Contoh teks anekdot dan peaan moral yang terkandung
ronysaputraAnekdot adalah sebuah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Ada pengertian lain bahwa Anekdot dapat merupakan cerita rekaan yang tidak harus didasarkan pada kenyataan yang terjadi di masyarakat. Yang menjadi partisipan atau pelaku didalamnya pun tidak harus orang penting.
contoh anekdot :***Saat sedang panas-panasnya suhu politik menjelang pemilu 2009 lalu, dimana partai politik peserta pemilu saling menjatuhkan lawannya untuk memperoleh dukungan massa, isu mengenai LIBERALISME menjadi salah satu trending topics dimasyarakat. Pembahasan mengenai LIBERALISME ini, menghiasi hampir seluruh media cetak, elektronik maupun televisi nasional. Banyak nara sumber yang dimintai pendapatnya, termasuk para PAKAR, AKADEMISI, AKTIVIS, POLITIKUS dll. Terjadi pendapat yang PRO maupun KONTRA, bahkan definisi LIBERALISME itu sendiri menjadi perdebatan yang tidak ada habisnya dan membingungkan masyarakat.
Ditengah kebingungan ini, anak perempuan seorang politisi senayan yang sangat terkenal, menanyakan kepada ayahnya apa arti sebenarnya dari Liberalisme itu sendiri.
Anak : Ayah, apakah LIBERALISME itu? Ayah : Anakku, saya jelaskan seperti ini, Ayahmu adalah pencari nafkah keluarga ini, maka kita sebut itu KAPITALISME. Ibumu sebagai pengatur keuangan keluarga, kita sebut PEMERINTAH. Kita ada disini untuk mengurus kebutuhanmu, maka kita menyebut kamu RAKYAT. Pengasuhmu, kita pertimbangkan sebagai KELAS PEKERJA. Dan adikmu yang masih bayi, kita sebut saja MASA DEPAN. Sekarang, pikirkan itu dan lihatlah jika itu masuk akal.
Jadi, sang anak pergi ke tempat tidur sambil berpikir tentang apa yang dikatakan ayahnya sampai tanpa sadar sang anak tertidur pulas. Saat tengah malam, ia terbangun mendengar sang adik menangis maka ia bangun untuk memeriksanya. Ia mendapati pampers sang adik telah penuh dengan kotoran. Kemudian sang anak pergi ke kamar orangtuanya dan melihat ibunya tertidur pulas. Tidak ingin membanggunkan ibunya, maka ia pergi ke kamar pengasuhnya. Didapati pintunya terkunci. Lalu ia mengintip dari lubang kunci dan melihat ayahnya diatas ranjang bersama pengasuhnya. Sang anak menyerah dan kembali tidur.
contoh anekdot :***Saat sedang panas-panasnya suhu politik menjelang pemilu 2009 lalu, dimana partai politik peserta pemilu saling menjatuhkan lawannya untuk memperoleh dukungan massa, isu mengenai LIBERALISME menjadi salah satu trending topics dimasyarakat.
Pembahasan mengenai LIBERALISME ini, menghiasi hampir seluruh media cetak, elektronik maupun televisi nasional. Banyak nara sumber yang dimintai pendapatnya, termasuk para PAKAR, AKADEMISI, AKTIVIS, POLITIKUS dll. Terjadi pendapat yang PRO maupun KONTRA, bahkan definisi LIBERALISME itu sendiri menjadi perdebatan yang tidak ada habisnya dan membingungkan masyarakat.
Ditengah kebingungan ini, anak perempuan seorang politisi senayan yang sangat terkenal, menanyakan kepada ayahnya apa arti sebenarnya dari Liberalisme itu sendiri.
Anak : Ayah, apakah LIBERALISME itu?
Ayah : Anakku, saya jelaskan seperti ini, Ayahmu adalah pencari nafkah keluarga ini, maka kita sebut itu KAPITALISME. Ibumu sebagai pengatur keuangan keluarga, kita sebut PEMERINTAH. Kita ada disini untuk mengurus kebutuhanmu, maka kita menyebut kamu RAKYAT. Pengasuhmu, kita pertimbangkan sebagai KELAS PEKERJA. Dan adikmu yang masih bayi, kita sebut saja MASA DEPAN. Sekarang, pikirkan itu dan lihatlah jika itu masuk akal.
Jadi, sang anak pergi ke tempat tidur sambil berpikir tentang apa yang dikatakan ayahnya sampai tanpa sadar sang anak tertidur pulas.
Saat tengah malam, ia terbangun mendengar sang adik menangis maka ia bangun untuk memeriksanya. Ia mendapati pampers sang adik telah penuh dengan kotoran. Kemudian sang anak pergi ke kamar orangtuanya dan melihat ibunya tertidur pulas. Tidak ingin membanggunkan ibunya, maka ia pergi ke kamar pengasuhnya. Didapati pintunya terkunci. Lalu ia mengintip dari lubang kunci dan melihat ayahnya diatas ranjang bersama pengasuhnya. Sang anak menyerah dan kembali tidur.
pesan : jangan pantang menyerah