Venus, planet yang punya banyak kemiripan dengan bumi, di mana temperatur permukaannya berada di sekitar 480 derajat celsius, tampaknya lebih mengerikan dibanding yang diketahui sebelumnya. Dari pengamatan terbaru yang dilakukan satelit ruang angkasa European, terhadap planet itu, terungkap bahwa Venus dipenuhi oleh gunung berapi aktif. Beberapa dari gunung-gunung berapi itu, kemungkinan saat ini masih tetap meletus. Jadi, secara geologis, planet itu sama sekali tidak mati. Ia akan terus aktif dan siap untuk meletus Sebagai gambaran betapa dahsyatnya letusan besar-besaran gunung berapi Venus secara pulsatik, mari kita bandingkan dengan letusan sejenis di Bumi. Letusan terdahsyat di Bumi adalah banjir lava basalt Siberia pada 250 juta tahun silam, yang memuntahkan maksimum 4 juta kilometer kubik magma.
Lava basalt on siberia
Dengan demikian volume banjir lava basaltik Venus setidaknya mencapai 40 juta kilometer kubik. Dengan suhu lava basaltik 1.300 derajat Celcius dan gravitasi permukaan venus adalah 0,9 kali gravitasi Bumi, maka banjir lava basaltik Venus melepaskan energi setidaknya 9.360 juta megaton TNT atau setara dengan 468 milyar butir bom nuklir Hiroshima yang diledakkan secara serempak. Dibandingkan dengan energi tumbukan asteroid raksasa yang menghantam Semenanjung Yucatan 65 juta tahun silam dan menjadi faktor utama penyebab musnahnya 75 % makhluk hidup Bumi (termasuk dinosaurus), banjir lava basaltik Venus adalah 93 kali lipat lebih energetik.
Beberapa dari gunung berapi perisai di Venus, yang dikenal sebagai kubah telur dadar (pancake dome)
Sebagai akibatnya, banjir lava basaltik Venus merubah permukaan Venus secara amat dramatis. 80 % wajah venus merupakan daratan lava dengan 72 % diantaranya dihasilkan oleh episode banjir lava basaltik Venus. Banjir lava tersebut juga sekaligus membentuk gunung-gunung berapi raksasa yang bertipe gunung berapi perisai (shield). Di Bumi jenis gunung berapi perisai ini hanya dijumpai di sudut-sudut tertentu seperti misalnya Kepulauan Hawaii (AS). Gunung-gunung berapi tersebut tergolong rendah, dengan tinggi hanya 2 hingga 4 km, namun sangat lebar yakni antara 150 hingga 400 km. Di antara ribuan gunung berapi perisai di venus, sekitar 80 diantaranya memiliki kawah sangat lebar di puncaknya (kaldera). Kaldera tersebut bahkan bisa bergaris tengah 60 km.
Maat Mons, gunung berapi tertinggi di Venus dengan puncak berhias kubah lava raksasa.
1. GUNUNG BERAPI DI VENUS
Venus, planet yang punya banyak kemiripan dengan bumi, di mana temperatur permukaannya berada di sekitar 480 derajat celsius, tampaknya lebih mengerikan dibanding yang diketahui sebelumnya.
Dari pengamatan terbaru yang dilakukan satelit ruang angkasa European, terhadap planet itu, terungkap bahwa Venus dipenuhi oleh gunung berapi aktif.
Beberapa dari gunung-gunung berapi itu, kemungkinan saat ini masih tetap meletus. Jadi, secara geologis, planet itu sama sekali tidak mati. Ia akan terus aktif dan siap untuk meletus
Sebagai gambaran betapa dahsyatnya letusan besar-besaran gunung berapi Venus secara pulsatik, mari kita bandingkan dengan letusan sejenis di Bumi. Letusan terdahsyat di Bumi adalah banjir lava basalt Siberia pada 250 juta tahun silam, yang memuntahkan maksimum 4 juta kilometer kubik magma.
Lava basalt on siberia
Dengan demikian volume banjir lava basaltik Venus setidaknya mencapai 40 juta kilometer kubik. Dengan suhu lava basaltik 1.300 derajat Celcius dan gravitasi permukaan venus adalah 0,9 kali gravitasi Bumi, maka banjir lava basaltik Venus melepaskan energi setidaknya 9.360 juta megaton TNT atau setara dengan 468 milyar butir bom nuklir Hiroshima yang diledakkan secara serempak. Dibandingkan dengan energi tumbukan asteroid raksasa yang menghantam Semenanjung Yucatan 65 juta tahun silam dan menjadi faktor utama penyebab musnahnya 75 % makhluk hidup Bumi (termasuk dinosaurus), banjir lava basaltik Venus adalah 93 kali lipat lebih energetik.
Beberapa dari gunung berapi perisai di Venus, yang dikenal sebagai kubah telur dadar (pancake dome)
Sebagai akibatnya, banjir lava basaltik Venus merubah permukaan Venus secara amat dramatis. 80 % wajah venus merupakan daratan lava dengan 72 % diantaranya dihasilkan oleh episode banjir lava basaltik Venus. Banjir lava tersebut juga sekaligus membentuk gunung-gunung berapi raksasa yang bertipe gunung berapi perisai (shield). Di Bumi jenis gunung berapi perisai ini hanya dijumpai di sudut-sudut tertentu seperti misalnya Kepulauan Hawaii (AS). Gunung-gunung berapi tersebut tergolong rendah, dengan tinggi hanya 2 hingga 4 km, namun sangat lebar yakni antara 150 hingga 400 km. Di antara ribuan gunung berapi perisai di venus, sekitar 80 diantaranya memiliki kawah sangat lebar di puncaknya (kaldera). Kaldera tersebut bahkan bisa bergaris tengah 60 km.
Maat Mons, gunung berapi tertinggi di Venus dengan puncak berhias kubah lava raksasa.