faridwajidi
Mempercepat komunikasi dan informasi, merupakan suatu dampak yang sangat menguntungkan dari digunakannya Satelit Palapa di Indonesia. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri pula bahwa saat ini manusia sendiri justru seakan dikuasai oleh teknologi yang dikembangkan oleh manusia. Perkembangan satelit sendiri juga diikuti dengan perkembangan internet. Tidak dipungkiri lagi bahwa keduanya sangat berkaitan.
dewiepratiwie
Lalu apa kabar dengan unsur telekomunikasi yang ketiga? Satelit, walau namanya tidak terlalu terkenal di masyarakat awam, satelit banyak berperan dalam dunia pertelekomunikasian. Apa itu sebenarnya satelit? Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain. Satelit memiliki dua jenis, yaitu satelit alam dan satelit buatan. Satelit yang berguna untuk dunia telekomunikasi adalah satelit buatan. Satelit buatan yang pertama bernama Sputnik 1. Sputnik 1 ini berfungsi untuk mencari tahu kepadatan atmosfer dan mendeteksi meteorit. Satelit yang pertama ini diluncurkan oleh Uni Soviet. Satelit kemudian terus berkembang dan diciptakan oleh negara-negara lain pula seperti Amerika Serikat, Cina, Jepang, Rusia, dll. Kemajuan telekomunikasi ini banyak memberi manfaat bagi para penggunanya (user). Salah satu manfaat yang paling kita rasakan adalah untuk kemudahan berkomunikasi. Banyak urusan, baik yang pribadi maupun dinas sangat terbantu oleh telekomunikasi. Kita bisa menghemat banyak waktu dengan menggunakan telekomunikasi. Selain menghemat waktu, dengan telekomunikasi kita juga bisa menghemat biaya. Dengan biaya handphone dan pulsa yang tidak terlalu mahal, akses untuk chatting sudah bisa kita dapatkan. Manfaat ini berlaku bagi semua lapisan masyarakat. Mulai dari golongan bawah hingga atas, hampir seluruhnya menggunakan telekomunikasi. Coba jika Anda perhatikan, baik tukang ojek ataupun asisten rumah tangga sudah hampir semuanya menggunakan Blackberry atau Android. Bagi negara, telekomunikasi tentu juga memiliki manfaat. Negara juga membutuhkan relasi dengan negara lain. Demi kemudahan dan kecepatan, kadang komunikasi antar negara juga dilakukan melalui telekomunikasi. Selain membantu urusan negara, kemajuan telekomunikasi juga berarti lapangan kerja yang semakin banyak. Dari dunia telepon seluler saja, ada berbagai macam merk telepon seluler baru, provider baru, accessories telepon seluler, dsb. Sampai tahun 2011, Telkom sudah memiliki 4400 karyawan. Bayangkan berapa banyak jumlah orang yang bisa dipekerjakan dari semua provider ditambah penjual accessories telepon seluler yang semakin menjamur. Berbagai manfaat ini tentunya memiliki dampak. Seperti pada umumnya, semua hal memiliki dua dampak yaitu dampak positif dan dampak negatif. Dampak positifnya adalah masyarakat yangmenjadi lebih modern dan cepat dalam melakukan komunikasi. Waktu menjadi dapat lebih dihemat. Dampak negatifnya adalah mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Walaupun saya tidak benar-benar setuju dengan statement di atas, tapi memang ada benarnya juga. Jika Anda perhatikan, misalnya di mall, di restoran, dsb, orang-orang duduk bersama-sama tapi mereka sibuk dengan telepon seluler masing-masing. Aneh bukan, orang zaman sekarang tidak lagi menghargai keberadaan orang di dekatnya. Sikap tidak peduli dan apatis juga mulai dibudayakan sebagai dampak negatif dari perkembangan telekomunikasi. Lalu apa yang harus kita lakukan agar terhindar dari dampak negatif ini? Satu-satunya cara adalah dengan menggunakan telepon seluler dengan efektif. Jangan gunakan secara berlebihan. Telepon seluler dirancang untuk mempermudah kehidupan kita, bukan untuk mengambil alih semua kehidupan kita. Kita harus mampu membagi waktu antara telepon seluler dan orang-orang di sekitar kita. Selain telepon seluler, salah satu unsur telekomunikasi yaitu satelit, juga mempunyai dampak negatif seperti untuk memata-matai. Kemajuan telekomunikasi ini kadang disalahgunakan oleh negara-negara tertentu secara sengaja untuk keuntungan mereka.Kemajuan telekomunikasi mendorong Indonesia untuk membuat telekomunikasi modern sampai ke seluruh area Indonesia. Ide ini akhirnya melahirkan sebuahprojek bernama Palapa Ring. Palapa Ring adalah projek pembangunan jaringan serat optik nasional. Mengapa serat optik? Karena serat optik mampu mentranmisikan cahaya dengan kecepatan super cepat. Palapa Ring sendiri sudah dimulai sejak tahun 2007. Nama Palapa diambil dari sumpah Palapa milik patih Gajah Mada, dimana sumpah itu bermaksud untuk menyatukan seluruh wilayah Indonesia, sama seperti tujuan Palapa Ring. Sebelum Palapa Ring, ada pendahulunya yang bernama Nusantara 21. Tapi projek tersebut terhenti karena krisis keuangan negara pada tahun 1998. Palapa Ring dilibati oleh berbagai perusahaan provider ternama Indonesia. Pada awalnya ada tujuhperusahaan provider yang bergabung. Namun belakangan ada pula yang keluar. Projek ini akhirnya kembali tergantung akibatkrisis moneter tahun 2008. Pembangunan Palapa Ring yang sekarang ini baru ditargetkan dimulai pada akhir tahun 2014
merupakan suatu dampak yang sangat
menguntungkan dari digunakannya Satelit
Palapa di Indonesia. Akan tetapi tidak dapat
dipungkiri pula bahwa saat ini manusia sendiri
justru seakan dikuasai oleh teknologi yang
dikembangkan oleh manusia. Perkembangan
satelit sendiri juga diikuti dengan
perkembangan internet. Tidak dipungkiri lagi
bahwa keduanya sangat berkaitan.