Contoh pantun pembuka dan penutup pidato.... yang menarik ya....(please cepet ya, lagi butuh banget nih)
gumantinr
Contoh pantun pembuka pdato 1: Membeli kentang di hari rabu Serta selasih dan kecipir Selamat datang bapak dan ibu Terima kasih berkenan hadir
Contoh pantun pembuka pidato 2: Berenang di sungai tak dalam Tertawa riang hati nian Izin saya mengucap salam Senang bertemu Anda sekalian
Contoh pantun penutup pidato 1: Pergi ke pasar pedagang kaya Tak lupa membawa makan Cukup sekian pidato saya Salah kata mohon dimaafkan
Contoh pantun penutup pidato 2: Kota Sampit di Kalimantan Kain sasirangan dari satin Apabila ada yang tak berkenan Mohon maaf lahir batin
Pembahasan: Dalam membuat pantun, harus memperhatikan ciri-ciri pantun, yaitu: - Tiap bait terdiri atas empat baris (larik). - Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata. - Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b. - Baris pertama dan kedua merupakan sampiran. - Baris ketiga dan keempat merupakan isi. - Makna atau isi pada larik 1 dan 2 (sampiran) dan larik 3 dan 4 (isi) pada pantun tidak berhubungan.
Cara membuat pantun sendiri adalah dengan menulis isi (larik 3 dan 4). Kemudian pada rima akhir dari akhir baris, dicari padanan kata yang berima sama. Contoh rima pada larik 3 dan 4 : hadir (ha/dir) dan kasih (ka/sih). Maka dicari padanan kata yang berima sama untuk dir atau ir, seperti kecipir, mencibir, desir. Untuk sih atau ih, seperti selasih, kasih, lebih, sedih.
Detil tambahan; Kelas : VII Pelajaran : Bahasa Indonesia Kata kunci : pantun, pembuka pidato, penutup pidato Kategori : Bab 5 : Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat
Membeli kentang di hari rabu
Serta selasih dan kecipir
Selamat datang bapak dan ibu
Terima kasih berkenan hadir
Contoh pantun pembuka pidato 2:
Berenang di sungai tak dalam
Tertawa riang hati nian
Izin saya mengucap salam
Senang bertemu Anda sekalian
Contoh pantun penutup pidato 1:
Pergi ke pasar pedagang kaya
Tak lupa membawa makan
Cukup sekian pidato saya
Salah kata mohon dimaafkan
Contoh pantun penutup pidato 2:
Kota Sampit di Kalimantan
Kain sasirangan dari satin
Apabila ada yang tak berkenan
Mohon maaf lahir batin
Pembahasan:
Dalam membuat pantun, harus memperhatikan ciri-ciri pantun, yaitu:
- Tiap bait terdiri atas empat baris (larik).
- Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.
- Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b.
- Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.
- Baris ketiga dan keempat merupakan isi.
- Makna atau isi pada larik 1 dan 2 (sampiran) dan larik 3 dan 4 (isi) pada pantun tidak berhubungan.
Cara membuat pantun sendiri adalah dengan menulis isi (larik 3 dan 4). Kemudian pada rima akhir dari akhir baris, dicari padanan kata yang berima sama.
Contoh rima pada larik 3 dan 4 : hadir (ha/dir) dan kasih (ka/sih).
Maka dicari padanan kata yang berima sama untuk dir atau ir, seperti kecipir, mencibir, desir. Untuk sih atau ih, seperti selasih, kasih, lebih, sedih.
Detil tambahan;
Kelas : VII
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kata kunci : pantun, pembuka pidato, penutup pidato
Kategori :
Bab 5 : Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat