daging dan minyak paus yang berhasil ditangkap kemudian akan dibagi oleh tetua kampung keseluruhan desa pembagian diutamakan bagi janda fakir miskin dan anak yatim piatu baru kemudian kepada penangkap paus pemilik perahu lalu kepada masyarakat lainnya sesuai dengan jasa mereka dalam pemburu dimanfaatkan sebagai kerajinan merupakan cincin bahkan daging dan kulitnya diambil minyaknya untuk lampu minyak. apa kesimpulan nya
Kesimpulan dari paragraph tersebut adalah berbagai manfaat ikan paus, terutama pada bagian daging dan minyaknya
____
Sekedar mengingatkan,
1. Tanda Titik (.)
Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Contoh: Ayahku tinggal di Solo.
2. Tanda Koma (,)
Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilang. Contoh: Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
3. Tanda Titik Koma (;)
Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. Contoh: Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.
4. Tanda Titik Dua (:)
Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pertanyaan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian. Contoh: Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
5. Tanda Hubung (-)
Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris. Contoh: Di samping cara-cara lama itu ada juga yang baru.
6. Tanda Pisah (―)
Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat. Contoh: Kemerdekaan bangsa itu―yakin akan tercapai―diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
7. Tanda Elipsis (...)
Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus. Contoh: Kalau begitu ... ya, marilah kita bergerak.
8. Tanda Tanya (?)
Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya. Contoh: Kapan kita berangkat? Atau Kamu Nanya?
9. Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupaun rasa emosi yang kuat. Contoh: Alangkah seramnya peristiwa itu!
10. Tanda Kurung ((...))
Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan. Contoh: Bagian Perencanaan sudah selesai menyusun DIK (Daftar Isian Kegiatan) kantor itu.
11. Tanda Kurung Siku ([ ])
Tanda kurung siku mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli. Contoh: Sang Sapurba men[d]engar bunyi gerimis.
12. Tanda Petik (“...”)
Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain. Contoh: “Saya belum siap ,” kata Mira, ”tunggu sebentar!”.
13. Tanda Petik Tunggal („...‟)
Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain. Contoh: Tanya Basri, ”Kau dengar bunyi „kring-kring‟ tadi?
14. Tanda Garis Miring (/)
Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim. Contoh: No. 7/PK/1973 Jalan Kramat III/10 Tahun anggaran 1985/1986
15. Tanda Penyingkat atau apostrof ( „)
Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun. Contoh: Ali „kan kusurati. („kan = akan ) 1 Januari ‟88 ( ‟88 = 1988)
|
JADImohon untuk diperbaiki y
a!
_______
Detail
Kelas : 6
Bab : 4
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kode Soal : -
Kata Kunci : Kesimpulan, Paragraph
Kode Kategorisasi : -
*Source picture by : google
___________________
[tex]\boxed{\colorbox{aqua}{\colorbox{lightgreen}{\colorbox{yellow}{\tt{Answer\: By \: zt22}}}}}[/tex]
Kesimpulan dari paragraph tersebut adalah berbagai manfaat ikan paus, terutama pada bagian daging dan minyaknya
____
Sekedar mengingatkan,
1. Tanda Titik (.)
Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Contoh: Ayahku tinggal di Solo.
2. Tanda Koma (,)
Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilang. Contoh: Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
3. Tanda Titik Koma (;)
Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. Contoh: Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.
4. Tanda Titik Dua (:)
Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pertanyaan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian. Contoh: Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
5. Tanda Hubung (-)
Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris. Contoh: Di samping cara-cara lama itu ada juga yang baru.
6. Tanda Pisah (―)
Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat. Contoh: Kemerdekaan bangsa itu―yakin akan tercapai―diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
7. Tanda Elipsis (...)
Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus. Contoh: Kalau begitu ... ya, marilah kita bergerak.
8. Tanda Tanya (?)
Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya. Contoh: Kapan kita berangkat? Atau Kamu Nanya?
9. Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupaun rasa emosi yang kuat. Contoh: Alangkah seramnya peristiwa itu!
10. Tanda Kurung ((...))
Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan. Contoh: Bagian Perencanaan sudah selesai menyusun DIK (Daftar Isian Kegiatan) kantor itu.
11. Tanda Kurung Siku ([ ])
Tanda kurung siku mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli. Contoh: Sang Sapurba men[d]engar bunyi gerimis.
12. Tanda Petik (“...”)
Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain. Contoh: “Saya belum siap ,” kata Mira, ”tunggu sebentar!”.
13. Tanda Petik Tunggal („...‟)
Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain. Contoh: Tanya Basri, ”Kau dengar bunyi „kring-kring‟ tadi?
14. Tanda Garis Miring (/)
Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim. Contoh: No. 7/PK/1973 Jalan Kramat III/10 Tahun anggaran 1985/1986
15. Tanda Penyingkat atau apostrof ( „)
Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun. Contoh: Ali „kan kusurati. („kan = akan ) 1 Januari ‟88 ( ‟88 = 1988)
|
JADI mohon untuk diperbaiki y
a!
_______
Detail
*Source picture by : google
___________________
[tex]\boxed{\colorbox{aqua}{\colorbox{lightgreen}{\colorbox{yellow}{\tt{Answer\: By \: zt22}}}}}[/tex]