Dalam memasak gelamai proses pengadukannya membutuhkan waktu hingga 8 jam, hal ini dilakukan agar adonan matang secara merata dan tidak pecah. Setelah mulai mengeras dan mulai berubah warna menjadi abu-abu kecoklatan, itu pertanda semakin keras.
Pembahasan
Galamai adalah salah satu makanan kecil dengan bahan dasar tepung beras ketan, gula aren dan santan yang berasal dari daerah Sumatera Barat. Jika di daerah lain makanan sejenis ini dikenal sebagai dodol atau jenang. Hampir semua suku di Indonesia memiliki jenis makanan kecil ini.
Cara pembuatan galamai
Tepung beras ketan dimasak bersama santan kelapa dengan menggunakan gula tebu atau gula aren dengan menggunakan kuali yang sangat besar. Makanan ini biasanya dibuat untuk keperluan pesta pernikahan dan pesta adat lainya atau menjelang hari raya.
Galamai biasanya dibuat dengan cara bergotong-royong karena memerlukan banyak tenaga untuk mengaduk adonan dalam jumlah besar dan waktu lama. Hasil dari masakan ini berbentuk makan yang bewarna hitam mengkilat dan terasa manis.
Proses pembuatannya memerlukan waktu setengah hari. Kelapa yang sudah diambil santannya kemudian dimasak. Setelah dua jam, tepung ketan dan gula merah dimasukkan ke dalam santan itu.
Adonan itu kemudian diaduk selama delapan jam. Bila tak diaduk, maka akan rusak dan masaknya tak merata. Gelamai yang berwarna kecoklatan lalu dimasukkan dalam wadah hingga keras dan siap dinikmati.
Makanan yang bercita rasa legit ini terbuat dari bahan ketan, santan, gula merah (khusus) serta dimasak menggunakan api tungku yang besar. namun, proses pembuatannya tidak selegit rasanya, membutuhkan kesabaran ekstra dalam menghasilkan gelamai kualitas unggul. Butuh waktu berjam-jam duduk di depan tungku untuk mengacau (mengaduk) hingga menjadi masakan yang utuh.
Bahan dasar pembuatan gelamai adalah tepung beras padi arang (ketan hitam) atau tepung padi pulut (ketan putih), perbedaan bahan dasar akan berpengaruh pada warna gelamai. Bila menggunakan tepung padi arang, gelamai akan berwarna hitam pekat, sedangkan tepung padi pulut warna gelamai menjadi coklat tua.
Bahan lain yang harus ada untuk pembuatan gelamai adalah gula merah, kelapa dan minyak. Takaran adonan gelamai yang biasanya digunakan adalah cupak, untuk lima cupak beras ketan gula merah yang digunakan empat kilogram dan 30 butir kelapa. Sedangkan minyak digunakan untuk melumuri pembungkus gelamai agar tidak lengket.
Waktu pembuatannya pun terbilang lama, yakni bisa mencapai delapan jam. Bila pembuatan dimulai jam 08.00 WIB, maka perkiraan selesai sekitar jam 16.00 WIB. Untuk membuat gelamai diperlukan peralatan khusus, belango (kuali) yang digunakan bukanlah belango aluminium melainkan belango besi yang 100 persen terbuat dari besi, tujuannya agar panasnya merata. Api yang digunakan pun berasal dari kayu bakar.
Sementara alat untuk mengidak adalah sendok kayu berukuran besar. Bila tidak menggunakan sendok besar, maka adonan dibagian bawah akan gosong, sedangkan dibagian atasnya belum matang. Sendok berukuran kecil juga rentan patah.
Gelamai
Biasanya, para pembuat Gelamai dalam satu hari mampu membuat 30 kilogram kue khas Idul Fitri itu. Menurut Maryati, yang telah membuat Gelamai sejak 19 tahun silam, sedikitnya membutuhkan 40 butir kelapa yang sudah tua atau uang sebesar Rp 350 ribu untuk membuat 30 kilogram Gelamai. Jika dijual, setiap satu kilogramnya dihargai Rp 20 ribu. Namun, pada hari-hari biasa kue dari tepung ketan dan kelapa ini tak dibuat warga
Gelamai populer di kalangan masyarakat desa, makanan ini marak dibuat saat menjelang lebaran Idul Fitri maupun Idul Adha. Gelamai juga dihidangkan saat perayaan hari besar atau acara pernikahan, bila tak ada gelamai maka jamuan belumlah lengkap. Gelamai atau kue dodol ini mudah di dapati di Riau khas gelamai Riau, Padang, Jambi, Bengkulu, dan sekitar Sumatera bagian selatan.
Verified answer
Dalam memasak gelamai proses pengadukannya membutuhkan waktu hingga 8 jam, hal ini dilakukan agar adonan matang secara merata dan tidak pecah. Setelah mulai mengeras dan mulai berubah warna menjadi abu-abu kecoklatan, itu pertanda semakin keras.
Pembahasan
Galamai adalah salah satu makanan kecil dengan bahan dasar tepung beras ketan, gula aren dan santan yang berasal dari daerah Sumatera Barat. Jika di daerah lain makanan sejenis ini dikenal sebagai dodol atau jenang. Hampir semua suku di Indonesia memiliki jenis makanan kecil ini.
Cara pembuatan galamai
Tepung beras ketan dimasak bersama santan kelapa dengan menggunakan gula tebu atau gula aren dengan menggunakan kuali yang sangat besar. Makanan ini biasanya dibuat untuk keperluan pesta pernikahan dan pesta adat lainya atau menjelang hari raya.
Galamai biasanya dibuat dengan cara bergotong-royong karena memerlukan banyak tenaga untuk mengaduk adonan dalam jumlah besar dan waktu lama. Hasil dari masakan ini berbentuk makan yang bewarna hitam mengkilat dan terasa manis.
Proses pembuatannya memerlukan waktu setengah hari. Kelapa yang sudah diambil santannya kemudian dimasak. Setelah dua jam, tepung ketan dan gula merah dimasukkan ke dalam santan itu.
Adonan itu kemudian diaduk selama delapan jam. Bila tak diaduk, maka akan rusak dan masaknya tak merata. Gelamai yang berwarna kecoklatan lalu dimasukkan dalam wadah hingga keras dan siap dinikmati.
Makanan yang bercita rasa legit ini terbuat dari bahan ketan, santan, gula merah (khusus) serta dimasak menggunakan api tungku yang besar. namun, proses pembuatannya tidak selegit rasanya, membutuhkan kesabaran ekstra dalam menghasilkan gelamai kualitas unggul. Butuh waktu berjam-jam duduk di depan tungku untuk mengacau (mengaduk) hingga menjadi masakan yang utuh.
Bahan dasar pembuatan gelamai adalah tepung beras padi arang (ketan hitam) atau tepung padi pulut (ketan putih), perbedaan bahan dasar akan berpengaruh pada warna gelamai. Bila menggunakan tepung padi arang, gelamai akan berwarna hitam pekat, sedangkan tepung padi pulut warna gelamai menjadi coklat tua.
Bahan lain yang harus ada untuk pembuatan gelamai adalah gula merah, kelapa dan minyak. Takaran adonan gelamai yang biasanya digunakan adalah cupak, untuk lima cupak beras ketan gula merah yang digunakan empat kilogram dan 30 butir kelapa. Sedangkan minyak digunakan untuk melumuri pembungkus gelamai agar tidak lengket.
Waktu pembuatannya pun terbilang lama, yakni bisa mencapai delapan jam. Bila pembuatan dimulai jam 08.00 WIB, maka perkiraan selesai sekitar jam 16.00 WIB. Untuk membuat gelamai diperlukan peralatan khusus, belango (kuali) yang digunakan bukanlah belango aluminium melainkan belango besi yang 100 persen terbuat dari besi, tujuannya agar panasnya merata. Api yang digunakan pun berasal dari kayu bakar.
Sementara alat untuk mengidak adalah sendok kayu berukuran besar. Bila tidak menggunakan sendok besar, maka adonan dibagian bawah akan gosong, sedangkan dibagian atasnya belum matang. Sendok berukuran kecil juga rentan patah.
Gelamai
Biasanya, para pembuat Gelamai dalam satu hari mampu membuat 30 kilogram kue khas Idul Fitri itu. Menurut Maryati, yang telah membuat Gelamai sejak 19 tahun silam, sedikitnya membutuhkan 40 butir kelapa yang sudah tua atau uang sebesar Rp 350 ribu untuk membuat 30 kilogram Gelamai. Jika dijual, setiap satu kilogramnya dihargai Rp 20 ribu. Namun, pada hari-hari biasa kue dari tepung ketan dan kelapa ini tak dibuat warga
Gelamai populer di kalangan masyarakat desa, makanan ini marak dibuat saat menjelang lebaran Idul Fitri maupun Idul Adha. Gelamai juga dihidangkan saat perayaan hari besar atau acara pernikahan, bila tak ada gelamai maka jamuan belumlah lengkap. Gelamai atau kue dodol ini mudah di dapati di Riau khas gelamai Riau, Padang, Jambi, Bengkulu, dan sekitar Sumatera bagian selatan.
Pelajari lebih lanjut
-----------------------------
Detil jawaban
Kelas: 1
Mapel: Seni Budaya
Bab: 1
Kode: 1.19.1
Kata Kunci: mengaduk, membuat kue, gelamai