acii27
kalau yang asli saya tidak tau pasti karena saya tidak diberitahu oleh bung karno tetapi kalau yang bentuk ketikan kemungkinan disimpan di monumen nasional atau monas
sshNarasi : Tanggal 6 Agustus 1945 kota Hiroshima dijatuhi bom atom oleh Sekutu dan pada tanggal 9 Agustus 1945 giliran Kota Nagasaki yang dijatuhi oleh bom atom oleh Sekutu pula. Kejadian ini memberikan penderitaan bagi rakyat Jepang. Pasukan Jepang semakin lemah dan pada tanggal 12 Agustus 1945 Soekarno, Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat, 250 km di sebelah timur laut Saigon, Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi Adegan : (Soekarno, Hatta, Radjiman Wedyodiningrat tiba di Dalat dan bersalaman dengan Marsekal Terauchi lalu dipersilahkan masuk ke dalam kantornya dan duduk bersama) Terauchi : ”Saudara Sukarno, Hatta, dan Radjiman saya sebagai utusan dari pemerintah Jepang ingin menyampaikan suatu hal yaitu Jepang akan segera memberikan Kemerdekaan kepada Indonesia sesuai dengan janji Perdana Menteri Kuniaki Koiso.” Soekarno : ”Dengan cara apa Jepang akan memberikan pernyataan merdeka kepada Indonesia?” Terauchi : ”Dengan memproklamirkan kemrdekaan Indonesia dan itu dapat dilaksanakan beberapa hari ke depan tergantung cara kerja PPKI.” Hatta : ” Benar saya sangat setuju karena PPKI adalah badan yang bertanggung jawab untuk menyusun proklamasi kemerdekaan.” Radjiman : ” Saya sependapat dengan anda Bung.”(menoleh kepada Hatta) tetapi kita harus tetap menyegerakan memproklamirkan kemerdekaan Indonesia bung!” Terauchi : ”Maaf, tetapi pihak Jepang meminta Proklamasi kemerdekaan dibacakan pada tanggal paling cepat pada tanggal 24 Agustus 1945.” Soekarno : ”Akan saya pikirkan kembali permintaan anda, karena kami harus membicarakannya dengan PPKI. ” Baik kalau begitu kami harus undur diri, terima kasih.” Terauchi : ”Baiklah, hati-hati di jalan.” Adegan : (Soekarno, Hatta, Radjiman berdiri dan berpamitan dengan Terauci lalu bergegas meninggalkan kantor dari marsekal Terauchi) Narasi : Setelah pembicaraan masalah proklamasi kemerdekaan di Dalat, dua hari kemudian pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyatakan menyerah tanpa syarat pada sekutu, yang ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Jepang Mamoru Shigemitsu..