smartgirl08
Halaman sekolahku sangatlah luas.Di sana tumbuh bunga bunga.Halaman sekolahku berwarna hijau karena dipenuhi tumbuhan.Banyak kupu kupu di sana
15 votes Thanks 13
Kayla481
Lingkungan Sekolahku Aku bersekolah di salah satu SMP swasta di kotaku. Sekolahku terletak tepat di jantung kota dan dekat dengan pusat perbelanjaan serta kantor polisi. Meskipun sekolahku dekat dengan pusat perbelanjaan, namun tidak pernah ada satupun siswa yang berkeliaran di tempat itu pada jam sekolah. Kami semua adalah siswa yang patuh dengan peraturan dan tata tertib sekolah. Karena letaknya yang juga dekat dengan kantor polisi, sekolahku juga selalu aman dari tindakan-tindakan kriminal sehingga para orang tua tidak merasa khawwatir apabila terlambat menjemput dan menyuruh anaknya untuk pulang sendiri.
Di dalam sekolah banyak ditanami pohon. Selain itu, terdapat juga banyak pot beragam bunga yang disusun di sepanjang koridor kelas dan kantor guru serta kepala sekolah. Semua siswa wajib untuk merawat dan menyayangi semua tanaman yang ada di lingkungan sekolah. Di halaman samping sekolah, kami juga membuat apotek hidup. Kami menanam berbagai tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat. Setiap hari Jumat, kami bergotong royong membersihkan sekolah dan lingkungan di dekat sekolah. Siswa-siswa yang tergabung dalam kepengurusan OSIS dan pencinta alam ditugaskan untuk membersihkan jalanan di dekat sekolah. Aksi bersih-bersih ini mengundang decak kagum dari masyarakat yang melintas dan para polisi di dekat sekolah. Sudah 5 tahun berturut-turut sekolah kami dinobatkan sebagai sekolah terbersih dan perduli lingkungan. Kami bangga bisa mendapatkan prestasi tersebut meskipun tujuan yang sebenarnya adalah hanya untuk membersihkan lingkungan, bukan membersihkan lingkungan untuk mendapat perhargaan Lingkungan yang bersih dan enak dipandang dapat menimbulkan suasana belajar yang kondusif dan menciptakan suasana hati yang baik untuk belajar. Setiap wali kelas membebaskan siswa dalam menghias dan mendekorasi kelas. Catatan pentingnya adalah keadaan kelas harus selalu rapih dan bersih. Selain itu, tata ruang dalam sekolah juga diatur sedemikian rupa untuk menghindari perilaku-perilaku bolos di kelas dan nongkrong di kantin. Area toilet diletakkan jauh dari kantin sekolah. Sehingga, tidak ada siswa yang pura-pura izin ke toilet padahal singgah ke kantin. Di kantin dan toilet juga terdapat petugas penjaga yang mengawasi setiap gerak-gerik siswa. Tentunya hal ini juga ditujukan untuk menghindari perilaku yang tidak baik dan menyimpang dari tata tertib sekolah ataupun norma-norma yang ada. Sekolahku ingin membuktikan bahwa pembentukkan karakter tidak hanya melalui proses mendidik namun juga disertai pengawasan dan tindakan-tindakan pencegahan. Diharapkan setelah lulus dari sekolah para siswa dapat lebih mandiri dan bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Semua siswa merasa nyaman belajar di sekolah karena guru-guru kami menyenangkan. Mereka tidak pernah memeritah kami dengan bahasa yang kasar atau tidak berkenan di hati. Semua guru menunjukkan sikap cinta kasih dalam mendidik muridnya agar semangat bersikap baik, sopan santun, lembut, dan budi pekerti luhur dapat dicontoh murid sehingga para murid selalu ingat untuk menjadi pribadi yang berkarakter baik. Pendidikan karakter di sekolahku tidak hanya terbatas pada tulisan di atas kertas yang bernama rencana pembelajaran, silabus, atau kurikulum. Pendidikan cinta lingkungan dan karakter yang terintegrasi di luar kelas adalah bagian yang sangat penting. Bahkan banyak penilaian dilakukan secara diam-diam ketika
siswa sedang berada di luar kelas. Misalnya ketika berinteraksi dengan masyarakat sekolah selain guru dan teman. Guru diharapkan lebih jeli dalam memberikan penilaian ketika siswa sedang terlibat kegiatan bersih-bersih, field trip, kegiatan sosial, dan lain-lain yang diadakan sekolah. Bahkan, ada satu mata pelajaran tambahan yaitu ilmu bermasyarakat yang kami ikuti setiap hari sabtu pagi. Sekolahku percaya bahwa proses pendidikan dan penilaian seperti itu akan sangat berguna bagi siswa ketika kelak terjun di dalam masyarakat.
Aku bersekolah di salah satu SMP swasta di kotaku. Sekolahku terletak tepat di jantung kota dan dekat dengan pusat perbelanjaan serta kantor polisi. Meskipun sekolahku dekat dengan pusat perbelanjaan, namun tidak pernah ada satupun siswa yang berkeliaran di tempat itu pada jam sekolah. Kami semua adalah siswa yang patuh dengan peraturan dan tata tertib sekolah. Karena letaknya yang juga dekat dengan kantor polisi, sekolahku juga selalu aman dari tindakan-tindakan kriminal sehingga para orang tua tidak merasa khawwatir apabila terlambat menjemput dan menyuruh anaknya untuk pulang sendiri.
Di dalam sekolah banyak ditanami pohon. Selain itu, terdapat juga banyak pot beragam bunga yang disusun di sepanjang koridor kelas dan kantor guru serta kepala sekolah. Semua siswa wajib untuk merawat dan menyayangi semua tanaman yang ada di lingkungan sekolah. Di halaman samping sekolah, kami juga membuat apotek hidup. Kami menanam berbagai tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat. Setiap hari Jumat, kami bergotong royong membersihkan sekolah dan lingkungan di dekat sekolah. Siswa-siswa yang tergabung dalam kepengurusan OSIS dan pencinta alam ditugaskan untuk membersihkan jalanan di dekat sekolah. Aksi bersih-bersih ini mengundang decak kagum dari masyarakat yang melintas dan para polisi di dekat sekolah. Sudah 5 tahun berturut-turut sekolah kami dinobatkan sebagai sekolah terbersih dan perduli lingkungan. Kami bangga bisa mendapatkan prestasi tersebut meskipun tujuan yang sebenarnya adalah hanya untuk membersihkan lingkungan, bukan membersihkan lingkungan untuk mendapat perhargaan
Lingkungan yang bersih dan enak dipandang dapat menimbulkan suasana belajar yang kondusif dan menciptakan suasana hati yang baik untuk belajar. Setiap wali kelas membebaskan siswa dalam menghias dan mendekorasi kelas. Catatan pentingnya adalah keadaan kelas harus selalu rapih dan bersih. Selain itu, tata ruang dalam sekolah juga diatur sedemikian rupa untuk menghindari perilaku-perilaku bolos di kelas dan nongkrong di kantin. Area toilet diletakkan jauh dari kantin sekolah. Sehingga, tidak ada siswa yang pura-pura izin ke toilet padahal singgah ke kantin. Di kantin dan toilet juga terdapat petugas penjaga yang mengawasi setiap gerak-gerik siswa. Tentunya hal ini juga ditujukan untuk menghindari perilaku yang tidak baik dan menyimpang dari tata tertib sekolah ataupun norma-norma yang ada. Sekolahku ingin membuktikan bahwa pembentukkan karakter tidak hanya melalui proses mendidik namun juga disertai pengawasan dan tindakan-tindakan pencegahan. Diharapkan setelah lulus dari sekolah para siswa dapat lebih mandiri dan bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
Semua siswa merasa nyaman belajar di sekolah karena guru-guru kami menyenangkan. Mereka tidak pernah memeritah kami dengan bahasa yang kasar atau tidak berkenan di hati. Semua guru menunjukkan sikap cinta kasih dalam mendidik muridnya agar semangat bersikap baik, sopan santun, lembut, dan budi pekerti luhur dapat dicontoh murid sehingga para murid selalu ingat untuk menjadi pribadi yang berkarakter baik. Pendidikan karakter di sekolahku tidak hanya terbatas pada tulisan di atas kertas yang bernama rencana pembelajaran, silabus, atau kurikulum. Pendidikan cinta lingkungan dan karakter yang terintegrasi di luar kelas adalah bagian yang sangat penting. Bahkan banyak penilaian dilakukan secara diam-diam ketika
siswa sedang berada di luar kelas. Misalnya ketika berinteraksi dengan masyarakat sekolah selain guru dan teman. Guru diharapkan lebih jeli dalam memberikan penilaian ketika siswa sedang terlibat kegiatan bersih-bersih, field trip, kegiatan sosial, dan lain-lain yang diadakan sekolah. Bahkan, ada satu mata pelajaran tambahan yaitu ilmu bermasyarakat yang kami ikuti setiap hari sabtu pagi. Sekolahku percaya bahwa proses pendidikan dan penilaian seperti itu akan sangat berguna bagi siswa ketika kelak terjun di dalam masyarakat.