annisatiara
Menikah itu seperti mengarungi bahtera rapuh di tengah lautan yang penuh akan riak ombak dan hal menegangkan lainnya. Jika kita tak berhati-hari, bisa salah arah dan tak tahu jalan pulang. Atau, jika kurang kuat, kapal bisa saja hancur lebih diterjang ombak ganas di laut. Menguatkan kapal dan memperbaharui kualitas nahkoda adalah jalan terbaik untuk bertahan.
Pada contoh majas alegori di atas, sanga penutur hendak mengatakan bahwa pernikahan bukanlah hal yang selalu bertemu dengan kebahagian. Ada banyak cobaan yang bisa saja menggoyahkan pernikahan tersebut. Memperbaharui komitmen dan menguatkan diri adalah salah satu cara untuk melanggengkan pernikahan hingga maut menjelang. Kiasan ombak di lautan tersebut mengacu pada cobaan yang menghadang. Ganas namun tetap bisa ditaklukkan jika kita berusaha.
1 votes Thanks 1
erikarika33
Contoh :Hidup ini diperbandingkan dengan perahu yang tengah berlayar di lautan. ~ suami = nahkoda ~ istri = jurumudi ~ topan, gelombang, batu karang = cobaan/ halangan dalam hidup ~tanah seberang = cita-cita hidup
Pada contoh majas alegori di atas, sanga penutur hendak mengatakan bahwa pernikahan bukanlah hal yang selalu bertemu dengan kebahagian. Ada banyak cobaan yang bisa saja menggoyahkan pernikahan tersebut. Memperbaharui komitmen dan menguatkan diri adalah salah satu cara untuk melanggengkan pernikahan hingga maut menjelang. Kiasan ombak di lautan tersebut mengacu pada cobaan yang menghadang. Ganas namun tetap bisa ditaklukkan jika kita berusaha.
~ suami = nahkoda
~ istri = jurumudi
~ topan, gelombang, batu karang = cobaan/ halangan dalam hidup
~tanah seberang = cita-cita hidup