putrialexsa Hikayat Bunga Kemuning Dahulu ada seorang raja yang dikenal sangat bijaksana. Ia memiliki sepuluh orang putri yang cantik. Kesepuluh putri itu dinamai dengan nama-nama warna. Putri sulung bernama Putri Jambon. Adik-adiknya dinamai Putri Jingga, Putri Nila, Putri Hijau, Putri Kelabu, Putri Oranye, Putri Merah Merona, dan Putri Kuning. Namun, karena terlalu sibuk raja tidak mampu mendidik anak-anaknya. Putri-putri raja menjadi manja dan nakal, kecuali Putri Kuning. Ia selalu riang dan tersenyum ramah kepada siapa pun. Pada suatu hari, Raja hendak pergi jauh. Ia mengumpulkan semua putri-putrinya. "Aku hendak pergi jauh dan lama. Oleh-oleh apakah yang kalian inginkan?" tanya Raja. Sembilan anak raja meminta hadiah yang mahal-mahal pada ayahanda mereka. Namun, lain halnya dengan Putri Kuning. "Ayah, aku hanya ingin Ayah kembali dengan selamat," katanya Kakak-kakaknya tertawa dan mencemoohkannya. Kakak-kakaknya Putri Kuning yang melihat adiknya menyapu, tertawa keras-keras. "Lihat, tampakny kita punya pelayan baru," kata seorang diantaranya. "Kalian ini sungguh keterlaluan. Mestinya ayah tak perlu membawakan apa-apa untuk kalian."Bisanya hanya mengganggu saja!" kata Putri Kuning dengan marah. Pertengkaran itu terjadi setiap hari, sampai ayah mereka pulang. Ketika Raja tiba di istana,kesembilan putrinya masih bermain di danau, sementara Putri Kuning sedang merangkai bunga di teras istana. Mengetahui hal itu, Raja menjadi sangat sedih. "Anakku yang rajin dan baik budi, ayahmu tak mampu memberi apa-apa selain kalung batu hijau ini. Bukan warna kuning kesayanganmu," kata Raja. "Sudahlah, Ayah, tak mengapa. Batu hijau pun cantik! Lihat, serasi benar dengan bajuku yang berwarna kuning," kata Putri Kuning dengan lemah lembut. " Yang penting, ayah sudah kembali. Akan kubuatkan teh hangat untuk ayah,"ucapnya lagi. Keesokan hari, Putri Hijau melihat Putri Kuning memakai kalung barunya. "Wahai adikku, bagus benar kalumgmu! Seharusnya kalung ini menjadi milikku karena aku adalah Putri Hijau!" katanya dengan perasaan iri. "Ayah memberikannya padaku, bukan kepadamu sahut Putri Kuning. Mendengar itu, Putri Hijau menjadi marah. Ia segera mencari saudara-saudaranya dan menghasut mereka. Tak lama kemudian,Putri Kuning muncul. Kakak-kakaknya manangkap dan memukul kepalanya. Tak disangka, pukulan tersebut menyebabkan Putri Kuning tiada. "Astaga! Kita harus menguburnya!" seru Putri Jingga. Mereka beramai-ramai membawa Putri Kuning, lalu menguburnya ditaman istana. Putri HIjaupun ikut mengubur kalung batu hijau karena ia tidak menginginkannya lagi. Sewaktu Raja mencari Putri Kuning,tak ada yang tahu kemana putri itu pergi. Kakak-kakaknyapun diam seribu bahasa. Raja sangat marah. Ia memerintahkan para pengawal mencari Putri Kuning tentu saja tak ada yang menemukan Putri Kuning. Berhari-hari,berminggu-minggu,berbulan-bulan, tak ada yang berhasil menemukan Putri Kuning. Suatu hari, tumbuhlah sebuah tanaman diatas makam Putri Kuning. Raja heran melihatnya. "Tanaman apakah ini? Batangnya bagaikan jubah putri, daunnya bulat berkilau bagai kalung batu hijau, bunganya putih kekuningan dan sangat wangi! Tanaman ini mengingatku pada Putri Kuning. Sejak itulah bunga kemuning mendapatkan namanya. Bahkan, bunga itu digunakan untuk mengharumkan rambut. Kulit kayunya dibuat menjadi bedak. Setelah matipun, Putri Kuning masih memberikan kebaikan.
Dahulu ada seorang raja yang dikenal sangat bijaksana. Ia memiliki sepuluh orang putri yang cantik. Kesepuluh putri itu dinamai dengan nama-nama warna. Putri sulung bernama Putri Jambon. Adik-adiknya dinamai Putri Jingga, Putri Nila, Putri Hijau, Putri Kelabu, Putri Oranye, Putri Merah Merona, dan Putri Kuning. Namun, karena terlalu sibuk raja tidak mampu mendidik anak-anaknya. Putri-putri raja menjadi manja dan nakal, kecuali Putri Kuning. Ia selalu riang dan tersenyum ramah kepada siapa pun.
Pada suatu hari, Raja hendak pergi jauh. Ia mengumpulkan semua putri-putrinya.
"Aku hendak pergi jauh dan lama. Oleh-oleh apakah yang kalian inginkan?" tanya Raja.
Sembilan anak raja meminta hadiah yang mahal-mahal pada ayahanda mereka. Namun, lain halnya dengan Putri Kuning.
"Ayah, aku hanya ingin Ayah kembali dengan selamat," katanya
Kakak-kakaknya tertawa dan mencemoohkannya.
Kakak-kakaknya Putri Kuning yang melihat adiknya menyapu, tertawa keras-keras.
"Lihat, tampakny kita punya pelayan baru," kata seorang diantaranya.
"Kalian ini sungguh keterlaluan. Mestinya ayah tak perlu membawakan apa-apa untuk kalian."Bisanya hanya mengganggu saja!" kata Putri Kuning dengan marah.
Pertengkaran itu terjadi setiap hari, sampai ayah mereka pulang. Ketika Raja tiba di istana,kesembilan putrinya masih bermain di danau, sementara Putri Kuning sedang merangkai bunga di teras istana. Mengetahui hal itu, Raja menjadi sangat sedih.
"Anakku yang rajin dan baik budi, ayahmu tak mampu memberi apa-apa selain kalung batu hijau ini. Bukan warna kuning kesayanganmu," kata Raja.
"Sudahlah, Ayah, tak mengapa. Batu hijau pun cantik! Lihat, serasi benar dengan bajuku yang berwarna kuning," kata Putri Kuning dengan lemah lembut. " Yang penting, ayah sudah kembali. Akan kubuatkan teh hangat untuk ayah,"ucapnya lagi.
Keesokan hari, Putri Hijau melihat Putri Kuning memakai kalung barunya.
"Wahai adikku, bagus benar kalumgmu! Seharusnya kalung ini menjadi milikku karena aku adalah Putri Hijau!" katanya dengan perasaan iri.
"Ayah memberikannya padaku, bukan kepadamu sahut Putri Kuning.
Mendengar itu, Putri Hijau menjadi marah. Ia segera mencari saudara-saudaranya dan menghasut mereka. Tak lama kemudian,Putri Kuning muncul. Kakak-kakaknya manangkap dan memukul kepalanya. Tak disangka, pukulan tersebut menyebabkan Putri Kuning tiada.
"Astaga! Kita harus menguburnya!" seru Putri Jingga.
Mereka beramai-ramai membawa Putri Kuning, lalu menguburnya ditaman istana. Putri HIjaupun ikut mengubur kalung batu hijau karena ia tidak menginginkannya lagi.
Sewaktu Raja mencari Putri Kuning,tak ada yang tahu kemana putri itu pergi. Kakak-kakaknyapun diam seribu bahasa. Raja sangat marah. Ia memerintahkan para pengawal mencari Putri Kuning tentu saja tak ada yang menemukan Putri Kuning. Berhari-hari,berminggu-minggu,berbulan-bulan, tak ada yang berhasil menemukan Putri Kuning.
Suatu hari, tumbuhlah sebuah tanaman diatas makam Putri Kuning. Raja heran melihatnya.
"Tanaman apakah ini? Batangnya bagaikan jubah putri, daunnya bulat berkilau bagai kalung batu hijau, bunganya putih kekuningan dan sangat wangi! Tanaman ini mengingatku pada Putri Kuning.
Sejak itulah bunga kemuning mendapatkan namanya. Bahkan, bunga itu digunakan untuk mengharumkan rambut. Kulit kayunya dibuat menjadi bedak. Setelah matipun, Putri Kuning masih memberikan kebaikan.