Dampak sebaran penduduk yang tidak merata bagi aspek sosial
IffahLinda
Dampaknya pada bidang sosial Penduduk yang tidak merata bisa menyebabkan terjadinya ketimpangan sosial pada daerah tertentu, misalnya dikota besar akan muncul pemukiman-pemukiman kumuh di bantaran sungai yang sangat padat. Pemukiman kumuh ini menyebabkan masalah sosial yaitu kemiskinan. Selain itu terdapat juga masalah kesehatan karena sangat sulitnya mendapatkan air bersih dan tidak adanya sanitasi yang memadai. Pencemaran lingkungan juga terjadi karena limbah rumah tangga dibuang begitu saja ke sungai. Para penduduk juga melakukan kegiatan sehari-hari di sungai, misalnya : mencuci, mandi dan buang hajat di sungai. Dan semua kegiatan itu dapat merugikan bagi penduduk di sekitar sungai. Penduduk yang padat juga menimbulkan banyaknya aksi kriminalitas, karena sangat ketatnya persaingan untuk mencari nafkah sehingga sebagian penduduk tidak mendapatkan pekerjaan atau menganggur. Hal ini menyuburkan tindak kriminal di masyarakat. Di lain tempat yang penduduknya sangat sedikit akan terjadi kekurangan sumber daya manusia yang bisa menghambat pembangunan. Padahal pembangunan di daerah tertinggal sangat membutuhkan SDM yang banyak dan berkualitas. Tetapi sekali lagi mental masyarakat yang ingin cepat mendapatkan pekerjaan sehingga mereka lebih memilih pindah ke daerah-daerah yang padat penduduknya, misalnya di perkotaan atau di pulau Jawa.
Penduduk yang tidak merata bisa menyebabkan terjadinya ketimpangan sosial pada daerah tertentu, misalnya dikota besar akan muncul pemukiman-pemukiman kumuh di bantaran sungai yang sangat padat. Pemukiman kumuh ini menyebabkan masalah sosial yaitu kemiskinan. Selain itu terdapat juga masalah kesehatan karena sangat sulitnya mendapatkan air bersih dan tidak adanya sanitasi yang memadai. Pencemaran lingkungan juga terjadi karena limbah rumah tangga dibuang begitu saja ke sungai. Para penduduk juga melakukan kegiatan sehari-hari di sungai, misalnya : mencuci, mandi dan buang hajat di sungai. Dan semua kegiatan itu dapat merugikan bagi penduduk di sekitar sungai. Penduduk yang padat juga menimbulkan banyaknya aksi kriminalitas, karena sangat ketatnya persaingan untuk mencari nafkah sehingga sebagian penduduk tidak mendapatkan pekerjaan atau menganggur. Hal ini menyuburkan tindak kriminal di masyarakat. Di lain tempat yang penduduknya sangat sedikit akan terjadi kekurangan sumber daya manusia yang bisa menghambat pembangunan. Padahal pembangunan di daerah tertinggal sangat membutuhkan SDM yang banyak dan berkualitas. Tetapi sekali lagi mental masyarakat yang ingin cepat mendapatkan pekerjaan sehingga mereka lebih memilih pindah ke daerah-daerah yang padat penduduknya, misalnya di perkotaan atau di pulau Jawa.