alfia56Ririn :”Cor, Ven, kita ke kantin yuk!” Venny :”Ayo, perutku sudah lapar sekali!” Corry :(sambil membuka-buka tasnya)”Aku juga” (Ririn dan Venny berjalan beriringan meninggalkan kelas) Corry :(setengah berteriak) ”Eh, tunggu!” Venny :”Kenapa, Cor?”(Ririn dan Venny berbalik ke arah Corry) Corry :”Uang aku hilang nih! Kalian liat nggak?” Ririn :”Hah? berapa? Coba periksa lagi, mungkin aja terselip” Corry :”Nggak mungkin, Rin. Aku masih ingat tadi meletakkan uang itu disini” (menunjuk bagian depan tasnya) Ririn :”Hmmmm...mendingan geledah aja semua tas, Cor!” Venny :”Tunggu, geledahnya nanti aja waktu semuanya udah di dalam kelas, kan nggak enak sama yang lain, Cor” Corry :”Yaudahlah” Ririn :”Mendingan ssekarang kita ke kantin, biar aku yang traktir!”(menarik tangan Corry dan Venny keluar kelas)(Semua siswa telah berada di dalam kelas) Ririn :”Teman-teman ada yang ngeliat uang Corry nggak?” Haris :”Berapa uangnya?” Corry :”500 ribu, tau nggak?” Haris :(menggeleng) Ririn :”Ya udah, geledah aja tas mereka semua!”(Ririn berjalan menuju meja Budi yang sedang membaca buku dan langsung menggeledah tasnya) Ririn :”Loh, ini uangnya!” (mengacungkan uang 500 ribu) Budi :(meletakkan bukunya)”Bukan! itu uang yang diberikan ayahku tadi pagi dan akan kugunakan untuk membayar uang sekolah”(merebut uang itu dari tangan Ririn) Haris :”Ya, itu uang Budi! Bahkan tadi pagi aku melihat ayahnya sendiri yang memberikan uang itu kepada Budi!” Corry :”Nggak nyangka, ya! Orang yang selama ini kuanggap baik dan jujur ternyata bisa mencuri uangku! Budi, kamu sadar diri dong! Kurang baik apa aku ke kamu!” Budi :”Tapi kan.....” Nurul :”Kamu nggak boleh gitu, Cor! Belum tentu Budi yang mengambil uang itu! Siapa tau uang itu benar-benar pemberian ayahnya!” Corry :”Nggak mungkin! aku yakin itu uang aku! Nggak mungkin juga kan, Budi punya uang sebanyak ini!” (merebut uang dari tangan Budi) Venny :”Ya sudahlah, nanti aja masalah ini diselesaikan. Sekarang kan sedang jam kosong, sebaiknya kamu menenangkan diri dulu ke luar kelas. Aku tidak ikut, ya, mau mengerjakan PR dulu! Hehehe..” (mengangkat buku PRnya)(Ririn dan Corry berjalan keluar kelas) Haris :”Sudahlah, Bud. Nggak usah terlalu dipikirkan” Budi :”Tapi kenapa semuanya menuduh aku?” Nurul :”Kalau kamu nggak salah kenapa harus takut?”(Venny berjalan menuju meja Budi dan langsung duduk di sebelah Nurul) Venny :”Aku tau siapa yang mencuri uang itu” Nurul :”Hah?! siapa?!”(setengah berteriak) Venny :”Ssstt....Ririn” Budi :”Nggak boleh menuduh orang sembarangan, Ven!” Haris :”Lagipula kayaknya nggak mungkin Ririn yang mengambil uang itu” Venny :”Tapi itulah kenyataannya. Biar nanti aku yang memberitahu Corry. Kalian tidak usah panik” Budi :”Baiklah, terimakasih ya, Ven. Kamu mau membantu kami”
Venny :”Ayo, perutku sudah lapar sekali!”
Corry :(sambil membuka-buka tasnya)”Aku juga” (Ririn dan Venny berjalan beriringan meninggalkan kelas)
Corry :(setengah berteriak) ”Eh, tunggu!”
Venny :”Kenapa, Cor?”(Ririn dan Venny berbalik ke arah Corry)
Corry :”Uang aku hilang nih! Kalian liat nggak?”
Ririn :”Hah? berapa? Coba periksa lagi, mungkin aja terselip”
Corry :”Nggak mungkin, Rin. Aku masih ingat tadi meletakkan uang itu disini” (menunjuk bagian depan tasnya)
Ririn :”Hmmmm...mendingan geledah aja semua tas, Cor!”
Venny :”Tunggu, geledahnya nanti aja waktu semuanya udah di dalam kelas, kan nggak enak sama yang lain, Cor”
Corry :”Yaudahlah”
Ririn :”Mendingan ssekarang kita ke kantin, biar aku yang traktir!”(menarik tangan Corry dan Venny keluar kelas)(Semua siswa telah berada di dalam kelas)
Ririn :”Teman-teman ada yang ngeliat uang Corry nggak?”
Haris :”Berapa uangnya?”
Corry :”500 ribu, tau nggak?”
Haris :(menggeleng)
Ririn :”Ya udah, geledah aja tas mereka semua!”(Ririn berjalan menuju meja Budi yang sedang membaca buku dan langsung menggeledah tasnya)
Ririn :”Loh, ini uangnya!” (mengacungkan uang 500 ribu)
Budi :(meletakkan bukunya)”Bukan! itu uang yang diberikan ayahku tadi pagi dan akan kugunakan untuk membayar uang sekolah”(merebut uang itu dari tangan Ririn)
Haris :”Ya, itu uang Budi! Bahkan tadi pagi aku melihat ayahnya sendiri yang memberikan uang itu kepada Budi!”
Corry :”Nggak nyangka, ya! Orang yang selama ini kuanggap baik dan jujur ternyata bisa mencuri uangku! Budi, kamu sadar diri dong! Kurang baik apa aku ke kamu!”
Budi :”Tapi kan.....”
Nurul :”Kamu nggak boleh gitu, Cor! Belum tentu Budi yang mengambil uang itu! Siapa tau uang itu benar-benar pemberian ayahnya!”
Corry :”Nggak mungkin! aku yakin itu uang aku! Nggak mungkin juga kan, Budi punya uang sebanyak ini!” (merebut uang dari tangan Budi)
Venny :”Ya sudahlah, nanti aja masalah ini diselesaikan. Sekarang kan sedang jam kosong, sebaiknya kamu menenangkan diri dulu ke luar kelas. Aku tidak ikut, ya, mau mengerjakan PR dulu! Hehehe..” (mengangkat buku PRnya)(Ririn dan Corry berjalan keluar kelas)
Haris :”Sudahlah, Bud. Nggak usah terlalu dipikirkan”
Budi :”Tapi kenapa semuanya menuduh aku?”
Nurul :”Kalau kamu nggak salah kenapa harus takut?”(Venny berjalan menuju meja Budi dan langsung duduk di sebelah Nurul)
Venny :”Aku tau siapa yang mencuri uang itu”
Nurul :”Hah?! siapa?!”(setengah berteriak)
Venny :”Ssstt....Ririn”
Budi :”Nggak boleh menuduh orang sembarangan, Ven!”
Haris :”Lagipula kayaknya nggak mungkin Ririn yang mengambil uang itu”
Venny :”Tapi itulah kenyataannya. Biar nanti aku yang memberitahu Corry. Kalian tidak usah panik”
Budi :”Baiklah, terimakasih ya, Ven. Kamu mau membantu kami”