Dalam surat ar rahman siapa yang ditantang oleh allah untuk melintasi langit dan bumi ? apa kelebihan makhluk tersebut ? pliis jawab ya soal UTS ni ... soal agama
RadesuMemaknai sebuah perjalanan hidup manusia tentu saja membutuhkan penghayatan yang sangat mendalam. Berpikir tentang bagaimana manusia itu lahir ke dunia dalam keadaan tanpa apapun. Kemudian dalam keadaan lemah manusia membutuhkan perlindungan seorang ibu. Tanpa kasih sayang ibu, manusia tidak akan bisa memperoleh kasih sayang seutuhnya. Ketika lapar kita akan menangis. Ketika sakit kita juga menangis. Kita hanya menggunakan bahasa tangis ketika masih kecil. Begitu lemah dan tidak berdayanya kita saat masih kecil. Seiring bertambahnya usia kita, bertambah pula kekuatan kita. Kekuatan untuk bergerak, belajar, dan mengenali lingkungan sekitar kita. Dalam keadaan tidak tahu apa-apa kita diajari oleh orang-orang di sekeliling kita untuk belajar. Belajar melangkah, belajar bicara, dan lain sebagainya. Kita bisa mengenali hal-hal yang baru di sekitar kita. Kita bisa mengenal siapa ayah dan ibu kita. Kita bisa mengenal saudara-saudari kita. Kita juga bisa mengenal apapun yang kita sentuh. Manusia memang mudah untuk belajar dan beradaptasi. Itulah karunia kita sejak lahir. Kemampuan untuk belajar dan memperbaiki diri. Tidak jauh berbeda seharusnya dengan sekarang saat kita dewasa. Manusia memiliki akal yang luar biasa. Milyaran sel otak yang ada di kepala kita membuat diri kita menjadi makhluk yang terhormat. Segala imajinasi bisa kita ciptakan dengan akal kita. Dulu orang tidak bisa membayangkan bisa terbang melintasi lautan. Sekarang hal itu sangat biasa jika menggunakan pesawat. Dulu manusia tidak bisa membayangkan berbicara dengan orang lintas benua. Sekarang hal itu sangat wajar jika menggunakan telepon. Informasi di ujung dunia bisa diakses dimana saja dengan menggunakan internet. Manusia sudah melakukan hal yang luar biasa dalam kemajuan peradabannya. Apakah berhenti di situ saja? Tentu saja tidak. Manusia senantiasa melakukan perbaikan kualitas pada hidupnya. Hasrat tidak pernah puas yang ada pada diri manusia bisa membuat hal-hal positif bagi kemajuan bangsanya. Oleh karena itu hakikat dari kualitas bagi manusia adalah sebuah perjalanan panjang. Kualitas bukanlah sebuah tujuan. Kita tidak boleh berhenti pada suatu titik dalam perbaikan diri kita. Teruslah melakukan perbaikan kualitas karena Allah berfirman dalam surat Ar Rahman ayat 33 “Wahai bangsa jin dan manusia, jika kalian bisa melintasi penjuru langit dan bumi maka tembuslah, niscaya kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan”. Dalam ayat tersebut kita ditantang oleh Allah untuk menciptakan teknologi yang bisa menembus langit dan bumi dan semua itu harus dengan menggunakan kekuatan, baik kekuatan akal ataupun kekuatan hati. Manusia selalu dituntut untuk meningkatkan kekuatannya agar bermanfaat bagi umat manusia lainnya. Seiring dengan bertambahnya kekuatan kita maka akan bertambah tanggung jawab yang diembankan pada pundak kita. Dalam hadist Rasulullah SAW bersabda mukmin yang kuat lebih dicintai oleh Allah dibandingkan dengan mukmin yang lemah. Maka dengan kekuatan itu seorang mukmin diharapkan dapat melakukan kebaikan yang lebih banyak sehingga dakwah Islam bisa menyebar dengan signifikan. Perbaikilah kualitas kita karena tidak ada kata istirahat bagi seorang mukmin sebelum kakinya menapak di surga.