Empat daerah yang menekan komitmen tersebut yaitu Wonosobo, Kabupaten Magelang, Kota Salatiga, dan Banjarnegara.
Sejumlah kepala daerah di Wonosobo memaparkan hasil kesepakatan terkait penerapan subsektor ekonomi kreatif unggulan yang telah melakukan penilaian mandiri kabupaten/kota kreatif Indonesia yang dilaksanakan pada 21-23 Maret.
Deputi Bidang Infrastruktur Bekraf Hari Santoso Sungkari mengatakan, uji petik penilaian ekonomi kreatif adalah proses mendalam dari tim assesor dengan mendatangi berbagai komunitas di empat daerah.
Tim menghitung nilai ekonomi yang dihasilkan setiap kreativitas di masyarakat dan membandingkan dampak terhadap perekonomian daerah.
Dia menjelaskan, berdasarkan hasil analisis di empat kabupaten/kota tersebut kuliner masih menjadi sektor unggulan di Wonosobo yang masih terus bisa dikembangkan untuk mendongkrak ekonomi masyarakat.
Adapun Banjarnegara sektor pertanian khusus kopi berkembang pesat, dan di Kota Salataiga muncul kuliner dan pengolahan industri singkong.
Produk Seni
Di Magelang tim menganalisis, sektor seni rupa yang sudah ada sejak 1953 menjadi keunggulan penunjang wisata dan produk seni selain batu cobek yang terbuat dari batu asli dengan nilai seni tertentu.îKami menaruh harapan daerah-daerah ini terus mengembangkan ekonomi kreatif yang berdampak terhadap peningkatan ekonomi rakyat,î katanya.
Dengan adanya kesamaan beberapa daerah di empat wilayah tersebut sangat strategis untuk saling bersinergi dalam menyongsong sektor wisata dan jasa yang selama ini sudah ada di wilayah ini.
Magelang menjadi salah satu pintu masuk dari Jogja ke Salatiga maupun ke Wonosobo-Banjarnegara sangat tepat menjadi jalur utama wisata.
Wakil Bupati Wonosobo Agus Subagiyo menyampaikan, di Wonosobo perkembangan kerajinan tangan yang ada ditengahtengah masyarakat sangat pesat.
Beberapa kali mengikuti event pameran dan terbukti memiliki daya saing tinggi di kancah seni kreatif.îKami pemerintah daerah akan terus mendukung pengembangan bekraf sebagai penunjang utama ekonomi,î katanya.
Dijelaskan, saat ini di Wonosobo mengembangkan desa-desa wisata kreatif yang memiliki kerajinan seperti topeng maupun Bundengan. Dimana dengan modal tersebut akan terdapat banyak perubahan terhadap inovasi produk lokal daerah.
Empat daerah yang menekan komitmen tersebut yaitu Wonosobo, Kabupaten Magelang, Kota Salatiga, dan Banjarnegara.
Sejumlah kepala daerah di Wonosobo memaparkan hasil kesepakatan terkait penerapan subsektor ekonomi kreatif unggulan yang telah melakukan penilaian mandiri kabupaten/kota kreatif Indonesia yang dilaksanakan pada 21-23 Maret.
Deputi Bidang Infrastruktur Bekraf Hari Santoso Sungkari mengatakan, uji petik penilaian ekonomi kreatif adalah proses mendalam dari tim assesor dengan mendatangi berbagai komunitas di empat daerah.
Tim menghitung nilai ekonomi yang dihasilkan setiap kreativitas di masyarakat dan membandingkan dampak terhadap perekonomian daerah.
Dia menjelaskan, berdasarkan hasil analisis di empat kabupaten/kota tersebut kuliner masih menjadi sektor unggulan di Wonosobo yang masih terus bisa dikembangkan untuk mendongkrak ekonomi masyarakat.
Adapun Banjarnegara sektor pertanian khusus kopi berkembang pesat, dan di Kota Salataiga muncul kuliner dan pengolahan industri singkong.
Produk Seni
Di Magelang tim menganalisis, sektor seni rupa yang sudah ada sejak 1953 menjadi keunggulan penunjang wisata dan produk seni selain batu cobek yang terbuat dari batu asli dengan nilai seni tertentu.îKami menaruh harapan daerah-daerah ini terus mengembangkan ekonomi kreatif yang berdampak terhadap peningkatan ekonomi rakyat,î katanya.
Dengan adanya kesamaan beberapa daerah di empat wilayah tersebut sangat strategis untuk saling bersinergi dalam menyongsong sektor wisata dan jasa yang selama ini sudah ada di wilayah ini.
Magelang menjadi salah satu pintu masuk dari Jogja ke Salatiga maupun ke Wonosobo-Banjarnegara sangat tepat menjadi jalur utama wisata.
Wakil Bupati Wonosobo Agus Subagiyo menyampaikan, di Wonosobo perkembangan kerajinan tangan yang ada ditengahtengah masyarakat sangat pesat.
Beberapa kali mengikuti event pameran dan terbukti memiliki daya saing tinggi di kancah seni kreatif.îKami pemerintah daerah akan terus mendukung pengembangan bekraf sebagai penunjang utama ekonomi,î katanya.
Dijelaskan, saat ini di Wonosobo mengembangkan desa-desa wisata kreatif yang memiliki kerajinan seperti topeng maupun Bundengan. Dimana dengan modal tersebut akan terdapat banyak perubahan terhadap inovasi produk lokal daerah.