Indiarto Priadi : “Tokoh Indonesia Mengajar, rektor dan pernah menjadi menteri. Sekarang kok pengen menjadi Gubernur. Apa proyek anda sebetulnya?”
Anies Baswedan : “Saya selalu berpegang membawakan misi, bukan cita-cita untuk posisi, karena saya percaya sekali kalau cara kita melihatnya itu cita-cita. Saya bercita-cita menjadi “x” begitu tercapai, selesai lah sudah”.
Indiarto Priadi : “Lalu apa cita-cita itu?”
Anies Baswedan : “Kalau saya membawanya misi. Saya ingin ikut dan kemarin kita jelas, ketika berbicara Indonesia Mengajar atau Paramadina, saya dari dulu memang terlibat dalam acara kemasyarakatan dan saya selalu percaya bahwa setiap kita punya tanggung jawab moral untuk terlibat dalam kegiatan publik termasuk kegiatan politik. Jadi ketika saya diundang untuk ikut mewarnai Jakarta, saya katakan siap.
Dan saya tidak memulai ini dengan keliling.. menawarkan tidak.. dan saya tidak pernah mengira juga berhenti tugas di kabinet. Sesudah itu saya jalan sana-sini banyak kegiatan, kemudian diundang untuk menjadi calon untuk dipertimbangkan. Saya katakan siap”.
Indiarto Priadi : “Jarak antara anda diberhentikan menjadi menteri sampai menjadi calon gubernur relatif pendek. Kata-kata diundang sebetulnya bisa menimbulkan arti bahwa jangan-jangan seorang Anies Baswedan memiliki sebuah misi yang kemudian misinya adalah menjadi seorang penguasa. Apa komentar anda?”
Anies Baswedan : “Pertama, ketika pergantian kabinet itu sendiri, siapa yang mengira saya akan dicukupkan tugasnya? Saya pun tidak tahu. Jadi saya ini mengalir aja mas. Allah itu Maha Mengatur bahwa saya bilang ini Tuhan itu bekerja dengan cara yang sangat misterius, saya nggak tau apa rencana dibalik ini semua.
Tapi saya percaya bahwa Allah akan mentakdirkan yang terbaik. Jadi ketika dicukupkan pasti ada rahasia dibalik itu yang kita tidak tahu, begitu juga dengan sekarang kita saya diundang mengikuti proses di gubernur”.
Stasiun TV : TV one
Pewawancara : Indiarto Priadi
Narasumber : Anies Baswedan
Topik : Pencalonan Gubernur Jakarta
Indiarto Priadi : “Tokoh Indonesia Mengajar, rektor dan pernah menjadi menteri. Sekarang kok pengen menjadi Gubernur. Apa proyek anda sebetulnya?”
Anies Baswedan : “Saya selalu berpegang membawakan misi, bukan cita-cita untuk posisi, karena saya percaya sekali kalau cara kita melihatnya itu cita-cita. Saya bercita-cita menjadi “x” begitu tercapai, selesai lah sudah”.
Indiarto Priadi : “Lalu apa cita-cita itu?”
Anies Baswedan : “Kalau saya membawanya misi. Saya ingin ikut dan kemarin kita jelas, ketika berbicara Indonesia Mengajar atau Paramadina, saya dari dulu memang terlibat dalam acara kemasyarakatan dan saya selalu percaya bahwa setiap kita punya tanggung jawab moral untuk terlibat dalam kegiatan publik termasuk kegiatan politik. Jadi ketika saya diundang untuk ikut mewarnai Jakarta, saya katakan siap.
Dan saya tidak memulai ini dengan keliling.. menawarkan tidak.. dan saya tidak pernah mengira juga berhenti tugas di kabinet. Sesudah itu saya jalan sana-sini banyak kegiatan, kemudian diundang untuk menjadi calon untuk dipertimbangkan. Saya katakan siap”.
Indiarto Priadi : “Jarak antara anda diberhentikan menjadi menteri sampai menjadi calon gubernur relatif pendek. Kata-kata diundang sebetulnya bisa menimbulkan arti bahwa jangan-jangan seorang Anies Baswedan memiliki sebuah misi yang kemudian misinya adalah menjadi seorang penguasa. Apa komentar anda?”
Anies Baswedan : “Pertama, ketika pergantian kabinet itu sendiri, siapa yang mengira saya akan dicukupkan tugasnya? Saya pun tidak tahu. Jadi saya ini mengalir aja mas. Allah itu Maha Mengatur bahwa saya bilang ini Tuhan itu bekerja dengan cara yang sangat misterius, saya nggak tau apa rencana dibalik ini semua.
Tapi saya percaya bahwa Allah akan mentakdirkan yang terbaik. Jadi ketika dicukupkan pasti ada rahasia dibalik itu yang kita tidak tahu, begitu juga dengan sekarang kita saya diundang mengikuti proses di gubernur”.
semoga membantu