franescha
Going to School On Monday at 05:30, I was preparing to leave home for school. Because the routine ceremony was always held at that day, then I had to go early so I would not be late. After wearing uniforms and breakfast in the morning, I went to school.I was always riding a motorcycle when going to school because my house was very far and there was no public transportation. When riding my motorcycle, I saw a hole on the end of the road. The road was so wet and I had to be careful. I did not want to slip and fall. But unfortunately, in front of me there was a car that ran pretty fast and he passed the hole, a suddenly ” Cratttt “, a spurting water wetting my uniform.I was so upset and headed to a mosque to clean my uniform in the bathroom of the mosque. I wore white clothes and now it got dirty and wet. But I did not give up, and I went on to school. 10 minutes later, the rain came down and it seemed that was an inhibiting for me to learn in the school. I was forced to take shelter in a shop porch.The rain fell for only 15 minutes, after the rain stopped, I went on the trip. I did not want to be late but the third barrier seemed made me cry. My tire was in a problem. I had to stop in a tire patched shop and wait for 20 minutes to allow the motor to be driven back.Finally, I was able to get to school, and as I predicted that the school gate was closed so I could not enter. I then told to security guard all the things that I had experienced. Due to the security was so kind, he then let me enter the school.That was my experience when going to school. I will never forget it. Artinya: Pergi Ke Sekolah Pada hari senin jam 05.30, saya bersiap untuk berangkat sekolah. Karena hari itu akan dilaksanakan upcara rutin, maka saya harus berangkat lebih awal sehingga tidak terlambat. Setelah memakai baju seragam dan sarapan pagi, saya berangkat ke sekolah.Saya selalu mengendarai sepeda motor ketika pergi ke sekolah karena rumah saya sangat jauh dan tidak ada kendaraan umum yang lewat. Ketika mengendarai sepeda motor, saya melihat sebuah lubang di ujung jalan. Saat itu tanah begitu becek sehingga saya harus berhati-hati ketika mengendarai sepeda motor. Saya tidak ingin terpeleset dan terjatuh. Namun sayangnya, di depan saya ada sebuah mobil yang berjalan cukup cepat dan ia melewati lubang tersebut, tiba-tiba “Cratttt”, air muncrat membasahi seragam saya.Saya begitu kesal dan bergegas menuju ke sebuah masjid untuk membersihkan baju di kamar mandi masjid tersebut. Baju putih yang saya kenakan menjadi kotor dan basah. Tetapi saya tidak menyerah, dan saya terus melanjutkan perjalanan ke sekolah. 10 menit kemudian, hujan turun dan sepertinya ini adalah penghambat saya untuk belajar di sekolah. Saya terpaksa berteduh di sebuah teras toko.Ternyata hujan hanya turun selama 15 menit, setelah hujan reda, saya melanjutkan perjalanan. Saya tidak ingin terlambat namun hambatan yang ketiga sepertinya membuat saya menangis. Motor yang saya kendarai mengalami pecah ban. Saya harus mampir ke sebuah tambal ban dan menunggu selama 2 menit agar motor tersebut bisa dikendarai kembali.Akhirnya, saya bisa sampai di sekolah, dan seperti yang saya perkirakan bahwa gerbang sekolah sudah ditutup sehingga saya tidak dapat masuk. Saya kemudian menceritakan semua yang saya alami kepada satpam. Karena satpam tersebut merasa iba, ia kemudian mengizinkan saya masuk.Itulah pengalaman saya ketika akan berangkat sekolah. Saya tidak akan pernah melupakannya.
On Monday at 05:30, I was preparing to leave home for school. Because the routine ceremony was always held at that day, then I had to go early so I would not be late. After wearing uniforms and breakfast in the morning, I went to school.I was always riding a motorcycle when going to school because my house was very far and there was no public transportation. When riding my motorcycle, I saw a hole on the end of the road. The road was so wet and I had to be careful. I did not want to slip and fall. But unfortunately, in front of me there was a car that ran pretty fast and he passed the hole, a suddenly ” Cratttt “, a spurting water wetting my uniform.I was so upset and headed to a mosque to clean my uniform in the bathroom of the mosque. I wore white clothes and now it got dirty and wet. But I did not give up, and I went on to school. 10 minutes later, the rain came down and it seemed that was an inhibiting for me to learn in the school. I was forced to take shelter in a shop porch.The rain fell for only 15 minutes, after the rain stopped, I went on the trip. I did not want to be late but the third barrier seemed made me cry. My tire was in a problem. I had to stop in a tire patched shop and wait for 20 minutes to allow the motor to be driven back.Finally, I was able to get to school, and as I predicted that the school gate was closed so I could not enter. I then told to security guard all the things that I had experienced. Due to the security was so kind, he then let me enter the school.That was my experience when going to school. I will never forget it.
Artinya:
Pergi Ke Sekolah
Pada hari senin jam 05.30, saya bersiap untuk berangkat sekolah. Karena hari itu akan dilaksanakan upcara rutin, maka saya harus berangkat lebih awal sehingga tidak terlambat. Setelah memakai baju seragam dan sarapan pagi, saya berangkat ke sekolah.Saya selalu mengendarai sepeda motor ketika pergi ke sekolah karena rumah saya sangat jauh dan tidak ada kendaraan umum yang lewat. Ketika mengendarai sepeda motor, saya melihat sebuah lubang di ujung jalan. Saat itu tanah begitu becek sehingga saya harus berhati-hati ketika mengendarai sepeda motor. Saya tidak ingin terpeleset dan terjatuh. Namun sayangnya, di depan saya ada sebuah mobil yang berjalan cukup cepat dan ia melewati lubang tersebut, tiba-tiba “Cratttt”, air muncrat membasahi seragam saya.Saya begitu kesal dan bergegas menuju ke sebuah masjid untuk membersihkan baju di kamar mandi masjid tersebut. Baju putih yang saya kenakan menjadi kotor dan basah. Tetapi saya tidak menyerah, dan saya terus melanjutkan perjalanan ke sekolah. 10 menit kemudian, hujan turun dan sepertinya ini adalah penghambat saya untuk belajar di sekolah. Saya terpaksa berteduh di sebuah teras toko.Ternyata hujan hanya turun selama 15 menit, setelah hujan reda, saya melanjutkan perjalanan. Saya tidak ingin terlambat namun hambatan yang ketiga sepertinya membuat saya menangis. Motor yang saya kendarai mengalami pecah ban. Saya harus mampir ke sebuah tambal ban dan menunggu selama 2 menit agar motor tersebut bisa dikendarai kembali.Akhirnya, saya bisa sampai di sekolah, dan seperti yang saya perkirakan bahwa gerbang sekolah sudah ditutup sehingga saya tidak dapat masuk. Saya kemudian menceritakan semua yang saya alami kepada satpam. Karena satpam tersebut merasa iba, ia kemudian mengizinkan saya masuk.Itulah pengalaman saya ketika akan berangkat sekolah. Saya tidak akan pernah melupakannya.