lilaangg
KOMPOR SEKAM PADI ALTERNATIF MASYARAKAT DESA Penduduk di daerah terpencil yang kesulitan mendapat pasokan minyak tanah dan gas dapat memanfaatkan biomassa yang mudah didapat di sekitarnya. Alexis Belonio dari Filipina mengembangkan kompor berbahan bakar sekam padi. Ide ini didapat dari rasa tidak tega melihat sekam padi yang tidak dimanfaatkan ecara efektif oleh para warga. Benarkah konversi minyak tanah ke bahan bakar biomassa dapat menghemat energi? Benarkah konversi ini dapat menghemat anggaran negara? Saya rasa anggaran keluarga jika gasnya terbuat dari biomassa. Kompor sekam padi ini terdiri dari 2 bagian yaitu gasifier dan burner. Cara kerjanya: · Sekam dalam bejana berbentuk silinder di bakar dari bagian atas.· Udara bertekanan dialirkan dari bagian dasar kompor dengan menggunakan fan listrik keciluntuk membantu pembakaran.· Sekam tidak terbakar sempurna selakigus, tetapi terbakar parsial menghasilkan hydrogen, karbon monooksida dan berbagai hidrokarbon ringan. Proses ini disebut pirolisis (penguraian oleh panas)· Hasil pirolisis tersebut kemudian diumpankan ke burner(pembakar sekunder) yang menutupi bagian atas bejana. Kelebihan: · Desain sederhana· Gas hasil pirolisis dapat didinginkan dan dialirkan melalui pipa tanpa kehilangan kualitas api yang biru. Akibatnya bermacam-macam konfigurasi dapat dilakukan. Kelemahan: · Pengoperasiannya tunggal, mengharuskan penghentian api saat mengisi ulang sekam.· Setelah sekam terbakar menjadi arang, kerapatannya makin tinggi dan membutuhkan pasokan udara yang bertekanan lebih tinggi. · Setelah menjadi arang, sekam tidak menghasilkan gas lagi sehingga harus diganti degan yang baru. Kelemahan dapat diatasi dengan menggunakan 2 buah gasifieryang dinyalakan bergantian. Walaupun didesain untuk bahan bakar padi, dengan sedikit modifikasi, saya yakin kompor ini dapat digunakan dengan biomassa padatan lainnya. Dengan demikian, kekurangan pasokan minyak tanah dan gas dapat diatasi dengan penggunaan biomassa yang efektif. Bukan hanya dibuang sia-sia, namun dapat dimanfaatkan dengan baik.
Penduduk di daerah terpencil yang kesulitan mendapat pasokan minyak tanah dan gas dapat memanfaatkan biomassa yang mudah didapat di sekitarnya. Alexis Belonio dari Filipina mengembangkan kompor berbahan bakar sekam padi. Ide ini didapat dari rasa tidak tega melihat sekam padi yang tidak dimanfaatkan ecara efektif oleh para warga. Benarkah konversi minyak tanah ke bahan bakar biomassa dapat menghemat energi? Benarkah konversi ini dapat menghemat anggaran negara? Saya rasa anggaran keluarga jika gasnya terbuat dari biomassa. Kompor sekam padi ini terdiri dari 2 bagian yaitu gasifier dan burner. Cara kerjanya: · Sekam dalam bejana berbentuk silinder di bakar dari bagian atas.· Udara bertekanan dialirkan dari bagian dasar kompor dengan menggunakan fan listrik keciluntuk membantu pembakaran.· Sekam tidak terbakar sempurna selakigus, tetapi terbakar parsial menghasilkan hydrogen, karbon monooksida dan berbagai hidrokarbon ringan. Proses ini disebut pirolisis (penguraian oleh panas)· Hasil pirolisis tersebut kemudian diumpankan ke burner(pembakar sekunder) yang menutupi bagian atas bejana. Kelebihan: · Desain sederhana· Gas hasil pirolisis dapat didinginkan dan dialirkan melalui pipa tanpa kehilangan kualitas api yang biru. Akibatnya bermacam-macam konfigurasi dapat dilakukan. Kelemahan: · Pengoperasiannya tunggal, mengharuskan penghentian api saat mengisi ulang sekam.· Setelah sekam terbakar menjadi arang, kerapatannya makin tinggi dan membutuhkan pasokan udara yang bertekanan lebih tinggi. · Setelah menjadi arang, sekam tidak menghasilkan gas lagi sehingga harus diganti degan yang baru. Kelemahan dapat diatasi dengan menggunakan 2 buah gasifieryang dinyalakan bergantian. Walaupun didesain untuk bahan bakar padi, dengan sedikit modifikasi, saya yakin kompor ini dapat digunakan dengan biomassa padatan lainnya. Dengan demikian, kekurangan pasokan minyak tanah dan gas dapat diatasi dengan penggunaan biomassa yang efektif. Bukan hanya dibuang sia-sia, namun dapat dimanfaatkan dengan baik.