Dengan tercapainya kesepakatan dalam perundingan, Pemerintah Darurat Republik Indonesia memerintahkan Sri Sultan Hamengku Buwono IX untuk mengambil alih pemerintahan Yogyakarta oleh pihak Belanda. Pada tanggal 1 juli 1949 pemerintah Republik Indonesia secara resmi kembali ke Yogyakarta disusul dengan kedatangan para pemimpin Republik Indonesia dari medan gerilya. Pada tanggal 13 Juli 1949 diselenggarakan siding cabinet Republik Indonesia yang pertama, dan Mr. Syafrudin Prawiranegara mengembalikan mandatnya kepada wakil presiden Moh. Hatta dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX diangkat menjadi Menteri Pertahanan Merangkap Ketua Koordinator Keamanan. Konferensi Meja Bundar (KMB) akan diadakan secepatnya di Den Haag.
Dengan tercapainya kesepakatan dalam perundingan, Pemerintah Darurat Republik Indonesia memerintahkan Sri Sultan Hamengku Buwono IX untuk mengambil alih pemerintahan Yogyakarta oleh pihak Belanda.
Pada tanggal 1 juli 1949 pemerintah Republik Indonesia secara resmi kembali ke Yogyakarta disusul dengan kedatangan para pemimpin Republik Indonesia dari medan gerilya.
Pada tanggal 13 Juli 1949 diselenggarakan siding cabinet Republik Indonesia yang pertama, dan Mr. Syafrudin Prawiranegara mengembalikan mandatnya kepada wakil presiden Moh. Hatta dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX diangkat menjadi Menteri Pertahanan Merangkap Ketua Koordinator Keamanan.
Konferensi Meja Bundar (KMB) akan diadakan secepatnya di Den Haag.