Contoh paragraf eksposisi bertema hari kebangkitan nasional???
dimastoro
Contoh teks eksposisi Hari Kebangkitan Nasional
Semenjak 10 dekade yang lalu kita senantiasa memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Namun tahukah kita apa sebenarnya makna di belakang hari bersejarah itu? Hari kebangkitan nasional diperingati pada tanggal 20 Mei karena pada 20 Mei 1908 organisasi bersejarah Budi Utomo lahir. Budi Utomo lahir berawal dari keresahan para pemuda di jaman tersebut akan tipe perjuangan pemuda yang terkelompok kelompok. Perjuangan tipe ini sarat akan risiko perpecahan. Dan hal ini sesuai dengan keinginan penjajah Belanda yang semenjak 300 tahun yang lalu senantiasa menerapkan strategi devide et impera atau memecah belah berdasarkan perbedaan yang ada. Di hari tersebut dikenal bangkit karena itu adalah organisasi pertama yang sadar akan pentingnya persatuan. Banyak kelompok pemuda berkumpul dengan latar belakang suku, agama, ras, bahasa yang berbeda beda untuk membicarakan permasalahan bangsa. Hal ini menjadi sebuah renungan bagi kita semua pada hari ini dimana hampir lebih dari 100 tahun bangsa kita masih sangat mudah tersulut isu perbedaan, baik itu agama, suku, ras, dan bahasa.
Semenjak 10 dekade yang lalu kita senantiasa memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Namun tahukah kita apa sebenarnya makna di belakang hari bersejarah itu? Hari kebangkitan nasional diperingati pada tanggal 20 Mei karena pada 20 Mei 1908 organisasi bersejarah Budi Utomo lahir.
Budi Utomo lahir berawal dari keresahan para pemuda di jaman tersebut akan tipe perjuangan pemuda yang terkelompok kelompok. Perjuangan tipe ini sarat akan risiko perpecahan. Dan hal ini sesuai dengan keinginan penjajah Belanda yang semenjak 300 tahun yang lalu senantiasa menerapkan strategi devide et impera atau memecah belah berdasarkan perbedaan yang ada.
Di hari tersebut dikenal bangkit karena itu adalah organisasi pertama yang sadar akan pentingnya persatuan. Banyak kelompok pemuda berkumpul dengan latar belakang suku, agama, ras, bahasa yang berbeda beda untuk membicarakan permasalahan bangsa.
Hal ini menjadi sebuah renungan bagi kita semua pada hari ini dimana hampir lebih dari 100 tahun bangsa kita masih sangat mudah tersulut isu perbedaan, baik itu agama, suku, ras, dan bahasa.