leo90
Kami mewawancarai ibu Sulastri pemilik warung tersebut, untuk mencari informasi yang kami butuhkan.
Pewawancara : ”Selamat sore, Bu?“ Penjual : ”Selamat sore.“ Pewawancara : ”Kami dari siswa SMPN 1 Purwosari, diberi tugas untuk mewawancarai tentang warung yang anda kelola, bolehkah saya mewawancarai dan memberi beberapa bertanyaan kepada anda?“ Penjual : ”Boleh, silahkan. Kebetulan ada waktu luang.“ Pewawancara : ”Terimakasih, pertama saya ingin bertanya, kapan anda mulai mengelola dan merintis usaha warung anda?“ Penjual : ”Yang pasti saya sudah memulai usaha ini puluhan tahun, jadi mohon maaf saya sudah lupa kapan pastinya.“ Pewawancara : ”Apa saja yang anda jual di warung anda?“ Penjual : ”mulai dari gorengan, krupuk, rawon, lodeh, mie, dan minuman.“ Pewawancara : ”Mengapa anda memilih membuka uasaha warung? “ Penjual : ”Karena kebetulan dulu saya tidak memiliki pekerjaan, kemudian saya berusaha mencari pekerjaan dengan membuka warung, mengingat posisinya yang cukup strategis di pinggir jalan yang banyak dilalui kendaraan.“ pewawancara : ”Siapa yang membantu anda menjajakan makanan tersebut?“ Penjual : ”Saya dibantu oleh seorang anak saya.“ Pewawancara : ”Dimana anda membeli bahan-bahan untuk membuat makanan?“ Penjual : ”yang bertugas membeli bahan-bahan adalah anak saya, biasanya dia membeli bahan di pasar atau toko disekitar warung.“ Pewawancara : ”Bagaimana cara anda menarik perhatian pelanggan?“ Penjual : ”Sebenarnya saya tidak pernah ada upaya untuk menarik perhatian pelanggan, tapi mungkin karena letak warung saya dipingiir jalan jadi banyak orang yang membeli makanan, biasanya orang membeli pada saat sebelum dan sesudah pergi ke pasar.“ Pewawancara : ”Apa suka dan duka anda sebagai penjual makanan?“ Penjual : ”Namanya orang usaha pasti sukanaya pada saat dagangannya laris, dan dukanya pada saat sepi pelanggan, tapi itu sudah menjadi resiko yang tidak dapat dihindari.“ Pewawancara : ”Terimakasih atas informasi yang telah anda berikan dan saya mohon maaf apabila telah menyita waktu anda. Selamat sore, Bu?“ Penjual : ”Sama-sama, selamat sore.“
Pewawancara : ”Selamat sore, Bu?“
Penjual : ”Selamat sore.“
Pewawancara : ”Kami dari siswa SMPN 1 Purwosari, diberi tugas untuk mewawancarai tentang warung yang anda kelola, bolehkah saya mewawancarai dan memberi beberapa bertanyaan kepada anda?“
Penjual : ”Boleh, silahkan. Kebetulan ada waktu luang.“
Pewawancara : ”Terimakasih, pertama saya ingin bertanya, kapan anda mulai
mengelola dan merintis usaha warung anda?“
Penjual : ”Yang pasti saya sudah memulai usaha ini puluhan tahun, jadi
mohon maaf saya sudah lupa kapan pastinya.“
Pewawancara : ”Apa saja yang anda jual di warung anda?“
Penjual : ”mulai dari gorengan, krupuk, rawon, lodeh, mie, dan minuman.“
Pewawancara : ”Mengapa anda memilih membuka uasaha warung? “
Penjual : ”Karena kebetulan dulu saya tidak memiliki pekerjaan, kemudian
saya berusaha mencari pekerjaan dengan membuka warung,
mengingat posisinya yang cukup strategis di pinggir jalan yang
banyak dilalui kendaraan.“
pewawancara : ”Siapa yang membantu anda menjajakan makanan tersebut?“
Penjual : ”Saya dibantu oleh seorang anak saya.“
Pewawancara : ”Dimana anda membeli bahan-bahan untuk membuat makanan?“
Penjual : ”yang bertugas membeli bahan-bahan adalah anak saya, biasanya
dia membeli bahan di pasar atau toko disekitar warung.“
Pewawancara : ”Bagaimana cara anda menarik perhatian pelanggan?“
Penjual : ”Sebenarnya saya tidak pernah ada upaya untuk menarik perhatian
pelanggan, tapi mungkin karena letak warung saya dipingiir jalan
jadi banyak orang yang membeli makanan, biasanya orang membeli
pada saat sebelum dan sesudah pergi ke pasar.“
Pewawancara : ”Apa suka dan duka anda sebagai penjual makanan?“
Penjual : ”Namanya orang usaha pasti sukanaya pada saat dagangannya laris,
dan dukanya pada saat sepi pelanggan, tapi itu sudah menjadi resiko
yang tidak dapat dihindari.“
Pewawancara : ”Terimakasih atas informasi yang telah anda berikan dan saya mohon maaf apabila telah menyita waktu anda. Selamat sore, Bu?“
Penjual : ”Sama-sama, selamat sore.“