offaliha
Teks Prosedur Kompleks : Pembuatan Batu Bata
Dinding rumah pada umumnya terbuat dari batu bata yang kemudian dilapisi dengan semen. Sekarang manusia modern mulai jarang menggunakan batu bata untuk bahan material rumah, mereka beralih menggunakan batako yang harganya lebih murah. Namun, batu bata lebih kuat.
Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat batu bata sangatlah sederhana dan mudah dicari. Alat dan bahan tersebut terdiri dari : tanah liat, sekam padi, abu kayu, air, cetakan batu bata, pisau/golok. Pertama, carilah lahan tanah liat, biasanya pada sawah-sawah yang sudah tidak ditanami lagi. Sebaiknya tanah liat tersebut tidak mengandung banyak pasir dan batu, karena dapat mengurangi kekuatan batu bata tersebut, dan membuat batu bata mudah pecah saat proses pembakaran.
Kedua, rendamlah tanah liat yang masih keras dalam kolam selama kurang lebih setengah hari. Hal ini bertujuan untuk melunakkan tanah liat. Setelah lunak, haluskan tanah liat tersebut menggunakan palu atau cangkul, dan buanglah batu yang ada dalam adonan.
Ketiga, campur tanah liat dengan abu kayu atau sekam padi. Setelah adonan telah pas(jangan terlalu banyak air maupun terlalu keras), cetaklah adonan tersebut. Ukuran cetakan bervariasi. Tergantung keinginan pemesan ataupun keinginan pembuat.
Keempat, setelah proses pencetakan, selanjutnya keringkan batu bata tersebut, proses pengeringan membutuhkan waktu yang lama, sekitar 3-4 hari bahkan lebih, tergantung sinar matahari yang ada. Biasanya pada musim kemarau. Jika sudah kering, haluskan batu bata dengan pisau atau golok dari kotoran yang menempel dan untuk meratakannya.
Kelima, adalah proses pembakaran. Jika batu bata mentah sudah terkumpul banyak, tinggal melakukan proses pembakaran. Proses pembakaran menggunakan sekam padi. Waktu dalam pembakaran kurang lebih tiga hari tiga malam, tergantung jumlah batu bata yang dibakar. Jika terlalu panas batu bata dapat pecah. Jadi, perkirakan ukuran api agar tidak terlalu besar. Jika batu bata sudah jadi, batu bata didinginkan terlebih dahulu, dan nanti dapat dijual seharga Rp.500,- per biji.
Dinding rumah pada umumnya terbuat dari batu bata yang kemudian dilapisi dengan semen. Sekarang manusia modern mulai jarang menggunakan batu bata untuk bahan material rumah, mereka beralih menggunakan batako yang harganya lebih murah. Namun, batu bata lebih kuat.
Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat batu bata sangatlah sederhana dan mudah dicari. Alat dan bahan tersebut terdiri dari : tanah liat, sekam padi, abu kayu, air, cetakan batu bata, pisau/golok.
Pertama, carilah lahan tanah liat, biasanya pada sawah-sawah yang sudah tidak ditanami lagi. Sebaiknya tanah liat tersebut tidak mengandung banyak pasir dan batu, karena dapat mengurangi kekuatan batu bata tersebut, dan membuat batu bata mudah pecah saat proses pembakaran.
Kedua, rendamlah tanah liat yang masih keras dalam kolam selama kurang lebih setengah hari. Hal ini bertujuan untuk melunakkan tanah liat. Setelah lunak, haluskan tanah liat tersebut menggunakan palu atau cangkul, dan buanglah batu yang ada dalam adonan.
Ketiga, campur tanah liat dengan abu kayu atau sekam padi. Setelah adonan telah pas(jangan terlalu banyak air maupun terlalu keras), cetaklah adonan tersebut. Ukuran cetakan bervariasi. Tergantung keinginan pemesan ataupun keinginan pembuat.
Keempat, setelah proses pencetakan, selanjutnya keringkan batu bata tersebut, proses pengeringan membutuhkan waktu yang lama, sekitar 3-4 hari bahkan lebih, tergantung sinar matahari yang ada. Biasanya pada musim kemarau. Jika sudah kering, haluskan batu bata dengan pisau atau golok dari kotoran yang menempel dan untuk meratakannya.
Kelima, adalah proses pembakaran. Jika batu bata mentah sudah terkumpul banyak, tinggal melakukan proses pembakaran. Proses pembakaran menggunakan sekam padi. Waktu dalam pembakaran kurang lebih tiga hari tiga malam, tergantung jumlah batu bata yang dibakar. Jika terlalu panas batu bata dapat pecah. Jadi, perkirakan ukuran api agar tidak terlalu besar. Jika batu bata sudah jadi, batu bata didinginkan terlebih dahulu, dan nanti dapat dijual seharga Rp.500,- per biji.