gumantinr
Kelas : X pelajaran : Bahasa Indonesia kategori : Teks negoisasi kata kunci : dialog, negoisasi resmi, negoisasi tidak resmi
pembahasan: Dialog negoisasi terdiri dari unsur: 1) orientasi 2) pengajuan 3) penawaran 4) persetujuan
Contoh teks negoisasi resmi: PERMOHONAN KTP BARU
Gumanti : Permisi, Pak Dukuh. Bolehkah saya masuk? (orientasi) Pak Dukuh : Mari silakan. Ada yang bisa saya bantu? Gumanti : Begini, Pak. Saya mau membuat KTP baru karena umur saya hampir 17 tahun. Syarat-syaratnya apa saja ya, Pak? (pengajuan) Pak Dukuh : Yang pertama, minta surat keterangan dulu dari RT, yang kemudian ditandatangani RW dan Dukuh. Lalu, surat keterangan itu dibawa ke Kelurahan. Di Kelurahan akan diberi pengantar ke Kecamatan. Dari Kecamatan diberi pengantar untuk foto ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Gumanti : Waduh, kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kan jauh, Pak? Tidak bisakah fotonya di Kecamatan saja, Pak? (penawaran) Pak Dukuh : Sejak KTP berubah menjadi e-KTP, proses data diolah di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Jadi, pihak Kecamatan hanya mendata dan memberi pengantar saja. Gumanti : Oh begitu ya, Pak. Terima kasih infonya. Saya akan kembali lagi setelah mendapatkan pengantar dari RT dan RW, Pak. (persetujuan) Pak Dukuh : Sama-sama. Saya tunggu.
Dialog negoisasi tidak resmi MEMBELI MELALUI OLSHOP
Gumanti : Gan, saya tertarik membeli barang dengan kode A123. Harganya sudah termasuk ongkos kirim belum ya? (orientasi) Penjual : Belum, Gan. Daerah mana? Saya hitungkan. Gumanti : Kota Yogyakarta. Pakai reguler saja. (pengajuan) Penjual : Rp 20.000,-, Gan. Gumanti : Kalau beli dua, dapat diskon, Gan? (penawaran) Penjual : Harga pas, Gan. Kalau berat barang lebih dari 1 kg tetapi kurang dari 2 kg, saya hitung 1 kg saja. Gumanti : Oke. Bukti transfernya akan saya kirim setelah saya transfer. (persetujuan) Penjual : Saya tunggu. Terima kasih telah belanja di Olshop kami.
pelajaran : Bahasa Indonesia
kategori : Teks negoisasi
kata kunci : dialog, negoisasi resmi, negoisasi tidak resmi
pembahasan:
Dialog negoisasi terdiri dari unsur:
1) orientasi
2) pengajuan
3) penawaran
4) persetujuan
Contoh teks negoisasi resmi:
PERMOHONAN KTP BARU
Gumanti : Permisi, Pak Dukuh. Bolehkah saya masuk? (orientasi)
Pak Dukuh : Mari silakan. Ada yang bisa saya bantu?
Gumanti : Begini, Pak. Saya mau membuat KTP baru karena umur saya hampir 17 tahun. Syarat-syaratnya apa saja ya, Pak? (pengajuan)
Pak Dukuh : Yang pertama, minta surat keterangan dulu dari RT, yang kemudian ditandatangani RW dan Dukuh. Lalu, surat keterangan itu dibawa ke Kelurahan. Di Kelurahan akan diberi pengantar ke Kecamatan. Dari Kecamatan diberi pengantar untuk foto ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
Gumanti : Waduh, kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kan jauh, Pak? Tidak bisakah fotonya di Kecamatan saja, Pak? (penawaran)
Pak Dukuh : Sejak KTP berubah menjadi e-KTP, proses data diolah di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Jadi, pihak Kecamatan hanya mendata dan memberi pengantar saja.
Gumanti : Oh begitu ya, Pak. Terima kasih infonya. Saya akan kembali lagi setelah mendapatkan pengantar dari RT dan RW, Pak. (persetujuan)
Pak Dukuh : Sama-sama. Saya tunggu.
Dialog negoisasi tidak resmi
MEMBELI MELALUI OLSHOP
Gumanti : Gan, saya tertarik membeli barang dengan kode A123. Harganya sudah termasuk ongkos kirim belum ya? (orientasi)
Penjual : Belum, Gan. Daerah mana? Saya hitungkan.
Gumanti : Kota Yogyakarta. Pakai reguler saja. (pengajuan)
Penjual : Rp 20.000,-, Gan.
Gumanti : Kalau beli dua, dapat diskon, Gan? (penawaran)
Penjual : Harga pas, Gan. Kalau berat barang lebih dari 1 kg tetapi kurang dari 2 kg, saya hitung 1 kg saja.
Gumanti : Oke. Bukti transfernya akan saya kirim setelah saya transfer. (persetujuan)
Penjual : Saya tunggu. Terima kasih telah belanja di Olshop kami.