syarifahhabsyi
Wawan : Maaf, boleh tau nama lengkap Ibu?
Hartini : Nama lengkap saya Hartini, sering dipanggil Bu.Har .
Wawan : Ibu lahir dimana dan tanggal berapa?
Hartini : Lahir di Ngawi tanggal 14 Februari 1960
Wawan : Kemauan Ibu menjadi guru, kemauan sendiri atau orangtua?
Hartini : Kemauan dari diri saya sendiri. Namun, banyak juga aspek yang diuntungkan
contohnya saja orang-orang yang berprofesi sebagai guru dapat berwirausaha. Pagi bisa bekerja siangnya bisa melakukan hal yang lain seperti berdagang, usaha yang lain. Kalau anak libur ibunya juga libur jadi bisa berlibur bersama, waktu bersama keluarga juga bermanfaat. Bila dilihat keluarga yang lain yang salah satu orangtuanya swasta susah berlibur bersama kemudian saya lihat lagi perempuan kalau sudah berkeluarga lebih enjoy lebih enak kalau profesinya sebagai guru karena termasuk pekerjaan ringan. Repotnya lagi kalau sudah punya anak kecil jadi waktunya cukup tersita.
Wawan : Suka dan duka menjadi guru menurut Ibu?
Hartini : Kalau sukanya banyak terhibur oleh siswa, jadi kalau didalam kelas itu karakter siswabermacam-macam, itu yang sering menghibur. Saya tidak pernah membatasi kedekatan saya dengan siswa. Kalau susahnya sedang ngajar ada siswa yang gojek sendiri dan kalau nilai ulangannya jelek jadi kecewa. Hal itu yang membuat saya introspeksi diri apa sih kurangnya saya kok nilainya pada jelek gitu. Karena waktu dulu saya jadi murid pernah berpikiran kalau jadi guru kok enak tinggal masuk ngasih materi tapi ternyata tiap guru harus menyiapkan agenda mengajar, media pembelajaran, ulangannya mau kaya apa.
Wawan : Sejak kapan Ibu mengajar?
Hartini : Saya lulus tahun 1982 dan mulai mengajar awal tahun 1982. Pertama kali ngajar di SMK Adiwerna Tegal jadi baru disitu satu tahun Desembernya menikah dan ikut suami.
Wawan : Menurut Ibu tanggung jawab terpentig menjadi seorang guru itu apa?
Hartini : Jadi kalau guru itu tidak sekedar mengajar tetapi juga mendidik. Contoh kecil saja ada murid yang melakukan tindakan yang kurang baik diluar sekolah pasti ditanya gurunya siapa, sekolah dimana seperti itu. Nah itu tanggung jawabnya, melatih kedisiplinan, sopan santun jadi tanggung jawab seorang guru.
Wawan : Apa yang memotifasi Ibu sehingga menjadi seperti sekarang?
Hartini : Yang memotifasi saya ingin menjadi yang lebih baik, karena kadang yang menurut saya baik menurut orang lain kurang baik. Kemudian berguna untuk orang lain dan jadi orang yang mau menerima apapun dari luar.
Wawan :Selain menjadi guru,kegiatan apa yang Ibu lakukan di waktu senggang?
Hartini : Mangurus anak.
Wawan : Kesan Ibu dalam menjalani profesi ini?
Hartini : Kesan Ibu sebagai guru, Ibu ingin anak didik Ibu berhasil dan menjadi manusia yang berguna bagi lingkungan dan terutama bagi Negara Indonesia.
Wawan : Perasaan Ibu ketika mendapati murid yang tidak memperhatikan dan gojek sendiri bagaimana?
Hartini : Kalau 1 atau 2 kali saya biarkan, tapi kalau terus-menerus mengganggu yang lain biasanya saya tegur.
Wawan : Jika Ibu memandang Ibu sendiri apakah sudah merasa sukses?
Hartini : Belum, masih sangat jauh dari kata sukses.
Wawan : Bagaimana Tips dan Saran Ibu dalam pengembangan karir untuk orangorang yang akan menjadi penerus Ibu ?
Hartini : Ibu menginginkan jangan pernah berhenti Belajar, Belajar dan Belajar karena tidak ada yang namanya belajar itu cukup sampai waktu tertentu saja pasti kita butuh terus belajar supaya mendapatkan hasil yang lebih baik lagi dan lebih matang lagi.
Wawan : Apa pesan Ibu buat generasi muda ?
Hartini : Pesan saya jadilah diri sendiri, pandai-pandai menempatkan diri karena orang sering terjebak dalam kondisi yang tidak dia inginkan.
Wawan : Oh jadi begitu ya Bu, baiklah Bu terimakasih atas Informasi dan Waktu Yang telah Ibu luangkan semoga apa yang Ibu harapkan untuk Kedepannya bisa terwujud, Amin
Hartini : Amin Nak Amin, Terimakasih kembali Nak.
Wawan : Baiklah Ibu saya permisi dulu, Selamat siang.
Hartini : Nama lengkap saya Hartini, sering dipanggil Bu.Har .
Wawan : Ibu lahir dimana dan tanggal berapa?
Hartini : Lahir di Ngawi tanggal 14 Februari 1960
Wawan : Kemauan Ibu menjadi guru, kemauan sendiri atau orangtua?
Hartini : Kemauan dari diri saya sendiri. Namun, banyak juga aspek yang diuntungkan
contohnya saja orang-orang yang berprofesi sebagai guru dapat berwirausaha. Pagi bisa bekerja siangnya bisa melakukan hal yang lain seperti berdagang, usaha yang lain. Kalau anak libur ibunya juga libur jadi bisa berlibur bersama, waktu bersama keluarga juga bermanfaat. Bila dilihat keluarga yang lain yang salah satu orangtuanya swasta susah berlibur bersama kemudian saya lihat lagi perempuan kalau sudah berkeluarga lebih enjoy lebih enak kalau profesinya sebagai guru karena termasuk pekerjaan ringan. Repotnya lagi kalau sudah punya anak kecil jadi waktunya cukup tersita.
Wawan : Suka dan duka menjadi guru menurut Ibu?
Hartini : Kalau sukanya banyak terhibur oleh siswa, jadi kalau didalam kelas itu karakter siswabermacam-macam, itu yang sering menghibur. Saya tidak pernah membatasi kedekatan saya dengan siswa. Kalau susahnya sedang ngajar ada siswa yang gojek sendiri dan kalau nilai ulangannya jelek jadi kecewa. Hal itu yang membuat saya introspeksi diri apa sih kurangnya saya kok nilainya pada jelek gitu. Karena waktu dulu saya jadi murid pernah berpikiran kalau jadi guru kok enak tinggal masuk ngasih materi tapi ternyata tiap guru harus menyiapkan agenda mengajar, media pembelajaran, ulangannya mau kaya apa.
Wawan : Sejak kapan Ibu mengajar?
Hartini : Saya lulus tahun 1982 dan mulai mengajar awal tahun 1982. Pertama kali ngajar di SMK Adiwerna Tegal jadi baru disitu satu tahun Desembernya menikah dan ikut suami.
Wawan : Menurut Ibu tanggung jawab terpentig menjadi seorang guru itu apa?
Hartini : Jadi kalau guru itu tidak sekedar mengajar tetapi juga mendidik. Contoh kecil saja ada murid yang melakukan tindakan yang kurang baik diluar sekolah pasti ditanya gurunya siapa, sekolah dimana seperti itu. Nah itu tanggung jawabnya, melatih kedisiplinan, sopan santun jadi tanggung jawab seorang guru.
Wawan : Apa yang memotifasi Ibu sehingga menjadi seperti sekarang?
Hartini : Yang memotifasi saya ingin menjadi yang lebih baik, karena kadang yang menurut saya baik menurut orang lain kurang baik. Kemudian berguna untuk orang lain dan jadi orang yang mau menerima apapun dari luar.
Wawan :Selain menjadi guru,kegiatan apa yang Ibu lakukan di waktu senggang?
Hartini : Mangurus anak.
Wawan : Kesan Ibu dalam menjalani profesi ini?
Hartini : Kesan Ibu sebagai guru, Ibu ingin anak didik Ibu berhasil dan menjadi manusia yang berguna bagi lingkungan dan terutama bagi Negara Indonesia.
Wawan : Perasaan Ibu ketika mendapati murid yang tidak memperhatikan dan gojek sendiri bagaimana?
Hartini : Kalau 1 atau 2 kali saya biarkan, tapi kalau terus-menerus mengganggu yang lain biasanya saya tegur.
Wawan : Jika Ibu memandang Ibu sendiri apakah sudah merasa sukses?
Hartini : Belum, masih sangat jauh dari kata sukses.
Wawan : Bagaimana Tips dan Saran Ibu dalam pengembangan karir untuk orangorang yang akan menjadi penerus Ibu ?
Hartini : Ibu menginginkan jangan pernah berhenti Belajar, Belajar dan Belajar karena tidak ada yang namanya belajar itu cukup sampai waktu tertentu saja pasti kita butuh terus belajar supaya mendapatkan hasil yang lebih baik lagi dan lebih matang lagi.
Wawan : Apa pesan Ibu buat generasi muda ?
Hartini : Pesan saya jadilah diri sendiri, pandai-pandai menempatkan diri karena orang sering terjebak dalam kondisi yang tidak dia inginkan.
Wawan : Oh jadi begitu ya Bu, baiklah Bu terimakasih atas Informasi dan Waktu Yang telah Ibu luangkan semoga apa yang Ibu harapkan untuk Kedepannya bisa terwujud, Amin
Hartini : Amin Nak Amin, Terimakasih kembali Nak.
Wawan : Baiklah Ibu saya permisi dulu, Selamat siang.
Hartini : Selamat siang