Syekh Abdul Qodir jailani menceritakan,'sewktu masih kecil aku meminta pada ibu agarmenyerahkan diriku pada Allah dan mengijinkan aku pergi ke Baghdaduntuk menuntut ilmu di sana.Lalu ibu menunjukkan harta peninggalan ayahkuberupa uang sebanyak 40 dinar.Wanita yang kucintai itu membuat saku di bawah ketiakku untuk menyimpan uang pemberiannya.kemudian dia berpesan agar senangtiasa berkata benar dan jujur dalam segala hal'
"Hai anakku berangkatlah engkau telah aku kutitipkan pada Allah"kata ibu melepas kepergianku.Terbesit dalam hati,mungkin wajah itu tak akan kulihat lagi sampai datangnya hari kiamat.Tapi tekad bulatnya untuk menuntut ilmu telah telah mengalahkan kesediahan itu. meka pergilah aku bersama kafilah dagang yang menuju ke baghdad.Ketika baru saja meninggalkan kota Hamdun,kami dikepung oleh enam puluh orang berkendara kuda.Tampang mereka sangar apa lagi dengan pedang terhunus.Meraka merampas semua barang kafilah,kecuali aku ."sampai salah seorang dari mereka melintas dimuka ,"Hai orang fakir apa yang kau punya ?"hardiknya."Dari wajahnya aku membacaucapang itu serius,hanya iseng saja,"kata Aljailani.
"Aku punya 40 dinar!" jawabku.
"Dimana?"
"terjait dalam saku dibawah ketiakku."
Karena mengira Aljailani hanya mengejek,perampok itu terus berlalu.tapi ada juga perampok lain yang bertanya,dan Aljailani menjawab yang sama.Rupanya keadaan Aljailani sampai ke telinga pemimpin mereka.Lalu aku ditangkap dan dibawa menghadap gerombong perampok itu.
"Apakah kamu bawa?"tanya gembong perampok itu.
"40 dinar"jawabku.
"Dimana kau simpan"?
"Terjait dibawah saku ketiakku!"
Lalu dia menyuruh seorang anak buahnya memeriksa dan mereka mendapati apa yang kukatakan itu bena."Mengapa anda berkata benar?" kata perampok.
"Karena ibuku berpesan supaya selalu berkata jujur,dan aku tak ingin menyalahi janjiku kepada ibuku."Aljailani menerangkan sebenarnya dan mulai menceramahi para perampok itu.Aljailani sungguh terkejut,karena mendapati gembong perampok yang berwajah sangar itu menangis sesungguhnya."Kamu tidak menghianati janjimu kepada ibumu,sedangkami telah bertahun tahun menyalahi dan melanggar aturan Allah,"kata gembong perampok itu disela tangisnya."Maka saksikanlah,sejak hari ini aku bertaubat kepada Allah." "Maka seingatku,perampok2 itulah atas izin Allah orang-orang pertama yang bertobat didepanku,berkat kebenaran dan kejujuran yang diajarkan ibuku."
orang pertama :Abdul Qadi Jailani Al-jailani orang kedua :Ibunya orang ketiga :perampok
Syekh Abdul Qodir jailani menceritakan,'sewktu masih kecil aku meminta pada ibu agarmenyerahkan diriku pada Allah dan mengijinkan aku pergi ke Baghdaduntuk menuntut ilmu di sana.Lalu ibu menunjukkan harta peninggalan ayahkuberupa uang sebanyak 40 dinar.Wanita yang kucintai itu membuat saku di bawah ketiakku untuk menyimpan uang pemberiannya.kemudian dia berpesan agar senangtiasa berkata benar dan jujur dalam segala hal'
"Hai anakku berangkatlah engkau telah aku kutitipkan pada Allah"kata ibu melepas kepergianku.Terbesit dalam hati,mungkin wajah itu tak akan kulihat lagi sampai datangnya hari kiamat.Tapi tekad bulatnya untuk menuntut ilmu telah telah mengalahkan kesediahan itu.
meka pergilah aku bersama kafilah dagang yang menuju ke baghdad.Ketika baru saja meninggalkan kota Hamdun,kami dikepung oleh enam puluh orang berkendara kuda.Tampang mereka sangar apa lagi dengan pedang terhunus.Meraka merampas semua barang kafilah,kecuali aku ."sampai salah seorang dari mereka melintas dimuka ,"Hai orang fakir apa yang kau punya ?"hardiknya."Dari wajahnya aku membacaucapang itu serius,hanya iseng saja,"kata Aljailani.
"Aku punya 40 dinar!" jawabku.
"Dimana?"
"terjait dalam saku dibawah ketiakku."
Karena mengira Aljailani hanya mengejek,perampok itu terus berlalu.tapi ada juga perampok lain yang bertanya,dan Aljailani menjawab yang sama.Rupanya keadaan Aljailani sampai ke telinga pemimpin mereka.Lalu aku ditangkap dan dibawa menghadap gerombong perampok itu.
"Apakah kamu bawa?"tanya gembong perampok itu.
"40 dinar"jawabku.
"Dimana kau simpan"?
"Terjait dibawah saku ketiakku!"
Lalu dia menyuruh seorang anak buahnya memeriksa dan mereka mendapati apa yang kukatakan itu bena."Mengapa anda berkata benar?"
kata perampok.
"Karena ibuku berpesan supaya selalu berkata jujur,dan aku tak ingin menyalahi janjiku kepada ibuku."Aljailani menerangkan sebenarnya dan mulai menceramahi para perampok itu.Aljailani sungguh terkejut,karena mendapati gembong perampok yang berwajah sangar itu menangis sesungguhnya."Kamu tidak menghianati janjimu kepada ibumu,sedangkami telah bertahun tahun menyalahi dan melanggar aturan Allah,"kata gembong perampok itu disela tangisnya."Maka saksikanlah,sejak hari ini aku bertaubat kepada Allah."
"Maka seingatku,perampok2 itulah atas izin Allah orang-orang pertama yang bertobat didepanku,berkat kebenaran dan kejujuran yang diajarkan ibuku."
orang pertama :Abdul Qadi Jailani Al-jailani
orang kedua :Ibunya
orang ketiga :perampok
maaf ya kalau ada salah kata.