Berikut adalah beberapa contoh lain keterkaitan sila pertama dengan sila 2,3,4,dan 5:
* Sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa) menjadi landasan untuk mewujudkan sila kedua (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab). Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah manusia yang menghormati hak dan kewajibannya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
* Sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa) juga menjadi landasan untuk mewujudkan sila ketiga (Persatuan Indonesia). Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang didasarkan atas kesamaan sejarah, kesamaan bahasa, dan kesamaan wilayah. Kesamaan tersebut diikat oleh nilai-nilai Pancasila, termasuk nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.
* Sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa) juga menjadi landasan untuk mewujudkan sila keempat (Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan). Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan adalah sistem pemerintahan yang kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dan dilaksanakan oleh wakil-wakil rakyat yang dipilih melalui pemilihan umum. Sistem pemerintahan ini didasarkan atas nilai-nilai Pancasila, termasuk nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.
* Sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa) juga menjadi landasan untuk mewujudkan sila kelima (Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia). Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah keadilan yang tidak hanya bersifat formal, tetapi juga bersifat substansial. Keadilan formal adalah keadilan yang dijamin oleh hukum, sedangkan keadilan substansial adalah keadilan yang dirasakan oleh masyarakat. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat diwujudkan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila, termasuk nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.
Jadi, sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa) merupakan sila yang paling fundamental dalam Pancasila. Sila pertama menjadi landasan untuk mewujudkan sila-sila Pancasila yang lainnya.
Jawaban:
Berikut adalah beberapa contoh lain keterkaitan sila pertama dengan sila 2,3,4,dan 5:
* Sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa) menjadi landasan untuk mewujudkan sila kedua (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab). Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah manusia yang menghormati hak dan kewajibannya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
* Sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa) juga menjadi landasan untuk mewujudkan sila ketiga (Persatuan Indonesia). Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang didasarkan atas kesamaan sejarah, kesamaan bahasa, dan kesamaan wilayah. Kesamaan tersebut diikat oleh nilai-nilai Pancasila, termasuk nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.
* Sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa) juga menjadi landasan untuk mewujudkan sila keempat (Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan). Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan adalah sistem pemerintahan yang kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dan dilaksanakan oleh wakil-wakil rakyat yang dipilih melalui pemilihan umum. Sistem pemerintahan ini didasarkan atas nilai-nilai Pancasila, termasuk nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.
* Sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa) juga menjadi landasan untuk mewujudkan sila kelima (Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia). Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah keadilan yang tidak hanya bersifat formal, tetapi juga bersifat substansial. Keadilan formal adalah keadilan yang dijamin oleh hukum, sedangkan keadilan substansial adalah keadilan yang dirasakan oleh masyarakat. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat diwujudkan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila, termasuk nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.
Jadi, sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa) merupakan sila yang paling fundamental dalam Pancasila. Sila pertama menjadi landasan untuk mewujudkan sila-sila Pancasila yang lainnya.