Reaksi kimia adalah apabila suatu zat mengalami perubahan kimia menghasilkan zat baru yang memiliki sifat yang berbeda dari zat asal atau mengubah zat pereaksi (reaktan/sebelah kiri) menjadi zat hasil reaksi (produk/sebelah kanan). Terjadinya reaksi kimia dapat ditandai dengan terbentuknya endapan, terbentuk gas, terjadi perubahan warna atau perubahan panas/kalor.
Misalkan reaksi yang terjadi antara gas hidorgen dan gas oksigen membentuk air :
Gas hidrogen + gas oksigen --- > air
Proses kimia yang terjadi pada reaksi diatas dapat lebih mudah dipamahi dan diingat jika dibuat dalam bentuk lambang. Lambang yang digunakan untuk menjelaskan reaksi kimia disebut persamaan reaksi.
Maka persamaan reaksi untuk reaksi yang terjadi antara gas hidorgen dan gas oksigen membentuk air :
2H2 (g) + O2 (g) --- > 2H2O (l)
Bilangan angka yang terletak mendahului rumus kimia zat disebut koefisien reaksi. Koefisien reaksi menyatakan perbandingan partikel zat yang terlibat dalam reaksi. Apabila persamaan reaksi sudah diberikan koefisien yang sesuai maka persamaan reaksi berubah disebut dengan persamaan reaksi setara / persamaan setara.
1. Menentukan terlebih dahulu zat pereaksi (reaktan) dan zat hasil reaksi (produk)
2. Menuslikan persamaan rumus kimia zat reaktan dan produk, lengkap dengan keterangan wujud zat (g / aq/ s/ l)
3. Menyetarakan jumlah atom setiap unsur dengan memberikan koefisien pada ruas kiri dan kanan
Kebanyakan persamaan reaksi dapat disetarakan dengan prinsip “menebak/coba-coba” , hal ini dikarenakan persamaan reaksi yang tidak begitu kompleks sehingga tidak memerlukan cara matematika untuk penyetaraan reaksi, contoh :
Mg (s) + O2 (g) --- > MgO (s)
Cara paling mudah adalah langsung memberikan koefisien di depan O2, menjadi
Mg (s) + ½ O2 (g) --- > MgO (s)
Maka reaksi akan setara, atau depat dengan
2Mg (s) + O2 (g) --- > 2MgO (s)
Maka reaksi juga akan setara, sehingga hal tersebut tidak memerlukan cara matematika. Tetapi jika ingin menyetarakan reaksi dapat menggunakan langkah berikut ini :
1. Menentukan koefisien salah satu zat, biasanya zat yang memiliki rumus paling kompleks ditetapkan memiliki koefisien 1, sedangkan zat yang lain diberikan koefisien dengan huruf
2. Menyetarakan terlebih dahulu unsur yang terikat langsung dengan zat yang diberikan koefisien 1
3. Menyetarakan unsur lain yang masih belum setara, mengusahakan menyetarakan atom O dan H ditahap yang paling terakhir.
k. NaBr + H₂SO₄ ---> Na₂SO₄ + SO₂ + Br₂ + H₂O
Menentukan koefisien salah satu zat, biasanya zat yang memiliki rumus paling kompleks ditetapkan memiliki koefisien 1, sedangkan zat yang lain diberikan koefisien dengan huruf
Kita pilih untuk koefisien 1 = Na₂SO₄
maka,
aNaBr + bH₂SO₄ ---> Na₂SO₄ + cSO₂ + dBr₂ + eH₂O
ingat selalu : jumlah atom kiri = kanan
Menyetarakan terlebih dahulu unsur yang terikat langsung dengan zat yang diberikan koefisien 1
Menyetarakan atom Na
a = 2
menyetarakan atom Br
a = 2d
2 = 2d
d = 1
Kita misalkan koefisien c = 1
Menyetarakan atom S
b = 1 + c
b = 1 + 1
b = 2
Menyetarakan unsur lain yang masih belum setara, mengusahakan menyetarakan atom O dan H ditahap yang paling terakhir.
Menyetarakan atom O
4b = 4 + 2c + e
4. 2 = 4 + 2. 1 + e
e = 8 - 4 - 2
e = 2
Menyetarakan atom H
2b = 2e
2. 2 = 2. 2
sudha setara
2NaBr + 2H₂SO₄ ---> Na₂SO₄ + SO₂ + Br₂ + 2H₂O
l. (NH₄)₂SO₄ + Ba(OH)₂ ---> BaSO₄ + NH₃ + H₂O
Menentukan koefisien salah satu zat, biasanya zat yang memiliki rumus paling kompleks ditetapkan memiliki koefisien 1, sedangkan zat yang lain diberikan koefisien dengan huruf
Verified answer
Penyetaraan reaksi dari :
k. NaBr + H₂SO₄ ---> Na₂SO₄ + SO₂ + Br₂ + H₂O
l. (NH₄)₂SO₄ + Ba(OH)₂ ---> BaSO₄ + NH₃ + H₂O
Pembahasan
Reaksi kimia adalah apabila suatu zat mengalami perubahan kimia menghasilkan zat baru yang memiliki sifat yang berbeda dari zat asal atau mengubah zat pereaksi (reaktan/sebelah kiri) menjadi zat hasil reaksi (produk/sebelah kanan). Terjadinya reaksi kimia dapat ditandai dengan terbentuknya endapan, terbentuk gas, terjadi perubahan warna atau perubahan panas/kalor.
Misalkan reaksi yang terjadi antara gas hidorgen dan gas oksigen membentuk air :
Gas hidrogen + gas oksigen --- > air
Proses kimia yang terjadi pada reaksi diatas dapat lebih mudah dipamahi dan diingat jika dibuat dalam bentuk lambang. Lambang yang digunakan untuk menjelaskan reaksi kimia disebut persamaan reaksi.
Maka persamaan reaksi untuk reaksi yang terjadi antara gas hidorgen dan gas oksigen membentuk air :
2H2 (g) + O2 (g) --- > 2H2O (l)
Bilangan angka yang terletak mendahului rumus kimia zat disebut koefisien reaksi. Koefisien reaksi menyatakan perbandingan partikel zat yang terlibat dalam reaksi. Apabila persamaan reaksi sudah diberikan koefisien yang sesuai maka persamaan reaksi berubah disebut dengan persamaan reaksi setara / persamaan setara.
1. Menentukan terlebih dahulu zat pereaksi (reaktan) dan zat hasil reaksi (produk)
2. Menuslikan persamaan rumus kimia zat reaktan dan produk, lengkap dengan keterangan wujud zat (g / aq/ s/ l)
3. Menyetarakan jumlah atom setiap unsur dengan memberikan koefisien pada ruas kiri dan kanan
Kebanyakan persamaan reaksi dapat disetarakan dengan prinsip “menebak/coba-coba” , hal ini dikarenakan persamaan reaksi yang tidak begitu kompleks sehingga tidak memerlukan cara matematika untuk penyetaraan reaksi, contoh :
Mg (s) + O2 (g) --- > MgO (s)
Cara paling mudah adalah langsung memberikan koefisien di depan O2, menjadi
Mg (s) + ½ O2 (g) --- > MgO (s)
Maka reaksi akan setara, atau depat dengan
2Mg (s) + O2 (g) --- > 2MgO (s)
Maka reaksi juga akan setara, sehingga hal tersebut tidak memerlukan cara matematika. Tetapi jika ingin menyetarakan reaksi dapat menggunakan langkah berikut ini :
1. Menentukan koefisien salah satu zat, biasanya zat yang memiliki rumus paling kompleks ditetapkan memiliki koefisien 1, sedangkan zat yang lain diberikan koefisien dengan huruf
2. Menyetarakan terlebih dahulu unsur yang terikat langsung dengan zat yang diberikan koefisien 1
3. Menyetarakan unsur lain yang masih belum setara, mengusahakan menyetarakan atom O dan H ditahap yang paling terakhir.
k. NaBr + H₂SO₄ ---> Na₂SO₄ + SO₂ + Br₂ + H₂O
Kita pilih untuk koefisien 1 = Na₂SO₄
maka,
aNaBr + bH₂SO₄ ---> Na₂SO₄ + cSO₂ + dBr₂ + eH₂O
ingat selalu : jumlah atom kiri = kanan
a = 2
a = 2d
2 = 2d
d = 1
Kita misalkan koefisien c = 1
b = 1 + c
b = 1 + 1
b = 2
4b = 4 + 2c + e
4. 2 = 4 + 2. 1 + e
e = 8 - 4 - 2
e = 2
2b = 2e
2. 2 = 2. 2
sudha setara
2NaBr + 2H₂SO₄ ---> Na₂SO₄ + SO₂ + Br₂ + 2H₂O
l. (NH₄)₂SO₄ + Ba(OH)₂ ---> BaSO₄ + NH₃ + H₂O
kita misalkan = (NH₄)₂SO₄
maka,
(NH₄)₂SO₄ + aBa(OH)₂ ---> bBaSO₄ + cNH₃ + dH₂O
ingat selalu : jumlah atom kiri = kanan
2 = c
c = 2
1 = b
a = b
a = 1
8 + 2 = 6 + 2d
2d = 10 - 6
2d = 4
d = 2
4 + 2 = 4 + d
4 + 2 = 4 + 2
sudah setara
(NH₄)₂SO₄ + Ba(OH)₂ ---> BaSO₄ + 2NH₃ + 2H₂O
Mapel : Kimia
Bab : Tata nama senyawa dan persamaan reaksi
Kelas : X
Semester : 2
Kode : 10.7.7
Kata kunci : reaksi setara, koefisien reaksi, penyetaraan reaksi, persamaan reaksi setara