DENGAN PUISI AKU (Taufiq ismail) Dengan puisi aku bernyanyi Sampai senja umurku nanti Dengan puisi aku bercinta Berbaur cakrawala Dengan puisi aku mengenang Keabadian Yang Akan Datang Dengan puisi aku menangis Jarum waktu bila kejam mengiris Dengan puisi aku mengutuk Napas jaman yang busuk Dengan puisi aku berdoa Perkenankanlah kiranya
Sebuah Jaket Berlumur Darah
Sebuah jaket berlumur darah Kami semua telah menatapmu Telah pergi duka yang agung Dalam kepedihan bertahun-tahun.
Sebuah sungai membatasi kita Di bawah terik matahari Jakarta Antara kebebasan dan penindasan Berlapis senjata dan sangkur baja Akan mundurkah kita sekarang Seraya mengucapkan ’Selamat tinggal perjuangan’ Berikara setia kepada tirani Dan mengenakan baju kebesaran sang pelayan?.
Spanduk kumal itu, ya spanduk itu Kami semua telah menatapmu Dan di atas bangunan-bangunan Menunduk bendera setengah tiang.
Pesan itu telah sampai kemana-mana Melalui kendaraan yang melintas Abang-abang beca, kuli-kuli pelabuhan Teriakan-teriakan di atas bis kota, pawai-pawai perkasa Prosesi jenazah ke pemakaman Mereka berkata Semuanya berkata Lanjutkan Perjuangan. sebutkan kata kata konotasi yang terdapat pada puisi tersebut
Natalia5455
Puisi pertama ~sampai senja umurku nanti ~napas jaman yang busuk ~Jarum waktu bila kejam mengiris puisi kedua: ~Berikara setia kepada tirani ~Menunduk bendera setengah tiang. sorry klo salah
~sampai senja umurku nanti
~napas jaman yang busuk
~Jarum waktu bila kejam mengiris
puisi kedua:
~Berikara setia kepada tirani
~Menunduk bendera setengah tiang.
sorry klo salah