galuh38
1. Konjungsi Koordinatif Kata penghubung koordinatif berfungsi sebagai penghubung unsur kalimat yang kedudukannya sama.
Contoh: dan, namun, tetapi, atau, padahal, sedangkan, dan serta.
Contoh kalimat: 1. Ibu membeli semangka, jeruk, dan apel. 2. Udin ingin membeli ponsel, sedangkan Reza ingin membeli komputer. 3. Ridho bingung mau memilih jurusan IPA atau IPS. 4. Kardi harus melunasi hutangnya atau rumahnya akan disita. 5. Ia masih belum lancar berhitung, padahal ia sudah kelas lima SD. 6. Ia meminjam uang lagi, padahal hutang yang sebelumnya belum dilunasi. 7. Yanti ingin kuliah, tetapi ia tidak punya uang. 8. Danu adalah anak orang kaya, tetapi ia tidak sombong. 9. Dita berangkat sekolah menggunakan bus, sedangkan Fani berjalan kaki. 10. Mustofa dan Irfan mendapat teguran dari sekolah karena tiga hari berturut-turut tidak berangkat sekolah tanpa keterangan.
2. Konjungsi Korelatif Kata penghubung korelatif adalah konjungsi yang dalam penggunaannya berupa kata berpasangan. Fungsinya sebagai sama seperti konjungsi koordinatif.
Contoh: jangankan …, … pun baik … maupun sedemikian rupa … sehingga bukan hanya …, melainkan tidak hanya …, tetapi juga apakah … atau
Contoh kalimat: 1. Jangankan motor, mobil pun bisa ia beli. 2. Baik Lena maupun Reina, keduanya sama-sama pintar bahasa Inggris. 3. Sedemikian rupa bangunan itu dibangun sehingga pondasinya sangat kuat. 4. Vania bingung apakah tetap tinggal di rumah itu atau harus pindah. 5. Rahman tidak hanya bekerja sebagai guru, tetapi juga sebagai pengusaha.
3. Konjungsi Subordinatif Konjungsi ini merupakan kebalikan dari konjungsi koordinatif. Fungsinya yaitu sebagai penghubung antar unsur kalimat yang tidak sama kedudukannya.
Contoh kalimat: 1. Jika punya cukup uang, ia akan membeli sepeda motor. 2. Ardi makan bakso tanpa sambal. 3. Meskipun bekerja sebagai pemulung, ia mampu berkurban. 4. Seandainya tidak hujan, Caca akan main ke rumah Sisi. 5. Somad dipecat oleh bosnya karena sering terlambat masuk kerja. 6. Tri sudah bisa mengendarai sepeda sejak usia 5 tahun. 7. Intan belajar selama 1 jam. 8. Robi belajar dengan sungguh-sungguh. 9. Irwan tidur ketika hujan. 10. Erwin membiasakan diri belajar sebentar setelah salat subuh.
Itulah contoh konjungsi (kata penghubung) dalam bahasa Indonesia, baik yang berupa koordinatif, korelatif, maupun subordinatif.
Kata penghubung koordinatif berfungsi sebagai penghubung unsur kalimat yang kedudukannya sama.
Contoh: dan, namun, tetapi, atau, padahal, sedangkan, dan serta.
Contoh kalimat:
1. Ibu membeli semangka, jeruk, dan apel.
2. Udin ingin membeli ponsel, sedangkan Reza ingin membeli komputer.
3. Ridho bingung mau memilih jurusan IPA atau IPS.
4. Kardi harus melunasi hutangnya atau rumahnya akan disita.
5. Ia masih belum lancar berhitung, padahal ia sudah kelas lima SD.
6. Ia meminjam uang lagi, padahal hutang yang sebelumnya belum dilunasi.
7. Yanti ingin kuliah, tetapi ia tidak punya uang.
8. Danu adalah anak orang kaya, tetapi ia tidak sombong.
9. Dita berangkat sekolah menggunakan bus, sedangkan Fani berjalan kaki.
10. Mustofa dan Irfan mendapat teguran dari sekolah karena tiga hari berturut-turut tidak berangkat sekolah tanpa keterangan.
2. Konjungsi Korelatif
Kata penghubung korelatif adalah konjungsi yang dalam penggunaannya berupa kata berpasangan. Fungsinya sebagai sama seperti konjungsi koordinatif.
Contoh:
jangankan …, … pun
baik … maupun
sedemikian rupa … sehingga
bukan hanya …, melainkan
tidak hanya …, tetapi juga
apakah … atau
Contoh kalimat:
1. Jangankan motor, mobil pun bisa ia beli.
2. Baik Lena maupun Reina, keduanya sama-sama pintar bahasa Inggris.
3. Sedemikian rupa bangunan itu dibangun sehingga pondasinya sangat kuat.
4. Vania bingung apakah tetap tinggal di rumah itu atau harus pindah.
5. Rahman tidak hanya bekerja sebagai guru, tetapi juga sebagai pengusaha.
3. Konjungsi Subordinatif
Konjungsi ini merupakan kebalikan dari konjungsi koordinatif. Fungsinya yaitu sebagai penghubung antar unsur kalimat yang tidak sama kedudukannya.
Contoh: kalau, jika, bila, tanpa, bahwa, walaupun, meskipun, biarpun, yang, sebab, karena, sampai, sehingga, seolah-olah, seperti, andaikan, seandainya, selama, sebelum, sesudah, semenjak, saat, ketika, dengan, dan tanpa.
Contoh kalimat:
1. Jika punya cukup uang, ia akan membeli sepeda motor.
2. Ardi makan bakso tanpa sambal.
3. Meskipun bekerja sebagai pemulung, ia mampu berkurban.
4. Seandainya tidak hujan, Caca akan main ke rumah Sisi.
5. Somad dipecat oleh bosnya karena sering terlambat masuk kerja.
6. Tri sudah bisa mengendarai sepeda sejak usia 5 tahun.
7. Intan belajar selama 1 jam.
8. Robi belajar dengan sungguh-sungguh.
9. Irwan tidur ketika hujan.
10. Erwin membiasakan diri belajar sebentar setelah salat subuh.
Itulah contoh konjungsi (kata penghubung) dalam bahasa Indonesia, baik yang berupa koordinatif, korelatif, maupun subordinatif.