Dacalan teks biografi berikut! g paning benar! Keumalahayati adalah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Ayahnya bernama Laksamana Mahmud Syah. Kakeknya dari garis keturunan ayahnya adalah Laksamana Muhammad Said Syah, putra dari Sultan Salahuddin Syah yang memerintah sekitar tahun 1530-1539 Masehi. Sultan Salahudin Syah adalah putra dari Sultan Ibrahim Ali Mughayat Syah yang merupakan pendiri Kerajaan Aceh Darussalam. Pada tahun 1585-1604, Keumalahayati memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Saidil Muakammil Alauddin Rayat Syah IV. Keumalahayati memimpin 2.000 orang pasukan Inong Bale untuk berperang melawan kapal-kapal dan benteng-benteng Belanda tanggal 11 September 1599. Keumalahayati berhasil menyerang dan mengalahkan Cornelis de Houtman dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal. Dia mendapat gelar Laksamana untuk keberaniannya ini sehingga dia lebih dikenal dengan nama Laksamana Malahayati. HIGH Keistimewaan tokoh dalam teks biografi tersebut adalah..... a. Seorang perempuan yang mampu memerintah Kesultanan Aceh. b. Satu-satunya perempuan yang mendirikan Kerajaan Aceh Darussalam. c. Seorang perempuan yang mampu memimpin pertempuran melawan Belanda d. Seorang anak perempuan yang membantu ayahnya berperang. .
c. Seorang perempuan yang mampu memimpin pertempuran melawan Belanda.
Penjelasan:
terlihat pada kalimat Keumalahayati memimpin 2000 orang pasukan Inong Bale untuk berperang melawan kapal-kapal dan benteng-benteng Belanda tanggal 11 September 1599. Keumalahayati berhasil menyerang dan mengalahkan Cornelis de Houtman dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal.
Verified answer
Jawaban:
c. Seorang perempuan yang mampu memimpin pertempuran melawan Belanda.
Penjelasan:
terlihat pada kalimat Keumalahayati memimpin 2000 orang pasukan Inong Bale untuk berperang melawan kapal-kapal dan benteng-benteng Belanda tanggal 11 September 1599. Keumalahayati berhasil menyerang dan mengalahkan Cornelis de Houtman dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal.