, pengaruh bahasa daerah, serta pengajaran bahasa Indonesia yang kurang tepat. Pemilihan kata pada dasarnya adalah hasil dari upaya memilih kata tertentu untuk dipakai dalam kalimat, alinea, atau wacana. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa pemilihan kata sama dengan diksi. Yang dimaksud dengan diksi adalah pemilihan kata yang bermakna tepat dan selaras (cocok penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan dengan pokok pembicaraan, peristiwa, dan khalayak pembaca atau pendengar (Depdikbud, 1988). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan kata adalah ketepatan, kecermatan, dan keserasian. Ketepatan berkaitan dengan kemampuan dalam memilih kata yang tepat untuk mengungkapkan gagasan. Kecermatan berkaitan dengan kemampuan untuk memahami dengan cermat kata-kata yang tidak perlu digunakan. Keserasian berkaitan dengan kemampuan memilih kata yang sesuai dengan konteks dimana kata tersebut berada dan maknanya tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat sekitar. Pemilihan kata juga berlaku dalam kegiatan menulis karangan narasi. Karangan narasi adalah karangan yang menceritakan satu atau beberapa kejadian dan bagaimana berlangsungnya peristiwa-peristiwa tersebut yang terangkai dalam urutan waktu secara kronologis. Kejadian yang dirangkai di dalam karangan narasi dapat bersifat khayal atau fakta, ataupun gabungan di antara keduanya. Karangan narasi tersebut ditulis oleh siswa berdasarkan pengalaman pribadi atau berdasarkan imajinasi yang dimiliki oleh siswa itu sendiri. Artikel Hasil Penelitian Mahasiswa 2014
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan saat mengajar, siswa sekolah dasar masih sulit untuk mengungkapkan ide atau gagasannya khususnya melalui kegiatan menulis karangan narasi. Mereka masih sering menggunakan kata yang kurang sesuai, sehingga kalimat yang mereka buat menjadi sulit dimengerti. Hampir 80% siswa melakukan kesalahan dalam hal pemilihan kata. Oleh karena itu, analisis kesalahan pemilihan kata dalam karangan narasi dan penyebab dari kesalahan pemilihan kata tersebut perlu dilakukan agar guru dapat mengetahui kesalahan berbahasa siswa dan memperbaikinya.
Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif. Daerah penelitian ditetapkan di SDN 08 Tegalharjo yang terletak di kecamatan glenmore kabupaten banyuwangi. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester 1 tahun ajaran 2013/2014. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V. Jumlah siswa kelas V adalah 23 siswa, dengan rincian perempuan berjumlah 13 orang dan laki-laki berjumlah 10 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara, tes, dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analisis model Miles dan Huberman ( dalam Sugiyono, 2012) yang mempunyai langkah-langkah sebagai berikut. 1. Reduksi data Mereduksi data berarti memilih data-data yang penting yang memiliki nilai temuan. 2. Display data Display data berarti penyajian data dalam bentuk tabel, grafik, chart, dan sebagainya. Biasanya dalam penelitian kualitatif, penyajian data berupa teks naratif, namun disarankan teks naratif tersebut disertai dengan tabel, grafik, chart dan sejenisnya agar lebih mudah dipahami. 3. Penarikan Kesimpulan Setelah penyajian data, langkah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan awal. Kesimpulan tersebut masih bersifat sementara, masih bisa berubah apabila ditemukan data-data yang baru.
Hasil Penelitian Penelitian dilakukan pada tanggal 3 Desember 2013 dengan melakukan kegiatan wawancara, tes, dan dokumentasi. Kegiatan wawancara bertujuan untuk mengetahui materi pelajaran bahasa Indonesia yang telah diajarkan dan kemampuan siswa dalam menulis karangan secara keseluruhan. Setelah itu dilakukan tes saat penelitian yaitu dengan memberikan tugas siswa untuk menulis karangan narasi. Jumlah data karangan narasi yang terkumpul sebanyak 22 karangan. Karangan narasi tersebut selanjutnya dianalisis berdasarkan pemilihan kata/diksi yang meliputi kata bersinonim, kata bermakna denotasi dan konotasi, kata-kata ciptaan sendiri, kata umum dan khusus,
3
Nanda et al., Kesalahan Pemilihan Kata …......... serta kata baku dan non baku. Hasil analisis adalah sebagai berikut. 1. Aspek Ketepatan Aspek ketepatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah yang berkaitan dengan penggunaan kata bersinonim, kata konotatif/denotatif, dan kata umum/khusus. a.) Penggunaan kata bersinonim Berikut kutipan karangan yang menunjukkan kesalahan dalam menggunakan kata bersinonim. Kutipan karangan subjek 22: 1. Saya sangat sayang sekali kepada nenek sampai saya berpakaian rapi dan bersih dengan senangnya saya menyuruh keluwargaku untuk cepat berangkat ke rumah nenek saya dan keluwargaku berangkat ke setasiun untuk menunggang kereta api. Saya dan keluwargaku senang sekali mengendarai kereta api setelah sampai di terminal surabaya saya sangat senang sekali ke surabaya di surabaya banyak saya lihat disana sampai –sampai saya senang. Penggunaan kata bersinonim pada kalimat di atas kurang tepat yaitu pada kata menunggang dan mengendarai. Menurut KBBI, kedua kata tersebut memiliki arti yang sama yaitu duduk di atas sesuatu yang dinaiki, ditunggangi, dsb, seperti kuda atau kereta. Tetapi tidak sesuai digunakan pada kalimat tersebut. kedua kata tersebut dapat diganti dengan kata menaiki yang menurut KBBI yaitu masuk ke kendaraan (angkutan, tumpangan,dsb). b.) Penggunaan Kata Denotatif/Konotatif Berikut kutipan karangan yang menunjukkan kesalahan dalam menggunakan kata denotatif/konotatif. Kutipan karangan subjek 17 : Teman-teman mengetawakanku, emangnya enak jatuh terpeleset lagi. Penggunaan kalimat konotatif disana tidak tepat karena kata enak seharusnya digunakan pada makanan. c.) Penggunaan Kata Umum/Khusus Berikut kutipan karangan yang menunjukkan kesalahan dalam menggunakan kata umum/khusus. Kutipan karangan subjek 11 : 1. Semua keluargaku, nenekku, kakekku, aku, ayahku, ibuku, pamanku, bibiku, pakdheku, budheku, semua ada disini kecuali nenek ayahku. Penggunaan kata umum dan khusus pada kalimat di atas masih kurang tepat. Seharusnya jika sudah ditulis dengan semua keluarga, tidak perlu disebutkan satu persatu karena akan menyebabkan kalimat menjadi tidak efektif. Selain itu ada gabungan kata majemuk yang dapat menyebabkan pengertian ganda yaitu nenek ayahku. Gabungan kata tersebut dapat menimbulkan pengertian yaitu ‘nenek buyut’ atau ‘ibu dari ayahku’. 2. Aspek Kesesuaian Aspek kesesuaian yang dimaksud pada penelitian ini meliputi penggunaan kata baku dan nonbaku serta katakata ciptaan sendiri. a.) Penggunaan kata baku/non baku Berikut kutipan karangan yang menunjukkan kesalahan dalam menggunakan kata baku/nonbaku. Kutipan karangan subjek 22 : Artikel Hasil Penelitian Mahasiswa 2014
1.
Saya sangat sayang sekali kepada nenek sampai saya berpakaian rapi dan bersih dengan senangnya saya menyuruh keluwargaku untuk cepat berangkat ke rumah nenek saya dan keluwargaku berangkat ke setasiun untuk menunggang kereta api. Saya dan keluwargaku senang sekali mengendarai kereta api setelah sampai di terminal surabaya saya sangat senang sekali ke surabaya di surabaya banyak saya lihat disana sampai –sampai saya senang. Ada kesalahan penggunaan kata nonbaku yang digunakan berulang kali seperti kata keluwargaku dan setasiun. Seharusnya kata tersebut diganti menjadi keluargaku dan stasiun. b.) Penggunaan Kata Ciptaan Sendiri Berikut kutipan karangan yang menunjukkan kesalahan dalam menggunakan kata ciptaan sendiri. Kutipan karangan subjek 21 : Contoh : 1. Aku membawa oleh-oleh untuk teman-temanku di sekolahanku. Terdapat kata-kata ciptaan sendiri pada kalimat di atas, yaitu sekolahanku. Kata-kata tersebut seharusnya diganti dengan kata sekolahku. 2. Aspek Keserasian Aspek keserasian yang dimaksud dalam penelitian ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang sesuai dengan situasi dan tempat dimana bahasa tersebut digunakan. Berikut kutipan karangan yang menunjukkan kesalahan dalam menyusun kata sesuai dengan konteks. Kutipan karangan subjek 13 : 1. Aku dan temanku duduk di atas ban dan temanku yang bernama Lutfi terjelumpi ke dalam air dan tenggelam dan aku dan Rafi menolong Lutfi yang tenggelam dan Lutfi sudah diselamatkan Rafi dan Lutfi harus duduk-duduk dulu supaya badannya tidak lemas dan aku dan Rafi , Lutfi mau salin ke dalam jeding dengan baju yang bagus sudah selesai salin. Susunan kalimat pada kutipan karangan di atas masih kurang serasi, terlalu banyak kata penghubung dan katakata yang tidak padu. Menurut hasil wawancara guru dan analisis karangan siswa yang telah diperoleh, dapat disimpulkan bahwa penyebab dari kesalahan berbahasa pada siswa kelas V SDN 08 Tegalharjo yaitu. 1. Interferensi bahasa ibu (B1) terhadap bahasa kedua (B2) Kesalahan ini cenderung dilakukan oleh siswa kelas pemula atau kelas rendah, tetapi masih dilakukan oleh siswa kelas tinggi yaitu siswa kelas V SDN 08 Tegalharjo Banyuwangi. Hal ini dibuktikan dengan siswa menggunakan istilah bahasa ibu dalam karangan mereka. Contoh : aku, rafi, dan lutfi mau salin di dalam jeding. Kata salin dan jeding yang ada pada kalimat dia atas membuktikan bahwa siswa masih terpengaruh dengan bahasa ibu mereka. Pengaruh tersebut disebabkan oleh kurangnya pemahaman siswa tentang penguasaan kosakata bahasa Indonesia yang baku. Dengan demikian, siswa
4
Nanda et al., Kesalahan Pemilihan Kata …......... seharusnya lebih banyak membaca agar kosakata bahasa Indonesia baku mereka bertambah. 2. Lingkungan tempat tinggal siswa Kesalahan berbahasa siswa dapat terjadi di sekolah maupun lingkungan tempat tinggal siswa. Masyarakat di lingkungan tempat tinggal siswa yang selalu menggunakan bahasa daerah, yaitu bahasa Jawa dan Madura mempengaruhi kebiasaan siswa dalam menggunakan bahasa Indonesia. Kebiasaan siswa tersebut menyebabkan siswa menjadi kurang terbiasa dengan bahasa Indonesia sehingga saat siswa berkomunikasi dengan teman dan guru pun lebih sering menggunakan bahasa daerah tersebut. Padahal seharusnya saat di sekolah siswa harus menggunakan bahasa Indonesia ketika berkomunikasi dengan teman dan guru. Dengan demikian diharapkan guru membiasakan siswa untuk berbahasa Indonesia yang baik dan benar saat di sekolah. 3. Kompetensi Bahasa Indonesia yang dimiliki oleh siswa Kompetensi bahasa Indonesia yang dimiliki oleh sebagian besar siswa kelas V tergolong rendah, hanya beberapa siswa yang mempunyai kompetensi bahasa Indonesia yang tinggi. Guru sudah mengadakan pembelajaran yang sebagaimana mestinya, namun banyaknya siswa yang kurang memperhatikan menyebabkan pencapaian kompetensi yang rendah. Oleh karena itu, guru dapat meningkatkan kompetensi bahasa Indonesia siswa dengan memberikan latihan yang terus menerus. 4. Sikap siswa yang kurang peduli akan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Rasa kepedulian siswa akan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sangat rendah. Guru menekankan kepada siswa untuk selalu memperhatikan pemilihan kata yang tepat, namun siswa tetap saja melakukan kesalahan. Siswa terlalu asyik menuangkan cerita ke dalam tulisan tanpa mempedulikan apakah bahasa yang mereka gunakan sudah tepat atau tidak. Rasa kepedulian yang kurang tersebut menyebabkan pemahaman siswa tentang penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar juga rendah. Mereka menganggap berbahasa Indonesia yang baik dan benar tidak penting, yang penting mereka mengerjakan tugas sekolah. Oleh karena itu sebaiknya guru selalu menekankan kepada siswa bahwa berbahasa Indonesia yang baik dan benar itu sangat penting karena bahasa Indonesia bukanlah sekedar pelajaran, namun juga bahasa wajib negara Indonesia yang harus siswa ketahui dengan baik. 5. Rendahnya minat baca siswa Kemampuan menulis karangan narasi siswa ternyata dipengaruhi oleh minat baca yang rendah. Minat baca yang rendah mempengaruhi kosakata bahasa Indonesia siswa. Hal ini terbukti dengan kosa kata yang dipakai oleh siswa sering digunakan berulang kali. Kemampuan menulis karangan narasi yang baik dapat ditunjang dengan berbagai cara, seperti siswa harus rajin membaca buku-buku bahasa Indonesia dan karangan narasi. Dengan begitu, kosa kata siswa serta pengetahuan siswa tentang bahasa Indonesia yang baik dan benar akan bertambah. Artikel Hasil Penelitian Mahasiswa 2014
Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1) Kesalahan pemilihan kata pada karangan narasi siswa meliputi kesalahan dalam aspek penggunaan kata bersinonim, kata denotatif/konotatif, kata umum/khusus, penggunaan kata baku/nonbaku, kata ciptaan sendiri, dan keserasian kata. Kesalahan tertinggi yaitu kesalahan pada penggunaan kata baku/nonbaku dan keserasian kata. 2) Penyebab kesalahan pemilihan kata pada karangan narasi siswa antara lain interferensi bahasa ibu (B1) terhadap bahasa kedua (B2), lingkungan tepat tinggal siswa, kompetensi bahasa Indonesia siswa yang rendah, Sikap siswa yang kurang peduli akan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta rendahnya minat baca siswa. Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, maka saran yang dapat peneliti sampaikan adalah. 1. Bagi siswa Bagi siswa yang masih kurang dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru perlu berlatih menulis karangan dan banyak membaca agar penguasaan kosakata meningkat. 2. Bagi guru kelas Guru seharusnya mengetahui faktor-faktor penyebab kesalahan berbahasa siswa agar dapat mengurangi kesalahan tersebut yaitu dengan cara menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan menyenangkan bagi siswa serta melatih siswa untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan EYD. 3. Bagi sekolah Bagi sekolah, yaitu kepala sekolah, guru, beserta staf lainnya perlu membuat tata tertib untuk semua warga sekolah wajib berbahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan EYD selama di dalam lingkungan sekolah. 4. Bagi peneliti lain Bagi peneliti yang lain, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi atau bahan perbandingan untuk melakukan penelitian yang lain berkaitan dengan kesalahan berbahasa. DAFTAR RUJUKAN [1] Keraf, Gorys. 1980. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama [2] Kusumaningsih,dkk. 2013. Indonesia. Yogyakarta: ANDI
Terampil
Berbahasa
[3] Putrayasa, I.B. 2007. Kalimat Efektif (Diksi, Struktur, dan Logika). Singaraja: Refika Aditama [4] Sugiyono. 2012. Metode penelitian Bandung: Alfabeta. [5] Sukmadinata, N.S. 2010. Metode Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
pendidikan. Penelitian
Nanda et al., Kesalahan Pemilihan Kata ….........
[6[ Tarigan H.G dan Tarigan D. 1988. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Angkasa
Artikel Hasil Penelitian Mahasiswa 2014
5