YorikhoGUNUNG KELUD MELETUS . Dhuung..... gleger.... gludug gludug... Api membumbung tinggi , memecah langit , memecah sunyi. Petir menyambar , menggelegar. membangunkan mimpi . Angin panas , datang membawa abu vulkanik yang ganas.. Langit gelap , suasana gersang dan memilukan.
Tidak perduli tangisan bayi Tidak perduli tembok besi Siapa yang menghadang " Hancurkan...!" Kelud ngamuk , menyapu bersih semua yang ada dengan abu lava . Langit di kuasai , udara dia rajai . Manusia hanya bisa lari dan lari tanpa bisa berbuat apa-apa .
Do'a mantra sudah tidak mempan . Bom dan segala senjata tidak membuatnya gentar . Kelud tidak takut dengan atribut pendeta ulama dan kyai Kelud tidak gentar dengan partai partai ideologi Kelud tidak bisa di tundukan dengan hukum pidana perdata Kelud tidak bisa di stop dengan sumpritan polisi Kelud juga tidak minder dengan wajah seram para tentara pembela negeri .
Kelud berkata... Aku hanya di utus oleh sang maha kuasa... Untuk mengeluarkan abu kahar dan lava . Supaya memberi pelajaran kepada manusia Bahwa dirinya bukanlah apa-apa .
Baru di gonjang getu saja sudah tidak berdaya . Belum mati saja sudah tidak bisa melindungi dirinya . Hartamu tidak bisa menghentikan hujan abu Tahtamu tidak bisa menghentikan lahar Pun kecerdasanmu juga tidak bisa menunda datangnya kematian .
Manusia berlarian mencari tempat perlindungan Ibu menggendong anaknya , anak mencari ibunya . Rumah-rumah kosong tanpa penghuninya. Sawah ladang berantakan , seperti tidak ada kehidupan .
Yang ada jadi panas dan gersang ... Semua ruangan jadi kotor dan kasar ... Manusia pada mencari keselamatan ... Semua minta pertolongan .... Dan tiada yang bisa memberi bantuan ....
Polisi lari... Tentara lari... Dokter lari.... Dukun lari.... Kalau ga lari di kemplang kerikil kelud malah bisa mati...
Beruntunglah bagi mereka yang di beri iman Di beri kepercayaan , bahwa di balik semua yang itu masih ada tuhan . Yaitu yang menciptakan alam di isinya , dan dialah yang mengaturnya . Kalaupun ada kelud meletus dia tetap enjoy saja . Toh manusia hidup ujungnya mati juga .
14 votes Thanks 34
ronaldmaruf
Puisi Gunung Meletus Gunung mengglegar ngglegar Api mulai menjalar Langit semerah darah Udara yang panas Hati terasa Cemas Daun daun berguguran Yang tersisa hanya sedikit Anak yang mencari orang tuanya Hancur lebur sudah desaku Pedih hatiku Inikah yang di sebut kemarahan alam Tanah yang retak ini Awan yang panas ini Lava yang mengalir deras Orang orang berlarian Ketika aku kembali Alam yang dulu ku kenal telah berubah Hilang sudah secercah harapan itu Akan menemukan rumahku Yang nyaman Yang indah Untunglah aku masih hidup di dunia yang fana ini
Dhuung..... gleger.... gludug gludug...
Api membumbung tinggi , memecah langit , memecah sunyi.
Petir menyambar , menggelegar. membangunkan mimpi .
Angin panas , datang membawa abu vulkanik yang ganas..
Langit gelap , suasana gersang dan memilukan.
Tidak perduli tangisan bayi
Tidak perduli tembok besi
Siapa yang menghadang " Hancurkan...!"
Kelud ngamuk , menyapu bersih semua yang ada dengan abu lava .
Langit di kuasai , udara dia rajai .
Manusia hanya bisa lari dan lari tanpa bisa berbuat apa-apa .
Do'a mantra sudah tidak mempan .
Bom dan segala senjata tidak membuatnya gentar .
Kelud tidak takut dengan atribut pendeta ulama dan kyai
Kelud tidak gentar dengan partai partai ideologi
Kelud tidak bisa di tundukan dengan hukum pidana perdata
Kelud tidak bisa di stop dengan sumpritan polisi
Kelud juga tidak minder dengan wajah seram para tentara pembela negeri .
Kelud berkata...
Aku hanya di utus oleh sang maha kuasa...
Untuk mengeluarkan abu kahar dan lava .
Supaya memberi pelajaran kepada manusia
Bahwa dirinya bukanlah apa-apa .
Baru di gonjang getu saja sudah tidak berdaya .
Belum mati saja sudah tidak bisa melindungi dirinya .
Hartamu tidak bisa menghentikan hujan abu
Tahtamu tidak bisa menghentikan lahar
Pun kecerdasanmu juga tidak bisa menunda datangnya kematian .
Manusia berlarian mencari tempat perlindungan
Ibu menggendong anaknya , anak mencari ibunya .
Rumah-rumah kosong tanpa penghuninya.
Sawah ladang berantakan , seperti tidak ada kehidupan .
Yang ada jadi panas dan gersang ...
Semua ruangan jadi kotor dan kasar ...
Manusia pada mencari keselamatan ...
Semua minta pertolongan ....
Dan tiada yang bisa memberi bantuan ....
Polisi lari...
Tentara lari...
Dokter lari....
Dukun lari....
Kalau ga lari di kemplang kerikil kelud malah bisa mati...
Beruntunglah bagi mereka yang di beri iman
Di beri kepercayaan , bahwa di balik semua yang itu masih ada tuhan .
Yaitu yang menciptakan alam di isinya , dan dialah yang mengaturnya .
Kalaupun ada kelud meletus dia tetap enjoy saja .
Toh manusia hidup ujungnya mati juga .
Gunung mengglegar ngglegar
Api mulai menjalar
Langit semerah darah
Udara yang panas
Hati terasa Cemas
Daun daun berguguran
Yang tersisa hanya sedikit
Anak yang mencari orang tuanya
Hancur lebur sudah desaku
Pedih hatiku
Inikah yang di sebut kemarahan alam
Tanah yang retak ini
Awan yang panas ini
Lava yang mengalir deras
Orang orang berlarian
Ketika aku kembali
Alam yang dulu ku kenal telah berubah
Hilang sudah secercah harapan itu
Akan menemukan rumahku
Yang nyaman
Yang indah
Untunglah aku masih hidup di
dunia yang fana ini