Nomor 1 y adalah sisi miring, jadi yang berlaku adalah: x² + z² = y² ⇔ x² = y² – z² ⇔ z² = y² – x² Jadi, opsi A, B, dan C benar. Sedangkan opsi D tidak benar. ________
Nomor 2 ΔKLM siku-siku di K, maka sisi k adalah hipotenusa. Yang berlaku adalah: k² = l² + m² (opsi A). ________
Nomor 3 PQ = √(PR² – QR²) ⇔ PQ = √(29² – 21²) a² – b² = (a – b)(a + c) ⇔ PQ = √[(29 – 21)(29 + 21)] ⇔ PQ = √(8·50) = √400 ⇔ PQ = 20 cm (opsi C) ________
Nomor 4 ΔDEF siku-siku di E, maka DF adalah hipotenusa. DF = √(DE² + EF²) ⇔ DF = √(15² + 20²) ⇔ DF = √(225 + 400) = √625 ⇔ DF = 25 cm (opsi B) ________
Nomor 5 Periksa satu per satu, apakah kuadrat panjang sisi terpanjang sama dengan jumlah dari kuadrat panjang dua sisi lainnya, atau gunakan tripel Pythagoras jika hafal.
Penjelasan dengan langkah-langkah
Teorema Pythagoras
Nomor 1
y adalah sisi miring, jadi yang berlaku adalah:
x² + z² = y² ⇔ x² = y² – z² ⇔ z² = y² – x²
Jadi, opsi A, B, dan C benar.
Sedangkan opsi D tidak benar.
________
Nomor 2
ΔKLM siku-siku di K, maka sisi k adalah hipotenusa.
Yang berlaku adalah:
k² = l² + m² (opsi A).
________
Nomor 3
PQ = √(PR² – QR²)
⇔ PQ = √(29² – 21²)
a² – b² = (a – b)(a + c)
⇔ PQ = √[(29 – 21)(29 + 21)]
⇔ PQ = √(8·50) = √400
⇔ PQ = 20 cm (opsi C)
________
Nomor 4
ΔDEF siku-siku di E, maka DF adalah hipotenusa.
DF = √(DE² + EF²)
⇔ DF = √(15² + 20²)
⇔ DF = √(225 + 400) = √625
⇔ DF = 25 cm (opsi B)
________
Nomor 5
Periksa satu per satu, apakah kuadrat panjang sisi terpanjang sama dengan jumlah dari kuadrat panjang dua sisi lainnya, atau gunakan tripel Pythagoras jika hafal.
3² + 4² = 25 ≠ 6² (salah).
6² + 7² = 85 ≠ 10² (salah)
8² + 15² = 289 = 17² (benar)
9² + 12² = 225 ≠ 13² (salah)