Contoh teks eksposisi remaja berprestasi beserta struktur nya
dalhaqi01
Remaja dan Pendidikan karakter Tesis: Remaja adalah masa transisi dari masa anak-anak ke masa awal dewasa. Usia remaja berada pada kisaran usia 10 tahun sampai dengan 21 tahun. Pada masa itu remaja sedang mencari identitas dirinya. Oleh karena itu, remaja harus mendapat pendidikan karakter agar dapat mengarahkan minatnya pada kegiatan-kegiatan positif. Pendidikan karakter yang dapat diberikan pada remaja, antara lain, berperilaku jujur, kreatif, percaya diri, santun, dan peduli.
Argumentasi: Pada masa gejolak itu merupakan masa sulit sehingga remaja memerlukan pengendalian diri yang kuat ketika berada di sekolah, di rumah, dan di lingkungan masyarakat. Dalam keadaan seperti ini, remaja membutuhkan orang dewasa untuk mengarahkan dirinya. Untuk itu, agar tidak terjerumus pada hal-hal negatif, remaja harus mempunyai pendidikan karakter. Pendidikan karakter ini dapat membentuk mereka menjadi remaja berprestasi. Di dalam pendidikan karakter mereka diajari nilai religius yang menguraikan kebaikan agar remaja tumbuh sebagai manusia yang peka pada lingkungan sosial. Di samping itu, mereka diajari juga nilai toleransi dan nilai cinta damai atau nilai-nilai kemanusiaan yang membentuk remaja mempunyai sifat pengasih, berbudi pekerti, dan cinta damai. Dalam pendidikan karakter itu mereka diajari juga nilai suka bekerja keras, kreatif, mandiri, dan mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi yang dapat menjadikan remaja sebagai orang yang berprestasi.
Penegasan Ulang: Dengan demikian, nilai-nilai positif dalam pendidikan karakter itu dapat membentuk remaja yang unggul. Mereka akan bisa bersaing baik di tingkat nasional maupun tingkat internasional. Dengan begitu, remaja yang memiliki karakter kuat akan tumbuh sebagai remaja yang unggul dan dibanggakan karena sehat secara fisik, stabil dalam emosi, dan intelektualnya berkembang baik.
Tesis:
Remaja adalah masa transisi dari masa anak-anak ke masa
awal dewasa. Usia remaja berada pada kisaran usia 10 tahun
sampai dengan 21 tahun. Pada masa itu remaja sedang mencari
identitas dirinya. Oleh karena itu, remaja harus mendapat
pendidikan karakter agar dapat mengarahkan minatnya pada
kegiatan-kegiatan positif. Pendidikan karakter yang dapat diberikan
pada remaja, antara lain, berperilaku jujur, kreatif,
percaya diri, santun, dan peduli.
Argumentasi:
Pada masa gejolak itu merupakan masa sulit sehingga remaja
memerlukan pengendalian diri yang kuat ketika berada di
sekolah, di rumah, dan di lingkungan masyarakat. Dalam
keadaan seperti ini, remaja membutuhkan orang dewasa
untuk mengarahkan dirinya. Untuk itu, agar tidak terjerumus
pada hal-hal negatif, remaja harus mempunyai pendidikan
karakter.
Pendidikan karakter ini dapat membentuk mereka menjadi
remaja berprestasi. Di dalam pendidikan karakter mereka
diajari nilai religius yang menguraikan kebaikan agar remaja
tumbuh sebagai manusia yang peka pada lingkungan sosial.
Di samping itu, mereka diajari juga nilai toleransi dan nilai
cinta damai atau nilai-nilai kemanusiaan yang membentuk
remaja mempunyai sifat pengasih, berbudi pekerti, dan cinta
damai. Dalam pendidikan karakter itu mereka diajari juga
nilai suka bekerja keras, kreatif, mandiri, dan mempunyai
rasa ingin tahu yang tinggi yang dapat menjadikan remaja
sebagai orang yang berprestasi.
Penegasan Ulang:
Dengan demikian, nilai-nilai positif dalam pendidikan
karakter itu dapat membentuk remaja yang unggul. Mereka
akan bisa bersaing baik di tingkat nasional maupun tingkat
internasional. Dengan begitu, remaja yang memiliki
karakter kuat akan tumbuh sebagai remaja yang unggul dan
dibanggakan karena sehat secara fisik, stabil dalam emosi,
dan intelektualnya berkembang baik.