Contoh penggunaan "divide et impera" adalah strategi militer Julius Caesar dalam penaklukan Gallia (Gaul) pada abad ke-1 SM. Ia memanfaatkan perselisihan antar suku Gaul untuk memudahkan penaklukan Romawi. Dalam politik atau pemecahan masalah, "divide et impera" merujuk pada strategi memecah belah kelompok lawan untuk mempertahankan kekuasaan atau mencapai tujuan tertentu.
JawabanKompleks
Contoh yang sesuai dengan pengertian "divide et impera" (membagi dan kuasai) adalah strategi militer yang diterapkan oleh Julius Caesar dalam penaklukan Gallia (Gaul) pada abad ke-1 SM.
Julius Caesar menerapkan strategi divide et impera dengan memanfaatkan perpecahan dan persaingan di antara suku-suku Gaul. Ia memanipulasi perselisihan antara suku-suku Gaul tersebut dengan cara membangun aliansi dengan suku-suku yang tidak puas dengan kekuasaan atau perlakuan suku-suku lainnya. Dengan melakukan ini, Caesar berhasil memecah belah persatuan suku-suku Gaul, mengurangi kekuatan mereka secara keseluruhan, dan dengan demikian memudahkan penaklukan dan penguasaan wilayah tersebut oleh Romawi.
Dalam konteks politik atau pemecahan masalah, "divide et impera" merujuk pada strategi memecah belah atau membagi lawan atau kelompok menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan kemudian memanfaatkan perselisihan atau ketidakharmonisan di antara mereka untuk mempertahankan kekuasaan atau mencapai tujuan tertentu.
Jawaban
Contoh penggunaan "divide et impera" adalah strategi militer Julius Caesar dalam penaklukan Gallia (Gaul) pada abad ke-1 SM. Ia memanfaatkan perselisihan antar suku Gaul untuk memudahkan penaklukan Romawi. Dalam politik atau pemecahan masalah, "divide et impera" merujuk pada strategi memecah belah kelompok lawan untuk mempertahankan kekuasaan atau mencapai tujuan tertentu.
Jawaban Kompleks
Contoh yang sesuai dengan pengertian "divide et impera" (membagi dan kuasai) adalah strategi militer yang diterapkan oleh Julius Caesar dalam penaklukan Gallia (Gaul) pada abad ke-1 SM.
Julius Caesar menerapkan strategi divide et impera dengan memanfaatkan perpecahan dan persaingan di antara suku-suku Gaul. Ia memanipulasi perselisihan antara suku-suku Gaul tersebut dengan cara membangun aliansi dengan suku-suku yang tidak puas dengan kekuasaan atau perlakuan suku-suku lainnya. Dengan melakukan ini, Caesar berhasil memecah belah persatuan suku-suku Gaul, mengurangi kekuatan mereka secara keseluruhan, dan dengan demikian memudahkan penaklukan dan penguasaan wilayah tersebut oleh Romawi.
Dalam konteks politik atau pemecahan masalah, "divide et impera" merujuk pada strategi memecah belah atau membagi lawan atau kelompok menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan kemudian memanfaatkan perselisihan atau ketidakharmonisan di antara mereka untuk mempertahankan kekuasaan atau mencapai tujuan tertentu.